6 Mei 2009 jadi tanggal yang tak mungkin dilupakan fans Chelsea.
Hari itu, Ovrebo memimpin pertandingan leg kedua semifinal Liga Champions. The Blues lebih diunggulkan karena berstatus finalis musim sebelumnya. Mereka juga menjamu Barcelona setelah imbang tanpa gol di Camp Nou.
Kisah Unik Saddil Ramdani, Main di 3 SEA Games Beruntun
Rekaman-rekaman kejadian tersebut masih tersimpan rapi di berbagai platform media sosial, dan diputar hingga hari ini. Orang masih sering membahasnya. Begitu pula media.
Chelsea Akan Untung Jika Real Madrid Juara Liga Champions, Kok Bisa?
"Pemain membuat banyak kesalahan, pelatih membuat kesalahan, wasit membuat kesalahan. Itulah mengapa kami berbicara tentang memberi mereka keuntungan dari keraguan. Dan, jika anda melihat tiga atau empat momen berlalu, maka Ovrebo adalah yang terburuk yang pernah saya lihat," kata Pelatih Chelsea saat itu, Guus Hiddink.
"Setelah babak pertama, asisten saya dan saya merasa bahwa kami memiliki kendali. Tapi, di akhir pertandingan, saya tidak memiliki perasaan itu. Ketika saya sampai di ruang ganti saya berpikir, 'Oke, Tom, ini bukan malam terbaik anda'. Saya sadar ada yang tidak beres," tambah Ovrebo.
"Mereka memberikan kami pengawalan polisi sampai kami bisa mendapatkan pesawat dan kembali ke rumah. Ancaman pembunuhan juga ada dan semakin membuat frustrasi. Mereka ingin membunuh saya dan keluarga saya," lanjut Ovrebo.
Tiga tahun setelah wawancara dengan Panenka, Ovrebo kembali melayani Daily Mail. Sama seperti 2019, dirinya juga mengaku keputusan pada 2009 banyak kesalahan.
"Saya tidak berpikir para pendukung Chelsea benar ketika mereka mengklaim empat dari lima penalti. Tapi, saya pikir semua orang yang mengerti sepakbola dan hukum permainan tahu seharusnya ada penalti yang diberikan," ujar Ovrebo, kepada Daily Mail.
"Itu terjadi, terutama sebelum VAR. Terkadang, anda gagal mengeksekusi penalti. Terkadang, anda kehilangan kartu merah atau keputusan penting. Dan, saya pikir semua orang yang tahu sepakbola tahu seharusnya ada penalti," kata Ovrebo.
"Mereka bisa berspekulasi sendiri mana yang seharusnya menjadi penalti. Saya tidak akan memberi anda jawaban yang benar tentang hal itu karena saya tidak memiliki jawaban yang benar. Saya hanya memiliki persepsi saya tentang kejadian pada hari itu," ungkap pria berkepala plontos tersebut.
Ovrebo juga mengakui bahwa laga kontroversial tersebut berkontribusi terhadap reputasinya sebagai wasit papan atas yang berakhir. "Ketika Liga Champions berlanjut pada Agustus 2009 (musim 2009/2010), saya tidak mendapatkan pertandingan dengan standar yang sama lagi," kata Ovrebo.
"Selangkah demi selangkah, saya mendapatkan pertandingan yang bagus, dan pada 2010, kami memimpin Bayern Muenchen versus Fiorentina. Sayangnya kami melewatkan off side yang jelas," ucap Ovrebo.
"Setelah pertandingan itu saya tidak mendapatkan lagi tugas di Liga Champions. Tapi, saya terus menjadi wasit di Norwegia. Sayangnya saya cedera pada 2012. Saya mencoba kembali. Tapi, saya harus berhenti pada 2013," tambah Ovrebo.
Pertanyaannya, apa yang dilakukan Ovrebo sekarang? Bagi mereka yang bertanya-tanya, Ovrebo sekarang menjadi Psikolog. Dia mempelajari ilmu kejiwaan tersebut saat di universitas selama masa mudanya dan bekerja di Sekolah Ilmu Olahraga Norwegia.
On this day: 2009 - Tom Henning Ovrebo became the most hated referee in Chelsea's history after Michael Essien scored one of the best goals at Stamford Bridge.
— Chad ⭐⭐ (@ChelseaChadder) May 6, 2020
RT if you think the referee was corrupt. #CFC #Chelsea pic.twitter.com/BVGKjiZVBN
Terlepas dari semua pelecehan yang diterima, Ovrebo menegaskan dirinya masih melihat karier wasitnya dengan penuh kasih. "Motto saya dalam hidup adalah 'Lebih baik dihina daripada orang-orang melupakan anda'. Jadi, saya pikir para penggemar dapat terus menghina saya jika mereka mau. Bagi saya itu tidak masalah," ujar Ovrebo.
"Saya melihat kembali pertandingan saya dengan kenangan indah. Tidak masalah jika orang ingin menjadikan pertandingan itu sebagai contoh dari wasit yang buruk," pungkas Ovrebo.
? Tom Henning Ovrebo has finally admitted that Chelsea deserved a penalty in their infamous loss vs Barcelona pic.twitter.com/H3mk3Y28GZ
— SPORTbible (@sportbible) May 6, 2022