Dia mengantar timnya lolos ke semifinal Liga Champions pada usia 33 tahun! Lebih muda dari Cristiano Ronaldo, Messi atau Sergio Ramos.
RB Leipzig lolos ke semifinal Liga Champions musim ini untuk pertama kalinya dalam sejarah klub. Sejauh ini belum ada klub asal Jerman yang baru promosi tidak lebih dari 5 musim tetapi sudah mampu menembus babak 4 besar di ajang paling bergengsi Benua Biru tersebut.
Kesuksesan Leipzig musim ini tentu tidak lepas dari peran Julian Nagelsmann sebagai pelatih mereka saat ini. Pria berusia 33 tahun tersebut dikenal sebagai pelatih yang inovatif dan kreatif. Saat ini, bersama Die Roten Bullen, peluang Nagelsmaan untuk mengukir sebuah sejarah baru terbuka lebar, tidak hanya di Bundesliga tetapi di Liga Champions.
Ada hal-hal luar biasa yang dicapai oleh Nagelsmann selama meniti karir sebagai pelatih.
Pada umur 20 tahun dia masih aktif sebagai pesepakbola dan harus mengakhiri karirnya sebagai pemain profesional karena masalah cedera lutut yang ia alami. Cedera itu terjadi pada 2007 silam. Nagelsmann sebelumnya tampil sebagai pemain cadangan 1860 Munich dan Augsburg, tetapi setelah mengalami cedera ia langsung meniti karier sebagai pelatih.
Dia menjadi pelatih tim U-19 Hoffenheim pada umur 25 tahun. Saat itu Nagelsmann mengalami kegagalan di musim perdananya. Memasuki musim 2013-14, Nagelsmann langsung tancap gas dengan membawa tim muda Die Kraichgauer meriah gelar nasional pertama mereka.
Pada musim 2016/2017, Huub Stevens yang pada saat itu menjadi pelatih Hoffenheim mengundurkan diri karena kesehatan, membuat manajamen Hoffenheim terpaksa mendorong Nagelsmann sebagai pelatih pengganti kala itu. Diangkat sebagai pelatih tim utama Hoffenheim pada bulan Februari 2016, pelatih berusia 28 tahun tersebut adalah pelatih kepala termuda dalam sejarah Bundesliga.
Saat pertama kali mengambil ahli kursi kepelatihan di Hoffenheim, Nagelsmann benar-benar berada di posisi yang tidak aman, karena Hoffenheim berada posisi ke-16 dengan hanya mengumpulkan 2 kemenangan dan 18 gol dari 20 pertandingan. Tetapi memang sepertinya Nagelsmann dilahirkan sebagai seorang pelatih, dia mampu membawa Hoffenheim menang 7 kali beruntun dalam 14 pertandingan sisa Bundesliga dan mengamankan posisi Die Kraichgauer di Bundesliga.
Pada musim 2018/2019, tepatnya bulan Januari, Nagelsmann mencetak sejarah di Bundesliga sebagai pelatih muda yang mengukuhkan 100 pertandingan ketika ia dan Hoffenheim berkunjung ke Allianz Arena.
Total, Nagelsmann berhasil mengumpulkan 191 poin bersama Hoffenheim dalam 116 pertandingan di Bundesliga. Raihan Nagelsmann ini masih tertinggal oleh Bayern (279) dan Dortmund (228), tetapi mengingat umurnya ketika itu masih sangat muda, maka hal ini adalah pencapaian yang luar biasa.
Rekor poin itu sendiri menjadi saksi nyata ketika Nagelsmann behasil membawa Hoffenheim finis di peringkat keempat dan finis ketiga satu musim berikutnya di Bundesliga pada musim 2018/19 dan mengikuti Liga Champions untuk pertama kalinya.
Berbicara tentang Liga Champions, Nagelsmann menjadi pelatih termuda dalam sejarah kompetisi Benua Biru tersebut ketika dia memimpin Hoffenheim melawan Shakhtar Donetsk pada pertandingan pertama mereka musim 2018/19. Usianya baru 31 tahun dan 58 hari saat itu. Timnya tampil menghibur, bermain dengan baik, mencetak 11 gol dalam enam pertandingan dan hanya menerima kekalahan tipis dari pesaingnya baik di kandang maupun tandang, sempat bertemu juara Liga Premier Inggris , Manchester City yang kala itu dilatih Pep Guardiola.
Pada usia 32 tahun dan 231 hari, Nagelsmann memecahkan rekor lain pada bulan Maret 2020 ini dengan menjadi pelatih kepala termuda yang memenangkan pertandingan sistem gugur Liga Champions. Kemenangan agregat 4-0 Leipzig atas Tottenham Hotspur di 16 besar tidak diragukan lagi akan membuatnya bertekad untuk membawa Die Roten Bullen lebih jauh.
Pelatih Manchester City Pep Guardiola berusia 38 tahun ketika ia memenangkan Liga Champions bersama Barcelona pada 2009. Nagelsmann berpeluang memecahkan rekor itu jika berhasil mengantar timnya juara Liga Champions musim ini.
Kesuksesan Leipzig musim ini tentu tidak lepas dari peran Julian Nagelsmann sebagai pelatih mereka saat ini. Pria berusia 33 tahun tersebut dikenal sebagai pelatih yang inovatif dan kreatif. Saat ini, bersama Die Roten Bullen, peluang Nagelsmaan untuk mengukir sebuah sejarah baru terbuka lebar, tidak hanya di Bundesliga tetapi di Liga Champions.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Klub dengan Tagihan Gaji Pemain Terbesar di Dunia
10 Klub dengan Tagihan Gaji Pemain Terbesar di Dunia
Saat pertama kali mengambil ahli kursi kepelatihan di Hoffenheim, Nagelsmann benar-benar berada di posisi yang tidak aman, karena Hoffenheim berada posisi ke-16 dengan hanya mengumpulkan 2 kemenangan dan 18 gol dari 20 pertandingan. Tetapi memang sepertinya Nagelsmann dilahirkan sebagai seorang pelatih, dia mampu membawa Hoffenheim menang 7 kali beruntun dalam 14 pertandingan sisa Bundesliga dan mengamankan posisi Die Kraichgauer di Bundesliga.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah RB Leipzig, 10 Tahun Lalu Ada di Kasta Kelima Liga Jerman
Kisah RB Leipzig, 10 Tahun Lalu Ada di Kasta Kelima Liga Jerman
Total, Nagelsmann berhasil mengumpulkan 191 poin bersama Hoffenheim dalam 116 pertandingan di Bundesliga. Raihan Nagelsmann ini masih tertinggal oleh Bayern (279) dan Dortmund (228), tetapi mengingat umurnya ketika itu masih sangat muda, maka hal ini adalah pencapaian yang luar biasa.
Berbicara tentang Liga Champions, Nagelsmann menjadi pelatih termuda dalam sejarah kompetisi Benua Biru tersebut ketika dia memimpin Hoffenheim melawan Shakhtar Donetsk pada pertandingan pertama mereka musim 2018/19. Usianya baru 31 tahun dan 58 hari saat itu. Timnya tampil menghibur, bermain dengan baik, mencetak 11 gol dalam enam pertandingan dan hanya menerima kekalahan tipis dari pesaingnya baik di kandang maupun tandang, sempat bertemu juara Liga Premier Inggris , Manchester City yang kala itu dilatih Pep Guardiola.
Pelatih Manchester City Pep Guardiola berusia 38 tahun ketika ia memenangkan Liga Champions bersama Barcelona pada 2009. Nagelsmann berpeluang memecahkan rekor itu jika berhasil mengantar timnya juara Liga Champions musim ini.