Meskipun bisa direkrut gratis, kualitas mereka tidak diragukan lagi.
Setiap musim baru akan bergulir selalu ada pemain yang berpindah klub, entah melalui proses transfer dengan mahar tertentu atau cara lainnya yakni memboyong pemain dengan cuma-cuma.

Beberapa pemain yang kontraknya berakhir menolak untuk menandatangani perpanjangan, sementara itu ada banyak klub yang ingin menghemat anggaran  di musim panas ini. Karenanya pasar pemain bebas transfer cenderung menjadi lebih signifikan dari tahun-tahun lalu.

Kami telah mengumpulkan 11 pemain bebas transfer yang bisa diambil klub manapun sebelum musim depan dimulai. Inilah mereka:

Penjaga Gawang: Joe Hart



Mantan penjaga gawang  utama timnas Inggris dan Man City ini mengalami masa-masa sulit dalam beberapa tahun terakhir. Karir Joe Hart makin memudar pasca Pep Guardiola memperjelas bahwa dia tidak lagi masuk dalam strategi bermain yang diinginkan pelatih asal Spanyol itu.
Joe Hart sempat pindah dan dipinjamkan ke Torino dan West Ham sebelum benar-benar dilepas permanen ke Burnley, dan kini pemain berusia 33 tahun itu tengah mencari klub baru.  Joe Hart memutuskan untuk tidak menyambung kontraknya di Burnley, statusnya tanpa klub sejak Juli yang lalu.

Bek Kanan : Nathaniel Clyne

Nathaniel Clyne  punya kesempatan banyak untuk bermain di Anfield dalam skema tim asuhan Jurgen Klopp, sebelum akhirnya dibekap cedera dan tugas itu diambil alih dengan sangat baik oleh Trent Alexander-Arnold, dan posisi Clyne dengan cepat digeser sepenuhnya oleh Arnold.
Sejak itu, Clyne menjalani peminjaman  di Bournemouth, selama lebih dari dua tahun. Meski begitu, Clyne masih relatif muda, usia nya 29 tahun dan masih memiliki banyak hal untuk diberikan. Sebagian besar tim Liga Premier yang finish di tangga bawah musim ini  sepertinya cocok untuk mendapat manfaat dari jasa Clyne.

Bek Tengah: Malang Sarr



Saat berusia 17 tahun, Malang Sarr melakukan debut untuk OGC Nice, dan semenjak itu telah menjadi andalan di lini pertahanan Nice sepanjang musim. Sarr telah tampil dalam 119 laga di liga Prancis, tetapi dia sekarang berstatus tanpa klub, setelah kontraknya di Nice berakhir pada Juni yang lalu dan tidak diperpanjang. Usia Sarr yang baru 21 tahun, serta kemampuan bertahan yang dia miliki kabarnya tengah dipertimbangkan oleh sejumlah klub, termasuk Arsenal.

Bek Tengah : Ezequiel Garay

Karier Garay tampak mereda sekarang. Dia berusia 33 tahun, kontraknya di Valencia baru saja habis tetapi dia sudah pulih dari cedera ligamen, memainkan pertandingan terakhirnya untuk Los Che pada bulan Februari meski menelan kekalahan 0-1 dari Celta Vigo.
Garay kabarnya bukan lagi prospek menarik bagi klub-klub besar Eropa yang ambisius. Tapi, seorang Garay belum benar-benar habis dan masih bisa melakukan pekerjaannya sebagai pemain bertahan di suatu tempat. Klub pertamanya di Argentia, Newell's Old Boys sepertinya dengan senang hati menerima kembali Garay, dan itu mungkin tujuan yang akan ia tuju.

