Mereka berdebat keras sepanjang akhir babak pertama dan seusai pertandingan.
Laga final Liga Eropa antara Inter Milan melawan Sevilla diwarnai pertengkaran pelatih Inter Antonio Conte dengan pemain Sevilla Ever Banega.
Pelatih berpengalaman dan gelandang asal Argentina itu terlibat bentrok berulang kali selama dan setelah pertandingan di Koln, yang berakhir 3-2 untuk Sevilla.
Menurut Sky Sport Italia dan La Gazzetta dello Sport, kata-kata marah terucap di babak pertama setelah Conte memprotes keputusan wasit.
Banega berjalan ke tepi lapangan, mengusap rambutnya sendiri dan berkata: "Coba saya lihat apakah wig itu asli." Dia merujuk pada rambut Conte.
Conte menanggapi dengan marah, manajer timnya Lele Oriali turun tangan untuk menenangkannya. Tetapi rupanya belum selesai sampai di situ.
Setelah peluit akhir dan kemenangan Sevilla, Conte tertangkap kamera sedang menunjuk dan berbicara dengan Banega.
“Aku akan menunggumu di sini, oke? Aku akan menunggumu di sini."
SEVILLA JUARA
Sevilla memenangi gelar Liga Eropa keenamnya setelah menaklukkan Inter Milan dengan skor 3-2 pada laga final yang dimainkan di Stadion RheinEnergie, Cologne, Jerman, Jumat setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Empat gol pada laga tersebut berasal dari bola mati. Inter membuka keunggulan dari eksekusi penalti Romelu Lukaku (5'), sebelum kemudian Luuk de Jong (12') menyamakan kedudukan.
Tiga gol selanjutnya tercipta dari tendangan bebas. De Jong (33') membawa Sevilla berbalik memimpin untuk kemudian Diego Godin (36') menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Diego Carlos (74') yang beberapa kali melakukan kesalahan menebusnya dengan mengemas gol penentu kemenangan dengan diawali situasi tendangan bebas.
Kedua tim memulai laga dengan penampilan agresif. Suatu serangan balik cepat dari Inter memaksa Diego Carlos harus menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang, keputusan yang membuat wasit Danny Makkelie segera menunjuk titik putih.
Lukaku sendiri yang menjadi algojo penalti, dan meski kiper Yassine Bounou bergerak ke arah yang benar, bola lebih dulu masuk membobol gawang Sevilla.
Sevilla tidak tinggal diam. De Jong membalas kepercayaan pelatih Julen Lopetegui yang memasangnya sejak sepak mula dengan mengemas gol penyama kedudukan. Bola umpan silang Jesus Navas dari sisi kiri pertahanan Inter, dapat disambar sundulan De Jong untuk masuk ke gawang Samir Handanovic.
Tidak lama berselang tangan bek Sevilla Carlos terkena bola di kotak terlarang. Kali ini wasit tidak menghadiahkan penalti kepada Inter. Kubu Nerazzurri melakukan protes keras, namun bukannya mendapatkan penalti kedua, protes tersebut justru berbuah kartu kuning bagi pelatih Antonio Conte.
Dua peluang bagus kemudian didapatkan kedua tim. Sepakan spekulasi Lucas Ocampos melebar, demikian pula sundulan Danilo D'Ambrosio.
Fase akhir babak pertama diwarnai gol untuk kedua kubu, yang sama-sama didapat dari tendangan bebas. Sevilla sempat berbalik unggul saat De Jong dari posisi yang sebenarnya kurang ideal mampu menyundul bola sepakan Ever Banega untuk menjadi gol.
Inter tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat skor kembali imbang. Kali ini bek kanan Godin yang menyumbang gol untuk Inter, saat ia menanduk bola sepakan Marcelo Brozovic.
Sevilla dan Inter bermain lebih berhati-hati pada awal babak kedua. Sevilla yang kesulitan memasuki kotak penalti Inter memiliki peluang saat Sergio Reguilon melepaskan sepakan yang hanya mengenai jaring samping gawang Inter.
