Kisah Karier Ajaib Enes Sali, Usia 15 Tahun sudah Dipanggil Timnas Rumania

"Ada misi balas dendam FA Rumania."

Biografi | 12 November 2021, 21:05
Kisah Karier Ajaib Enes Sali, Usia 15 Tahun sudah Dipanggil Timnas Rumania

Libero.id - Pemain berusia 15 tahun, Enes Sali, bisa menjadi pemain Eropa termuda yang tampil di kompetisi internasional. Itu tercipta setelah Sali mendapat panggilan mengejutkan minggu lalu.

Rumania tidak terbiasa menjadi berita utama di sepakbola akhir-akhir ini, tetapi minggu ini Sali bisa mengubahnya.

Sali adalah gelandang playmaking berusia 15 tahun. Dia baru saja dipanggil ke skuad senior dan bisa memulai debutnya melawan Islandia atau Liechtenstein di kualifikasi Piala Dunia 2022.

Jika Sali berhasil masuk ke lapangan, dia akan menjadi pemain Eropa termuda yang tampil dalam pertandingan internasional, mengalahkan Martin Odegaard yang juga melakukan debutnya bersama timnas Norwegia saat berusia 15 tahun.

Lahir pada Februari 2006, Sali telah mencatatkan namanya ke dalam buku sejarah sepakbola Rumania dengan menjadi pencetak gol termuda yang pernah ada di papan atas negara itu.

Gelandang serang yang cerdik ini hanya membuat delapan penampilan pengganti untuk klubnya, Farul Constanta, sejauh ini. Tetapi, dirinya telah mencetak gol dalam kemenangan 5-0 atas Clinceni pada September 2021.

Itu merupakan upaya yang luar biasa dan masuk dalam kandidat kuat penghargaan Goal of the Season Liga Norwegia.

Sali menerima bola di setengah lapangan sebelum melewati empat pemain lawan. Dia kemudian mengelabuhi kiper dengan chip yang rapi.  Wajar jika dia dibandingkan dengan Lionel Messi saat melakukan pergerakan lincah seperti itu.

Anak muda itu sebenarnya cukup beruntung untuk berlatih bersamanya di La Masia. Sali lahir di Toronto, dan pencari bakat Barcelona melihat aksinya saat bermain untuk Woodbridge Strikers pada 2015.

Berusia sembilan tahun, Sali melakukan perjalanan ke Catalunya dengan dua rekan senegaranya untuk uji coba. Dia membuat pelatih akademi terkesan dengan keterampilan menggiring bola, kecepatan, dan kemampuan membaca permainan jauh melampaui pemain lain seusianya.

"Messi, Neymar, dan Andres Iniesta mengajari saya banyak hal. Mereka menyuruh saya untuk percaya diri," kenang Sali kemudian.

Barcelona bermaksud untuk mengontraknya, tetapi terkendala peraturan karena usianya yang masih sangat muda mengingat FIFA sangat ketat pada transfer anak di bawah umur.

Kisah itu terus berlanjut selama tiga tahun sebelum keluarga sang pemain kehilangan kesabaran. Mereka membutuhkan jalan baru, dan saat itulah legenda Rumania, Gheorghe Hagi, masuk.

Ayah Sali, Engi, lahir di daerah Constanta, yang merupakan salah satu pemain Rumania yang hebat. Sebagai seorang anak, Engi tinggal dekat dengan Stadion Constanta, dan biasa menyaksikan Hagi muda bermain untuk klub lokal.

Karena itu, sang ayah telah memuja idola sepakbola Rumania sejak saat itu.

Engi meninggalkan Rumania dan pergi ke Kanada setelah menikah, tetapi terus mengikuti proyek mengesankan Hagi saat dia memimpin Viitorul Constanta ke kualifikasi Eropa.

Pada musim 2016/2017, dia berhasil memenangkan gelar nasional pertama mereka. Dan, sekarang putranya diminta untuk bergabung dengan proyek Hagi.