Bek Kiri : Jan Vertonghen



Pemain belakang asal  Belgia ini telah bekerja dengan sangat baik selama delapan tahun terakhir, di bawah banyak pelatih yang berbeda, puncak karirnya yakni pada saat ditandemkan bersama rekan senegaranya Toby Alderweireld antara musim 2015 dan 2018. Tetapi sekarang, pada usia 33, Vertonghen agaknya tak lagi dibutuhkan Tottenham Hotspur.
Tidak seperti Garay, Vertonghen masih bisa tampil bagus di level atas. Apakah dia akan bergabung dengan klub papan tengah Liga Premier, atau mungkin kembali ke Ajax, atau negara asalnya Belgia, masih harus dilihat. Yang jelas, siapa pun yang mendapatkannya, akan mendapatkan pesepakbola yang brilian, bahkan jika hanya untuk beberapa tahun kedepan.

Gelandang Tengah: Jeff Hendrick

Beberapa pengamat mengatakan Hendrick adalah gelandang paling kreatif yang dimiliki oleh Burnley, tapi entah apa yang terjadi, kontraknya tak diperpanjang. Sementara ini Hendrick dikaitkan dengan beberapa klub termasuk kabar pindahnya pemain timnas Irlandia yang masih berusia 28 tahun itu diincar sejak musim lalu oleh AC Milan.

Gelandang Tengah: Mario Goetze



Ketika ia mencetak gol kemenangan di final Piala Dunia pada usia 22, banyak  yang berharap Goetze terus menjadi salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Tetapi masalah kesehatan dan kebugaran menghentikan perkembangannya, yang membuat performanya kadang tidak stabil  semenjak berada di Bayern Munich dan akhirnya kembali ke Borussia Dortmund.

Goetze dianggap tidak lagi memiliki atribut fisik yang diperlukan untuk bermain di tim Dortmund, pelatih De Borusien Lucien Favre punya stok pemain lain dan Goetze kini berstatus bebas transfer.

Gelandang Tengah : Angel Gomes

Pemain berusia 19 tahun  ini mengambil risiko membiarkan kontraknya berakhir di Manchester United. Menit bermain yang kurang jadi pelega bagi Angel Gomes untuk segera pergi. Tetapi risiko itu belum terbayar, karena hingga saat ini Gomes masih dalam status tanpa klub. Media Prancis RMC menyebut Gomes diminati oleh Lille.

Penyerang Kanan: Edinson Cavani



Usia 33 tahun untuk seorang Edinson Cavani mungkin tak lagi muda, tetapi juru gedor timnas Uruguay itu belum kehilangan naluri pembunuhnya di depan gawang dan masih bisa memainkan peran besar untuk klub papan atas manapun.
Pasca PSG tak lagi memperpanjang kontraknya, sejumlah klub tertarik, sempat diisukan akan ke Benfica, kini desas-desus pindah ke Leeds United, klub lain yang menaruh minat adalah Sevilla, Atletico Madrid dan beberapa lagi.

Penyerang Kiri: Ryan Fraser

Meski memainkan peran penting untuk Bournemouth di awal-awal musim dan terutama saat ikut membantu Bournemouth promosi ke Liga Premier pada musim 2015, Ryan  Fraser mulai mengalami kendala di pertengahan musim 2019/2020.

Kesebelasan besutan Eddie Howe
Crystal Palace kabarnya akan memboyong Fraser, karena mereka sedang mencari pengganti Wilfried Zaha. Arsenal juga sempat menyatakan ketertarikan padanya.

Penyerang Tengah:  Mario Mandzukic



Harus diakui Mandzukic adalah pemain top pada zamannya. Dia sekarang berusia 34 tahun, meski sekembali dari Timur Tengah pasca bermain untuk Al Duhaai,  Mandzukic bukanlah pemain yang sama seperti ketika mencetak tendangan overhead ke gawang Real Madrid tiga tahun lalu.
Tetapi seperti banyak pemain uzur lainnya, Mario Mandzukic rasanya masih bisa melakukan pekerjaan mencetak gol  pada level yang tinggi. Kemanakah dia akan berlabuh?