Sejak digulirkan pada 1992/1993, Liga Champions terus mengalami kenaikan jumlah hadiah yang signifikan.
Setelah tertunda berbulan-bulan akibat pandemi Covid-19, Liga Champions akhirnya dilanjutkan. Beberapa duel leg II babak 16 besar siap digulirkan dengan protokol kesehatan ketat plus tanpa penonton.
Dalam kondisi darurat, klub tidak lagi bisa berharap mendapatkan pemasukan dari kehadiran suporter di stadion. Uang partisipasi dari UEFA plus market pool televisi kini menjadi satu-satunya tumpuan agar defisit keuangan yang dialami selama karantina wilayah tidak semakin lebar.
Untuk musim ini, UEFA menyiapkan lebih dari 2 miliar euro uang hadiah yang akan dibagikan kepada semua klub peserta. Sembari menghitung pendapatan di fase knock-out, untuk sementara dapat diketahui bahwa Bayern Muenchen tercatat sebagai klub dengan jumlah pemasukan terbanyak di fase grup. Tim elite Bundesliga itu memenangkan semua pertandingan Grup B.
UEFA menegaskan, tim yang tampil di fase grup dihargai 15,25 juta euro. Untuk satu kemenangan bernilai 2,7 juta euro dan skor imbang 900 ribu euro. Artinya, FC Hollywood sudah mendapatkan pemasukan 31,45 juta euro. Jumlah itu akan semakin besar jika ditambah market pool, yang bisa dua kali lebih besar dari uang hadiah.
Nominal yang diterima Bayern sedikit lebih baik dari Paris Saint-Germain dan Juventus. Sepanjang menjalani enam pertandingan fase grup, kedua klub sama-sama mengumpulkan 5 kemenangan dan 1 skor imbang. Kondisi itu menjadikan Les Parisiens dan La Vecchia Signora mengumpulkan 29,65 juta euro.
Setelah PSG dan Juventus, terdapat Manchester City serta Barcelona. Kedua klub sama-sama memproduksi 4 kemenangan dan 2 skor imbang. Artinya, dana 27,85 juta sudah ada dikuasai The Citizens dan El Barca saat menghadapi babak 16 besar. Angka itu sedikit lebih baik dari Liverpool, yang hanya menghasilkan 4 kemenangan, 1 skor imbang, dan 1 kali kalah. The Reds harus puas dengan 26,95 juta euro.
Dengan kompetisi yang dilanjutkan dan tiket perempat final sudah nyaris dalam genggaman, Bayern berpotensi menyabet uang hadiah maksimal 82,45 juta euro (Rp 1,4 triliun). Syaratnya, pasukan Hansi Flick mencapai final dan juara.
Catatan menunjukkan, setiap tim peserta yang mampu mencapai babak 16 besar, UEFA memberikan tambahan uang saku 9,5 juta euro. Selanjutnya, 10,5 juta euro diberikan di perempat final, 12 juta euro di semifinal, dan 19 juta euro kepada sang juara. Untuk runner-up mendapat 15 juta euro. Jika juara, FC Hollywood bisa mendapatkan dana segar lebih dari 100 juta euro karena harus dihitung lagi market pool.
"Kami sudah menjuarai Bundesliga dan DFB-Pokal. Kami mendapatkan apa yang kami inginkan setiap tahun. Kini, kami menginginkan buah cherry di atas kue pesta kami. Memenangkannya (Liga Champions) akan sangat spesial," kata Flick, dikutip Goal International.
Sejarah mencatat, sejak digulirkan pada 1992/1993, Liga Champions terus mengalami kenaikan jumlah hadiah yang signifikan. Awalnya, UEFA hanya membagikan total 24 juta euro kepada klub peserta edisi perdana. Lalu, naik menjadi 2 miliar euro musim ini. Sumber pendapatan utama Liga Champions adalah sponsor dan hak siar televisi ke seluruh dunia.
Selama 27 musim, Real Madrid tidak hanya tercatat sebagai klub paling sering juara, melainkan juga pengumpul uang terbanyak. Hingga musim lalu, Los Blancos mengoleksi total 860 juta euro. Selanjutnya, Bayern (826 juta euro), Barcelona (811 juta euro), Juventus (780 juta euro), Manchester United (701 juta euro), Chelsea (595 juta euro), Manchester City (431 juta euro), dan Liverpool (425 juta euro).
"Yang paling penting bagi saya adalah ada rasa optimistis. Aura itu juga terlihat di wajah para pemain saya. Mereka sangat positif. Sebagai pelatih mereka, saya sangat bangga. Semua orang ingin menang. Namun, saya tidak ingin menatap terlalu jauh. Saya hanya ingin melihat Chelsea sebagai lawan kami saat ini," ungkap Flick.
Sesuai jadwal, Bayern akan melawan Chelsea di Allianz Arena, Minggu (9/8/2020) dini hari WIB. FC Hollywood layak percaya diri karena memiliki modal kemenangan 3-0 di Stamford Bridge. Di atas kertas dan di lapangan, butuh mukjizat bagi Frank Lampard untuk menjadikan The Blues berbalik unggul 4-0.
Dalam kondisi darurat, klub tidak lagi bisa berharap mendapatkan pemasukan dari kehadiran suporter di stadion. Uang partisipasi dari UEFA plus market pool televisi kini menjadi satu-satunya tumpuan agar defisit keuangan yang dialami selama karantina wilayah tidak semakin lebar.
BACA ANALISIS LAINNYA
5 Alasan Kenapa Jadon Sancho Sangat Efektif dan Memukau
5 Alasan Kenapa Jadon Sancho Sangat Efektif dan Memukau
Dengan kompetisi yang dilanjutkan dan tiket perempat final sudah nyaris dalam genggaman, Bayern berpotensi menyabet uang hadiah maksimal 82,45 juta euro (Rp 1,4 triliun). Syaratnya, pasukan Hansi Flick mencapai final dan juara.
BACA FEATURE LAINNYA
Rekrut Pemain Bernama Mohamed, Cara Jitu Beitar Jerusalem Melawan Rasialisme
Rekrut Pemain Bernama Mohamed, Cara Jitu Beitar Jerusalem Melawan Rasialisme
"Kami sudah menjuarai Bundesliga dan DFB-Pokal. Kami mendapatkan apa yang kami inginkan setiap tahun. Kini, kami menginginkan buah cherry di atas kue pesta kami. Memenangkannya (Liga Champions) akan sangat spesial," kata Flick, dikutip Goal International.
Selama 27 musim, Real Madrid tidak hanya tercatat sebagai klub paling sering juara, melainkan juga pengumpul uang terbanyak. Hingga musim lalu, Los Blancos mengoleksi total 860 juta euro. Selanjutnya, Bayern (826 juta euro), Barcelona (811 juta euro), Juventus (780 juta euro), Manchester United (701 juta euro), Chelsea (595 juta euro), Manchester City (431 juta euro), dan Liverpool (425 juta euro).
Sesuai jadwal, Bayern akan melawan Chelsea di Allianz Arena, Minggu (9/8/2020) dini hari WIB. FC Hollywood layak percaya diri karena memiliki modal kemenangan 3-0 di Stamford Bridge. Di atas kertas dan di lapangan, butuh mukjizat bagi Frank Lampard untuk menjadikan The Blues berbalik unggul 4-0.