Timing dan posisi umpan sangat sempurna sehingga Mbappe tidak perlu mengontrol dan hanya menggunakan sekali sentuhan mengirim bola ke Choupo-Moting. MAGIS!
Neymar menjadi aktor kunci kemenangan Paris Saint Germain Lawan Atalanta di perempat final Liga Champions. Dengan timnya tertinggal 0-1 beberapa menit sebelum laga berakhir, mantan bintang Barcelona itu memberikan assist untuk gol penyeimbang Marquinhos.

Sebelum peluit akhir berbunyi, Eric Maxim Choupo-Moting mencetak gol penentu kemenangan untuk tim asuhan Thomas Tuchel itu. Yang menarik dari gol Choupo-Moting itu adalah umpan dari Neymar ke Mbappe.

Umpan itu dikirim menyusup ke bagian sisi dalam kotak penalti membelakangi bek yang mengawal Mbappe. Timing dan posisi umpan sangat sempurna sehingga Mbappe tidak perlu mengontrol dan hanya menggunakan sekali sentuhan mengirim bola ke Choupo-Moting.



Meski bukan penampilan terbaiknya, Neymar terlihat jelas berusaha keras untuk memastikan PSG untuk melaju ke empat besar Liga Champions. Umpan Neymar ini mengingatkan pada si master Ronaldinho era keemasannya di Barcelona.



Keunggulan Atalanta yang dimiliki sejak menit ke-26 lewat Mario Pasalic diruntuhkan lewat dua gol pada menit-menit akhir pertandingan yang dicetak Marquinhos dan Eric Maxim Choupo-Moting.

Kylian Mbappe jelas menjadi nama yang patut disebut pembeda setelah ia masuk pada menit ke-60, mengubah peruntungan PSG yang sebelumnya bertopang kepada Neymar sendirian.

Kedua tim mengawali laga dengan baik, tetapi sundulan Alejandro Gomez masih bisa ditepis kiper Keylor Navas, sedangkan Neymar membuang sia-sia situasi satu lawan satu dengan kiper Marco Sportiello dan malah melepaskan penyelesaian melenceng.

Absennya Mbappe di sepanjang paruh pertama membuat serangan PSG bertumpu sepenuhnya di pundak Neymar, yang sayangnya membuang setidaknya tiga peluang bagus untuk mencetak gol.

Navas sempat dipaksa melakukan dua penyelamatan gemilang beruntun atas sundulan Hans Hateboer dan Mattia Caldara untuk menjaga gawang PSG dari ancaman, tetapi kiper Chile itu tak berkutik ketika Pasalic melepaskan tembakan melengkung untuk membawa Atalanta memimpin atas PSG pada menit ke-26.

Keunggulan itu bertahan hingga babak pertama usai, tetapi Atalanta tampak mengawali babak kedua dengan sikap frustrasi karena tekanan yang dilancarkan PSG, terlihat dengan kartu kuning yang diperoleh Marten de Roon dan Duvan Zapata.

Setelah keluar dari tekanan, Atalanta hampir menggandakan keunggulan pada menit ke-59 sayang tendangan voli Berat Djimsiti masih belum menemui sasaran.

Kendali permainan kembali berada di tangan PSG, terlebih sejak Thomas Tuchel mengirim Mbappe masuk menggantikan Sarabia pada menit ke-60.

Mbappe dua kali hampir menyamakan kedudukan tetapi tembakannya dari sudut sempit selalu berhasil digagalkan entah oleh Sportiello ataupun Jose Palomino.

Kerja keras PSG akhirnya membuahkan hasil tepat pada pengujung waktu normal ketika Marquinhos memanfaatkan kemelut di depan gawang untuk menceploskan bola ke gawang Atalanta dan mengubah kedudukan jadi imbang 1-1.

Tiga menit berselang, keadaan berbalik dan PSG merebut keunggulan setelah Mbappe lolos dari jebakan offside menerima umpan terobosan dari Neymar dan meneruskannya ke muka gawang di mana Eric Maxim Choupo-Moting menanti untuk menyodoknya ke gawang Atalanta.

PSG melangkah ke semifinal menanti pemenang laga perempat final lain antara RB Leipzig kontra Atletico Madrid yang digelar sehari berselang.