Inter Milan vs Shakhtar Donetsk
Libero.id - Federico Dimarco memperingatkan Inter menjelang pertandingan Liga Champions melawan Shakhtar Donetsk pada Kamis dini hari (25/11/2021) WIB, dengan mengatakan: “Kami tahu apa yang terjadi tahun lalu, semuanya ada di tangan kami.”
I Nerazzurri akan menjamu tim asuhan Roberto De Zerbi di Stadio Meazza dalam laga lanjutan grup D.
Kemenangan akan memungkinkan juara Serie A lolos ke babak 16 besar Liga Champions dengan satu pertandingan tersisa, asalkan Sheriff tidak menang melawan Real Madrid.
Juara Serie A itu gagal mengalahkan Shakhtar di laga terakhir penyisihan grup di musim 2020/2021 ketika mereka membutuhkan kemenangan untuk lolos ke babak 16 besar.
Mereka meraih hasil imbang 0-0 tahun lalu dan kembali pada bulan September, dalam pertandingan terbalik yang dimainkan di Ukraina.
“Pertandingan melawan Shakhtar adalah pertandingan yang sulit dan kami tahu apa yang terjadi tahun lalu,” ujar Dimarco kepada UEFA.com.
“Sekarang semuanya ada di tangan kita; kita hanya harus bermain seperti yang kita tahu. Akan penting untuk melampaui babak penyisihan grup karena kami belum bisa melakukannya selama beberapa tahun.”
Dimarco adalah produk akademi Inter dan kembali ke klub setelah dipinjamkan ke Ascoli, Empoli, Sion, Parma dan Hellas Verona.
“Saya terlahir sebagai penggemar Inter, saya merasakan cinta ini di dalam diri saya,” ujar sang bek.
Dimarco: 'Amo l'Inter, quando perde sto male. Sono nato nerazzurro': Federico Dimarco, difensore del’Inter, parla al sito della Uefa in vista della sfida contro lo Sheriff: “Sono nato nerazzurro, sento... https://t.co/jw7QmavMSm pic.twitter.com/F2IJ3jswcM
— sportlive (@sportli26181512) November 22, 2021
“Saya merasakan hal yang sama bahkan sebelum bermain untuk Inter, sejak saya masih kecil. Ketika Inter kalah, saya merasa tidak enak."
Pemain berusia 24 tahun itu melakukan debutnya bersama Inter dalam pertandingan Liga Eropa melawan Qarabag pada Desember 2014, saat berusia 17 tahun.
“Saya ingat itu sebelum Natal,” kenangnya.
“Bagi saya, itu adalah mimpi yang menjadi kenyataan, sesuatu yang saya impikan sebagai seorang anak. Mengenakan jersey tim yang saya dukung sungguh luar biasa."
“Ada masa-masa sulit, terutama ketika saya cedera atau saya tidak bermain,” ujar pemain berusia 24 tahun itu.
“Tapi saya pikir pengalaman ini telah membantu saya untuk tumbuh dan dewasa, untuk menjadi seorang pria. Sekarang saya lebih mengenal diri saya dan kemampuan saya.”
(muflih miftahul kamal/muf)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini