Libero.id - Vinicius Jr, tampil sejak menit awal dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona CONMEBOL antara Brasil melawan Argentina. Laga yang digelar pada Rabu (17/11) pagi WIB itu harus berkahir dengan skor imbang tanpa gol.
Meski tidak ada gol yang dicetak selama 90 menit, ternyata ada banyak sekali momen luar biasa yang ditunjukkan oleh para pemain dari kedua negara di Estadio del Bicentenario, San Juan, itu.
Salah satunya aksi gelandang Argentina, Angel di Maria, kepada Vinicius. Pemain berusia 32 tahun itu sukses mempermalukan pemain Real Madrid tersebut dengan sebuah gerakan tipuan cantik.
Momen itu terjadi pada injury time babak pertama. Vinicius awalnya mencoba merebut bola operan dari Nahuel Molina yang akan diterima Di Maria. Meski diganggu, pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu tetap tenang dan melakukan kontrol bola dengan kaki kirinya lalu sekonyong-konyong mengolongi Vinicius.
Entah apa yang dirasakan oleh pemain 21 tahun itu. Mungkin saja Vinicius merasa dipermalukan. Mungkin juga itu bisa disebut sebagai karma. Pasalnya, Vinicius dikenal sebagai pemain yang kerap mempermalukan lawan dengan trik tipuan tertentu.
Oleh banyak pendukung Argentina, aksi Di Maria dianggap mengingatkan mereka pada sosok gelandang legendaris lainnya, Juan Roman Riquelme, yang hebat, yang juga terkenal dengan keterampilan khusus ini.
Terlepas dari aksi Di Maria tersebut, Argentina memastikan tempat di putaran final Piala Dunia 2022 di Qatar setelah Uruguay dan Chile sama-sama kalah pada pertandingan di kualifikasi. Argentina juga tak terkalahkan dalam 27 pertandingan terakhir.
Permalukan Molina dengan rainbow flick
Setelah menahan malu dikolongi Di Maria, Vinicius tampaknya tidak terima. Pada pertengahan babak kedua dia melakukan aksi yang justru membuat rekan Di Maria, Nahuel Molina. Bek berusia 23 tahun yang bermain untuk Udinese itu dikecoh habis-habisan Vinicius.
Pada momen itu Vinicius mengejar bola yang berada di dekat tiang pojok kanan lini belakang Argentina. Seketika, dia berhasil mengelabui Molina dengan aksi tipuan khas yang biasa dilakukan para pemain dari Negeri Samba.
Vinicius mengangkat bola dengan kedua kakinya. Bola kemudian berada di udara, melompat melewati kepada Molina, dan Vinicius segera mengejarnya untuk memberi umpan ke Lucas Paqueta. Sayangnya, tendangan kaki kiri Paqueta gagal menemui sasaran.
Meski tidak ada gol yang dicetak, aksi Vinicius viral. Pasalnya, dalam banyak kejadian, rainbow flick sering memunculkan masalah di lapangan. Beberapa waktu lalu, Paqueta mendapatkan kartu kuning dari wasit Ligue 1 saat membela Olymique Lyon. Wasit berasalan aksi itu mempermalukan lawannya dan tidak respek.
Saat di Spanyol, Neymar bahkan sempat dikeroyok pemain-pemain Athletic Bilbao setelah pamer rainbow flick di pertandingan Barcelona. Ketika itu, Xavi Hernandez menyebut Neymar harus menghindari aksi seperti itu karena di Eropa rainbow flick adalah penghinaan. Itu budaya yang berbeda dengan Amerika Selatan.
(mochamad rahmatul haq/anda)
Opini