Julian Dicks-Suso
Libero.id - Liverpool telah menandatangani beberapa pemain yang punya kontribusi nyata dalam perjuangan mereka meraih gelar Liga Premier. Beberapa pemain akhirnya merasakan sukses di Anfield, namun beberapa lagi melanjutkan karier mereka yang hebat di tempat lain.
Berkaitan dengan hal itu, berikut adalah 8 pemain yang justru makin sukses ketika memilih hengkang dari Liverpool:
8. Danny Ings
Ings bergabung dengan Liverpool sebagai striker yang cukup punya reputasi bagus pada musim panas 2015. Terbukti, dia mencetak tiga gol dalam delapan penampilan pertamanya bersama The Reds.
Roy Hodgson merespons dengan memberinya debut untuk timnas Inggris melawan Lithuania pada Oktober 2015, tetapi dia mengalami cedera ligamen anterior saat kembali ke klub dalam sesi latihan pertamanya di bawah Juergen Kloop.
Dia hanya membuat 17 penampilan di bawah Kloop dan mencetak satu gol lagi sebelum akhirnya dipinjamkan ke Southampton.
Ings kemudian mencetak 46 gol dalam 100 penampilan untuk The Saints, yang kemudian menjualnya ke Aston Villa pada 2021.
#LFC are delighted to announce that a deal has been agreed to sign striker Danny Ings, subject to a medical. pic.twitter.com/REoM9qGi9F
— Liverpool FC (@LFC) June 8, 2015
7. Suso
Dalam rentang 2012-2015, gelandang serang Spanyol ini membuat 14 penampilan Liga Premier dengan The Reds. Dia bergabung dalam musim pertamanya di era kepelatihan Brendan Rodgers.
Suso kemudian menjadi pemain penting bagi AC Milan sejak pindah pada 2015. Dia membuat lebih dari 100 penampilan Serie A dengan I Rossoneri, menghasilkan lima caps untuk Spanyol dalam prosesnya, sebelum dia pindah ke Sevilla pada 2020.
Sejak saat itu, dia selalu hadir untuk tim Julen Lopetegui. Suso membawa Sevilla finis di urutan keempat musim lalu dan terpaut sembilan poin dari juara bertahan Atletico Madrid.
6. Iago Aspas
Siapapun mungkin akan melupakan musim buruk Iago Aspas di Liverpool dari musim 2013-15. Padahal, dia diboyong dari Celta Vigo dengan ekspektasi yang tinggi karena penampilannya yang gemilang.
Tetapi, setelah kembali ke Spanyol saat memperkuat Sevilla, Aspas kembali menjadi seorang jagoan. Dia mencetak 108 gol La Liga dalam 211 penampilan, rata-rata 17 gol per musim dalam enam tahun berturut-turut.
5. Luis Alberto
Seperti Aspas dan Suso sebelumnya, Luis Alberto sejak itu mendapat penghargaan atas penampilannya yang solid secara konsisten bersama timnas senior Spanyol sejak meninggalkan Liverpool.
Produk akademi Sevilla ini adalah bagian dari kontingen Spanyol yang tampil tidak cukup baik di bawah Pelatih Brendan Rodgers. Tetapi, dia menjadi pemain reguler Lazio sejak bergabung pada 2016.
Dengan pemain sayap di sisi mereka, mereka telah mendorong kualifikasi Liga Champions dan mengangkat Coppa Italia pada 2019. Dia juga masuk dalam Tim Terbaik Serie A Musim 2019/2020.
4. Mikel San Jose
San Jose ditandatangani oleh Rafael Benitez pada 2007 dengan kontrak tiga tahun, tetapi tidak pernah berhasil masuk ke tim utama. Dia kembali ke Athletic Bilbao pada 2009. Awalnya dengan status pinjaman, dan menjadi pendukung klub Basque sejak itu.
Dia membuat hampir 400 penampilan untuk klub di semua kompetisi selama dekade terakhir, bermain di bawah asuhan Marcelo Bielsa saat klub mencapai final Copa Del Rey dan Liga Europa pada 2011/2012, sebelum mengakhiri kariernya dengan menjalankan tugas di Birmingham City dan tim Segunda Amorebieta.
3. Ryan Babel
Produk akademi Ajax Amsterdam ini bukan produk gagal di Liverpool, meski dirinya tidak pernah berhasil menembus skuad utama The Reds. Dia akhirnya dipindahkan ke Hoffenheim pada 2011.
Ini merupakan perjalanan naik-turun sejak saat itu. Dia sempat kembali ke Ajax, klub Turki Kasimpasa, dan Al Ain yang berbasis di Abu Dhabi.
Di tahun-tahun terakhirnya, Babel menikmati kebangkitannya di Besiktas. Dia memenangkan gelar Super Lig dan mencetak 22 gol dalam 62 penampilan untuk kembali ke timnas Belanda.
Dia juga tidak terlalu buruk dalam masa pinjaman singkat di Fulham, mencetak lima gol dari 14 penampilan. Dia secara singkat kembali menghidupkan harapan mereka bertahan di Liga Premier ketika dia tiba di pertengahan musim 2018/2019.
Babel sekarang kembali ke Turki, bermain untuk rival Besiktas yang dibenci, Galatasaray.
2. Alou Diarra
Diarra ditandatangani oleh rekan senegaranya, Gerard Houllier, pada 2002. Houllier saat itu membandingkannya dengan Patrick Vieira.
Dia tidak pernah benar-benar tampil untuk The Reds dan dikirim dengan status pinjaman kembali ke Prancis.
Dalam periode berikutnya di West Ham dan Charlton, adil untuk mengatakan bahwa Diarra tidak memiliki dampak yang sama seperti Vieira di sepakbola Inggris. Tetapi, dia kemudian menjadi pemain reguler di tim nasional Prancis.
Dia bahkan diganti Vieira di final Piala Dunia 2006.
1. Julian Dicks
Bek tersebut telah membuat lebih dari 250 penampilan di sepakbola dan dua kali dinobatkan sebagai Pemain Terbaik West Ham pada saat dia bergabung dengan Liverpool pada 1993.
Dia melakukan debutnya dalam kekalahan 2-0 di Goodison Park dalam Derby Merseyside. Dia bertanggung jawab atas salah satu gol Everton. Segalanya tidak menjadi jauh lebih baik sejak saat itu, karena Graeme Souness berjuang di ruang istirahat dan penggantinya, Roy Evans, tidak terkesan dengan kebugaran Dicks
Dicks bergabung kembali dengan The Hammers setahun kemudian, dan memenangkan dua penghargaan Player of the Year lagi. Dikenang dengan baik oleh para pendukung West Ham, hingga waktunya di klub telah diperingati dengan sebuah plakat di Stadion London.
(mochamad rahmatul haq/yul)
17-12-2023 | ||
Liverpool | 0 - 0 | Manchester United |
09-12-2023 | ||
Crystal Palace | 1 - 2 | Liverpool |
07-12-2023 | ||
Sheffield United | 0 - 2 | Liverpool |
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini