Libero.id - Yang kerap dijadikan bahan lelucon: Ole Gunnar Solskjaer kini akhirnya benar-benar dipecat, setelah serangkaian hasil buruk yang didapat Manchester United, pelatih asal Norwegia itu harus lapang dada untuk menerima kenyataan bahwa dirinya bukan lagi bagian dari Old Trafford.
The Red Devils mengumumkan kepergian Ole lewat akun resmi sosial media mereka pada Minggu (21/11/2021) sore WIB.
Kabar itu sebetulnya tidak lagi mengejutkan, sebab banyak pihak terutama para fans United sendirilah yang menanti-nantikan waktu ini tiba.Sementara
Manchester United belum menunjuk pengganti yang pasti, Michael Carrick yang selama ini bertugas sebagai asisten pelatih akan memimpin Harry Maguire dan kolega di laga-laga selanjutnya.
"Michael Carrick akan memimpin skuad untuk laga-laga mendatang, sementara pihak klub akan terus mencari manajer sementara sampai akhir musim," tulis pernyataan resmi Manchester United.
Dan dalam waktu dekat, Manchester United akan melakoni laga Liga Champions dimana mereka akan bertandang ke markas Villarreal untuk lanjutan babak penyisihan grouf F, pada Rabu (24/11) dini hari WIB.
Carrick sendiri bukanlah sosok asing bagi Manchester United. Ia bergabung dengan The Reds Devils pada 2006 dan memutuskan gantung sepatu sebagai pemain pada akhir musim 2017/2018. Sejak saat itu ia bergabung dengan jajaran kepelatihan Manchester United.
Mantan kapten yang kini berusia 40 tahun itu tercatat tampil sebanyak 463 kali sepanjang kariernya di Old Trafford. Selama itu, ia berhasil membantu United membawa lima gelar Liga Premier dan satu gelar Liga Champions ke Old Trafford.
Balik lagi, pemecatan Ole merupakan residu dari rentetan hasil buruk Manchester United, dimana dalam 7 laga Liga Premier, mereka cuma meraih satu kemenangan, satu hasil imbang, dan menelan lima kekalahan.
Selama menangani Manchester United, Ole memimpin dalam 149 laga dengan statistik 78 kemenangan, 33 hasil imbang dan 38 kali kalah. Dan sempat membawa Manchester finish di urutan kedua pada musim 2020-21 Liga Premier dan menjadi runner up Liga Europa musim yang sama.
Di atas itu semua, apakah kita layak mengucapkan terima kasih kepada Ole?
(gigih imanadi darma/gie)
Opini