Andik Vermansah
Libero.id - Piala AFF 2012 tidak akan pernah dilupakan suporter Indonesia. Bukan semata hasil yang mengecewakan atau pemilihan pemain yang terhambat akibat konflik internal PSSI, melainkan juga karena terciptanya salah satu gol terbaik turnamen atas nama Andik Vermansah.
Kompetisi tahun itu digelar di Malaysia dan Thailand. Indonesia tergabung di Grup B bersama Malaysia, Singapura, dan Laos. Setelah nyaris juara pada edisi 2010, harapan suporter Merah-Putih sangat besar terhadap skuad Garuda.
Sayang, masalah menghantam Indonesia pada periode itu. Akibat konflik pengurus PSSI, sepakbola Indonesia terbelah antara Liga Primer Indonesia (LPI) dengan Indonesia Super League (ISL). Semuanya berebut kekuasaan dan uang.
Akibat masalah itu, persiapan timnas ke Piala AFF berantakan. Boikot yang dilakukan ISL membuat PSSI tidak mamiliki banyak opsi pemain. Dipimpin Nil Maizar, mereka memanggil pemain-pemain LPI yang kualitasnya dipertanyakan.
PSSI juga memanggil pemain-pemain keturunan asal Belanda, yang ternyata memiliki kualitas sangat mengecewakan. Mereka antara lain Tonnie Cusell dan Jhon van Beukering. Hanya Irfan Bachdim dan Raphael Maitimo sebagai pemain keturunan yang kualitasnya lumayan.
Pesimisme mengiringi langkah skuad 2012 setelah menjadi pertandingan pertama. Indonesia hanya mampu bermain imbang 2-2 dengan tim yang secara tradisi selalu menjadi lumbung gol, Laos, pada 25 November 2012.
Harapan kemudian muncul di pertandingan kedua melawan Singapura pada 28 November 2012. Indonesia menang 1-0 sebelum dikalahkan Malaysia 0-2 pada pertandingan terakhir, 1 Desember 2012. Dengan hanya empat poin dari tiga laga, Indonesia gagal lolos karena Singapura dan Malaysia sama-sama punya enam poin.
Meski gagal total, kemenangan atas Singapura dibicarakan banyak orang hingga hari ini. Penyebabnya gol yang dihasilkan Andik benar-benar berkelas. Apalagi, itu terjadi di menit 88!
Saat itu, Andik menghadapi bola dengan ditemani Muhammad Taufiq. Pemain yang saat itu membela Persebaya 1927 di LPI mengambil ancang-ancang. Kemudian, melambungkan bola melewati pagar betis Singapura. Bolanya melengkung. Parabolik!
Tampaknya, kiper The Lions mengira bola akan diumpan karena pemain-pemain Indonesia yang ada di kotak penalti berusaha menyambutnya. Tapi, sang kiper salah perhitungan. Posisinya yang meninggalkan garis gawang kesulitan mengantipasi bola yang melaju deras di sudut kiri atas.
Pada akhir turnamen Singapura menjadi juara setelah mengalahkan Thailand dengan agregat 3-2 (3-1, 0-1). Sementara Indonesia kembali gagal di fase grup pada Piala AFF 2014.
(andri ananto/anda)
Media Malaysia Soroti 9 Pemain Timnas Indonesia yang Pilih Ikut Pendidikan Polisi
Di Malaysia, mimpi pemain muda gabung Real Madrid. Di Indonesia, jadi Polisi.Tegas! Termasuk Rumput, PSSI Pasti Benahi JIS Sesuai Arahan FIFA
PSSI pastikan jalankan semua rekomendasi FIFA.Sindir Pemain Timnas yang Daftar Polisi? Marselino Ferdinan Pose jadi Maling
Ada-ada saja ulah pemuda Indonesia yang satu ini.Piala AFF U-23 2023 di Depan Mata, 4 Pemain Timnas ini Justru Ikut Pendidikan Polisi
Cita-cita pemain itu seharusnya main di Real Madrid. Bukan jadi Polisi atau PNS.Asnawi Mangkualam Berpakaian Layaknya Artis K-Pop, Ini Tanggapan Kocak Netizen
Makin terbiasa dengan budaya di Korsel wkwk...
Opini