Coba amati, pemain-pemain kawakan biasanya tidak mendapat tempat di The Blues.
Keputusan Willian hijrah dari Chelsea tidak mengejutkan. Selain sudah menjadi rumor setiap transfer window dibuka, manajemen The Blues juga punya regulasi yang memungkinkan pesepakbola berusia di atas 30 tahun meninggalkan Stamford Bridge.
Kepastian Willian meninggalkan Chelsea untuk bergabung ke Arsenal diumumkan di akun resmi media sosial The Gunners pada 14 Agustus 2020 sore WIB. Gelandang berkebangsaan Brasil itu didatangkan dengan gratis setelah kontrak kerja di London Barat berakhir. Oleh Arsenal, Willian dikontrak 3 tahun dan akan mengenakan nomor punggung 12.
"Saya yakin semua orang di ruang ganti, fans, saya, dan Mikel Arteta akan menikmati keberadaan Willian. Saya sangat mengenalnya. Sejak lama kami bekerja sama di tim nasional (Brasil). Dia pemain fantastik," ujar Direktur Teknik The Gunners, Edu Gaspar, di situs resmi klub.
Dengan bayaran 220 ribu pounds per pekan atau hanya kalah dari Mesut Oezil (350 ribu), keputusan itu mengakhiri pengabdian 7 musim Willian di klub London Barat. Memulai kariernya di Corinthians sebelum pindah ke Shakhtar Donetsk pada 2007, Willian datang ke London Barat pada 2013 dengan curriculum vitae membawa Shakhtar menjuarai Piala UEFA 2009.
Bersama Chelsea, Willian bermain 339 kali pada semua kompetisi dan torehan 63 gol serta 62 assist. Willian membawa Chelsea meraih dua trofi Premier League, satu Piala FA, Piala Liga Inggris, serta Liga Eropa.
Willian dengan berat hati hengkang karena kebijakan para petinggi The Blues tidak bersahabat kepada pemain seperti dirinya. Dalam pandangan para pengurus klub, pemain-pemain berusia 30 tahun tidak memiliki masa depan. Mereka memiliki kebijakan bahwa para pemain seperti Willian hanya mendapatkan perpanjangan kontrak 1 tahun. Jika tidak setuju dengan proposal yang diajukan, pemain dipersilakan pergi dengan status free agent.
Kebijakan itu sudah memakan banyak korban. Bukan hanya pemain-pemain medioker. Para pesepakbola top yang menyandang status legenda juga harus terbuang. Dalam kamus manajemen The Blues, tidak ada pemain yang boleh pensiun setelah mengabdi bertahun-tahun. Chelsea tidak akan pernah mengenal sosok seperti Paolo Maldini dan Franco Baresi di AC Milan, Javier Zanetti di Inter Milan, atau Paul Scholes dan Ryan Giggs di Manchester United.
Dalam barisan pemain yang "dibuang" Chelsea di usia 30 tahun ke atas ada Frank Lampard. Pada 2014, pria yang kini menukangi The Blues itu harus pergi setelah bermain 13 tahun. Lampard gagal pensiun karena manajemen hanya menawari kontrak 1 tahun. Akhirnya, dia pergi ke Manchester City ketika kontrak lamanya berakhir.
Hal yang sama menimpa Didier Drogba pada 2012. Keinginan pensiun sebagai pemain The Blues kandas karena hanya disodori perpanjangan kontrak 1 tahun. Kemudian, Drogba memilih bermain di China bersama Shanghai Shenhua sebelum kembali ke Eropa membela Galatasary.
Ketika Jose Mourinho melatih Chelsea lagi pada 2014/2015, Drogba kembali. Tapi, dia hanya disodori kontrak 1 tahun dan tanpa opsi perpanjangan. Hasilnya, penyerang Pantai Gading itu membantu Chelsea menjuarai Premier League. Itu adalah trofi liga keempatnya di Stamford Bridge.
"Dia (Drogba) saya datangkan karena merupakan salah satu striker terbaik di Eropa. Saya mengenal dirinya dengan baik. Dia mempunyai kepibadian yang menyenangkan. Dia datang ke tempat ini dengan mentalitas juara. Dia akan membantu kami menciptakan sejarah lagi," ungkap Mourinho saat itu, dilansir situs resmi The Blues.
Selain Lampard dan Drogba, pemain Chelsea lain yang gagal pensiun di Stamford Bridge adalah Petr Cech. Setelah menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang The Blues sejak 2004, Cech harus pergi dengan kemarahan pada 2015. Keinginan gantung sarung tangan tidak terwujud setelah Chelsea mendatangkan Thibaut Courtois.
Cech juga harus pergi karena Chelsea hanya memberikan perpanjangan kontrak 1 tahun ketika kontrak kerjanya yang lama berakhir pada 2017. Akibatnya, mantan kiper Rennes itu pergi ke Arsenal dengan fee hanya 10 juta pounds. Cech mengisi tempat yang ditinggalkan Wojciech Szczesny dan David Ospina.