Keluarga Sali tidak berniat untuk kembali ke Rumania, tetapi kesempatan bermain sepakbola merubah pikiran mereka. Engi kembali ke Constanta bersama Sali pada 2019, dan anak muda itu segera membuktikan dirinya sebagai salah satu talenta paling cemerlang di akademi klub.

Segera setelah Viitorul bergabung dengan klub tetangga, Farul Constanta, pada musim panas lalu. Hagi yang memiliki peran sebagai pemilik dan pelatih kepala pada saat yang sama mengundang Sali untuk bergabung dengan skuad pertama.

Bagi seorang remaja yang tumbuh di Ontario, menonton video Hagi yang tak terhitung jumlahnya dan membintangi tim nasional pada era 1990-an adalah pengalaman yang mendebarkan.

"Saya merasa seperti singa ketika saya melihatnya," kata Sali tentang mentornya.

Wajar saja jika dia melompat ke pelukan Hagi setelah mencetak gol perdananya pada September. Keduanya hampir tidak bisa membayangkan bahwa dia akan mengenakan jersey tim nasional senior kurang dari dua bulan kemudian.

"Enes (Sali) adalah pemain yang sangat menjanjikan. Tidak ada pemain muda dengan kualitas seperti itu yang muncul di sepakbola Rumania sejak Gheorghe Hagi," Nicolae Dica, asisten pelatih Rumania yang mengatakan setelah mengumumkan skuad untuk jeda internasional November.

Hagi sendiri setuju. "Tidak terlalu dini untuk memanggilnya, dan dia sudah mendahului saya. Saya baru masuk timnas di usia 18 tahun, dan Enes belum genap 16 tahun. Dia anak yang memiliki bakat kuat yang pantas dipercaya," kata Hagi.

Kedengarannya seperti cerita yang manis, tetapi keputusan untuk mempromosikan keajaiban Sali ke tim senior memiliki sudut pandang yang sinis.

Rumania merasa putus asa untuk mencegah Sali mewakili negara lain, dan panggilan semacam itu kemungkinan akan memaksanya untuk membuat keputusan sedini mungkin.

Sebagai orang Kanada sejak lahir, Sali bisa saja memilih untuk bermain bersama orang-orang seperti Alphonso Davies dan Jonathan David untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2026.

Dia juga memiliki darah Turki, meskipun belum memiliki kewarganegaraan Turki. Dia dapat dengan mudah menerimanya untuk mewakili tim Stefan Kuntz.

Ayah Sali mengisyaratkan bahwa Rumania akan menjadi pilihan putranya setelah Sali dipanggil tim U-17 pada awal 2021, tetapi dia tidak menutup pintu untuk opsi lain.

Namun, FA Rumania ingin menghilangkan opsi itu sekarang. Mereka sangat kecewa karena kehilangan bintang muda Jerman, Karim Adeyemi, yang memenuhi syarat untuk mewakili mereka berkat ibunya dari Rumania.

Negara ini juga dipaksa untuk menyaksikan bintang Rumania kelahiran Kanada, Emma Raducanu dan Bianca Andreescu, yang berkembang pesat saat bermain di bawah bendera negara lain.

Sali adalah kesempatan mereka untuk melakukan balas dendam. Sementara Presiden FA Rumania, Razvan Burleanu, menggunakan gelandang Farul sebagai alat politik dalam upayanya memenangkan pemilihan tuan rumah mendatang.

“Anda dapat melihat bagaimana Sali menjadi pemain hebat dalam dua atau tiga tahun ke depan,” katanya.

Kekuatan mental Sali kemudian baru bisa diuji. Bocah yang bermimpi meniru karir Messi ini akan menjadi pemain internasional pertama yang lahir setelah pemain Argentina itu melakukan debut internasionalnya pada 2005.

(diaz alvioriki/yul)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network