Sergio Reguilon Tentang Cara Melatih Antonio Conte: Dia Fanatik Sepakbola

"Berkat Conte, Reguilon menjadi pemain yang berbeda."

Berita | 23 November 2021, 01:07
Sergio Reguilon Tentang Cara Melatih Antonio Conte: Dia Fanatik Sepakbola

Libero.id - Tottenham Hotspur tampaknya akan kembali menemukan bentuk terbaiknya usai diambil-alih Antonio Conte, pelatih asal Italia itu menggantikan Jose Mourinho dan terhitung mulai melatih sejak 2 November,  dan sudah tiga laga dilakoninya tanpa sekalipun menelan kekalahan.

Terbaru, Conte membawa The Lilywhites memetik tiga poin penuh atas Leeds United usai menang 2-1 di pekan ke-12 Liga Premier 2021/22, Minggu (21/11/2021) malam WIB. 2 gol Spurs dicetak oleh Pierre-Emile Højbjerg dan Sergio Reguilon menjadi sosok penentu kemenangan  di laga tersebut. 

Sontekan kaki kiri bek asal Spanyol itu berhasil membuat bola muntah hasil tendangan bebas yang sempat mengenai pemain lawan dan tiang gawang  kemudian dengan kakinya meluncur mulus masuk ke gawang yang dijaga Illan Meslier.

Ngomong-ngomong soal Reguilon, pemain 24 tahun itu punya cerita menarik soal pandangannya tentang Antonio Conte. Menurut mantan penggawa Real Madrid itu, sesi awal-awal berlatih bersama Conte adalah salah satu yang paling menantang sepanjang kariernya.

"Kami banyak bekerja. Minggu-minggu terakhir dan jeda internasional adalah salah satu minggu terburuk dalam hidup saya,” ucap Reguilon seperti yang dikutip dari talkSPORT.

Bahkan, Reguilon menambahkan bahwa hal tersebut membuat dirinya sampai tak tenang ketika beristirahat. Ia terbawa pikiran mengenai taktik dan posisinya di lapangan.

“Antonio Conte seorang fanatik sepak bola, dia selalu berbicara tentang sepak bola dalam latihan, sebelum, hingga setelah latihan,” kata Reguilon.

"Saya ingin tidur, tapi saya masih memikirkan sepak bola, taktik, serta posisi saya di lapangan," sambung pemilik enam caps bersama La Furia Roja itu.

Terlepas dari hal itu, Reguilon mengaku bahwa laga melawan Leeds United memang begitu sulit hingga dirinya benar-benar mengalami kelelahan dan memikirkan taktik dari sang pelatih.

“Ketika kami menyerang, saya harus memiliki mentalitas seorang striker dari diri saya, dan pelatih menginginkan hal itu,” ujarnya.

“Saya harus maju, maju, maju, dan juga bertahan. Sekarang saya sangat sudah kelelahan, api saya sangat bahagia,” tutupnya.

(gigih imanadi darma/gie)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network