Setelah Cech, pemain lain yang menjadi korban kebijakan manajemen Chelsea adalah Cesc Fabregas. Didatangkan dari Barcelona pada 12 Juni 2014 dengan fee 33 juta euro, Fabregas dikontrak 5 tahun. Ketika kontraknya berakhir pada usia 32 tahun, Fabregas sebenarnya ingin bertahan. Tapi, manajemen hanya bersedia memperpanjang 1 tahun. Gelandang asal Spanyol itu akhirnya pergi ke AS Monaco pada 2019.
Keputusan hengkang Fabregas kala itu juga diikuti David Luiz dan Gary Cahill. Di usia lebih dari 30 tahun, Luiz memilih menyeberang ke Arsenal. Sementara Cahill membela Crystal Palace. Di klub barunya, kedua pemain mendapatkan penghargaan yang layak dari manajemen.
Kini, setelah Willian pergi, ada sejumlah pemain berusia 30 tahun yang terancam pergi. Sebut saja Olivier Giroud. Penyerang asal Prancis itu sudah berusia 33 tahun dan kontraknya akan habis 2021. Ada lagi Wily Caballero yang berusia 38 tahun dan akan selesai kontraknya pada 2021. Sementara Cesar Azpilicueta baru berusia 30 tahun dan akan berakhir kontraknya pada 2022.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
Kisah Haru Sadio Mane Rahasiakan Kepindahannya ke Eropa dari Sang Ibu
Kisah Haru Sadio Mane Rahasiakan Kepindahannya ke Eropa dari Sang Ibu
Willian dengan berat hati hengkang karena kebijakan para petinggi The Blues tidak bersahabat kepada pemain seperti dirinya. Dalam pandangan para pengurus klub, pemain-pemain berusia 30 tahun tidak memiliki masa depan. Mereka memiliki kebijakan bahwa para pemain seperti Willian hanya mendapatkan perpanjangan kontrak 1 tahun. Jika tidak setuju dengan proposal yang diajukan, pemain dipersilakan pergi dengan status free agent.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Arnau Riera, Kapten Barcelona B era Messi yang Kini Pelayan Hotel
Kisah Arnau Riera, Kapten Barcelona B era Messi yang Kini Pelayan Hotel
Dalam barisan pemain yang "dibuang" Chelsea di usia 30 tahun ke atas ada Frank Lampard. Pada 2014, pria yang kini menukangi The Blues itu harus pergi setelah bermain 13 tahun. Lampard gagal pensiun karena manajemen hanya menawari kontrak 1 tahun. Akhirnya, dia pergi ke Manchester City ketika kontrak lamanya berakhir.
"Dia (Drogba) saya datangkan karena merupakan salah satu striker terbaik di Eropa. Saya mengenal dirinya dengan baik. Dia mempunyai kepibadian yang menyenangkan. Dia datang ke tempat ini dengan mentalitas juara. Dia akan membantu kami menciptakan sejarah lagi," ungkap Mourinho saat itu, dilansir situs resmi The Blues.
Selain Lampard dan Drogba, pemain Chelsea lain yang gagal pensiun di Stamford Bridge adalah Petr Cech. Setelah menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang The Blues sejak 2004, Cech harus pergi dengan kemarahan pada 2015. Keinginan gantung sarung tangan tidak terwujud setelah Chelsea mendatangkan Thibaut Courtois.
Cech juga harus pergi karena Chelsea hanya memberikan perpanjangan kontrak 1 tahun ketika kontrak kerjanya yang lama berakhir pada 2017. Akibatnya, mantan kiper Rennes itu pergi ke Arsenal dengan fee hanya 10 juta pounds. Cech mengisi tempat yang ditinggalkan Wojciech Szczesny dan David Ospina.
Setelah Cech, pemain lain yang menjadi korban kebijakan manajemen Chelsea adalah Cesc Fabregas. Didatangkan dari Barcelona pada 12 Juni 2014 dengan fee 33 juta euro, Fabregas dikontrak 5 tahun. Ketika kontraknya berakhir pada usia 32 tahun, Fabregas sebenarnya ingin bertahan. Tapi, manajemen hanya bersedia memperpanjang 1 tahun. Gelandang asal Spanyol itu akhirnya pergi ke AS Monaco pada 2019.
Keputusan hengkang Fabregas kala itu juga diikuti David Luiz dan Gary Cahill. Di usia lebih dari 30 tahun, Luiz memilih menyeberang ke Arsenal. Sementara Cahill membela Crystal Palace. Di klub barunya, kedua pemain mendapatkan penghargaan yang layak dari manajemen.
Kini, setelah Willian pergi, ada sejumlah pemain berusia 30 tahun yang terancam pergi. Sebut saja Olivier Giroud. Penyerang asal Prancis itu sudah berusia 33 tahun dan kontraknya akan habis 2021. Ada lagi Wily Caballero yang berusia 38 tahun dan akan selesai kontraknya pada 2021. Sementara Cesar Azpilicueta baru berusia 30 tahun dan akan berakhir kontraknya pada 2022.