Inter memiliki peluang emas saat Lukaku mampu memenangi duel dengan bek Sevilla, namun sepakan penyerang internasional Belgia itu dapat ditahan kaki kiper Bounou.
Carlos kemudian menjadi pahlawan Sevilla melalui golnya. Dari situasi tendangan bebas, bola gagal disapu sempurna pertahanan Inter, Carlos yang berada di posisi ideal kemudian melepaskan sepakan salto yang terdefleksi kaki Lukaku untuk kemudian masuk ke gawang Handanovic.
Pelatih Antonio Conte kemudian memasukkan tiga pemain baru segera setelah timnya kemasukan gol ketiga. Peluang berbahaya terakhir Inter didapat saat pemain pengganti Alexis Sanchez melepaskan sepakan dari situasi kemelut di depan gawang Sevilla. Namun Jules Kounde mampu menyapu bola sebelum melintasi garis gawang.
Pelatih berpengalaman dan gelandang asal Argentina itu terlibat bentrok berulang kali selama dan setelah pertandingan di Koln, yang berakhir 3-2 untuk Sevilla.
BACA BERITA LAINNYA
Sevilla Buktikan Diri Sebagai Spesialis Liga Eropa
Sevilla Buktikan Diri Sebagai Spesialis Liga Eropa
“Aku akan menunggumu di sini, oke? Aku akan menunggumu di sini."
BACA BERITA LAINNYA
Lukaku Cetak Gol Simpel Cantik, Tapi ke Gawangnya Sendiri
Lukaku Cetak Gol Simpel Cantik, Tapi ke Gawangnya Sendiri
Sevilla memenangi gelar Liga Eropa keenamnya setelah menaklukkan Inter Milan dengan skor 3-2 pada laga final yang dimainkan di Stadion RheinEnergie, Cologne, Jerman, Jumat setempat atau Sabtu dini hari WIB.
Empat gol pada laga tersebut berasal dari bola mati. Inter membuka keunggulan dari eksekusi penalti Romelu Lukaku (5'), sebelum kemudian Luuk de Jong (12') menyamakan kedudukan.
Kedua tim memulai laga dengan penampilan agresif. Suatu serangan balik cepat dari Inter memaksa Diego Carlos harus menjatuhkan Lukaku di kotak terlarang, keputusan yang membuat wasit Danny Makkelie segera menunjuk titik putih.
Sevilla tidak tinggal diam. De Jong membalas kepercayaan pelatih Julen Lopetegui yang memasangnya sejak sepak mula dengan mengemas gol penyama kedudukan. Bola umpan silang Jesus Navas dari sisi kiri pertahanan Inter, dapat disambar sundulan De Jong untuk masuk ke gawang Samir Handanovic.
Tidak lama berselang tangan bek Sevilla Carlos terkena bola di kotak terlarang. Kali ini wasit tidak menghadiahkan penalti kepada Inter. Kubu Nerazzurri melakukan protes keras, namun bukannya mendapatkan penalti kedua, protes tersebut justru berbuah kartu kuning bagi pelatih Antonio Conte.
Dua peluang bagus kemudian didapatkan kedua tim. Sepakan spekulasi Lucas Ocampos melebar, demikian pula sundulan Danilo D'Ambrosio.
Fase akhir babak pertama diwarnai gol untuk kedua kubu, yang sama-sama didapat dari tendangan bebas. Sevilla sempat berbalik unggul saat De Jong dari posisi yang sebenarnya kurang ideal mampu menyundul bola sepakan Ever Banega untuk menjadi gol.
Inter tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat skor kembali imbang. Kali ini bek kanan Godin yang menyumbang gol untuk Inter, saat ia menanduk bola sepakan Marcelo Brozovic.
Sevilla dan Inter bermain lebih berhati-hati pada awal babak kedua. Sevilla yang kesulitan memasuki kotak penalti Inter memiliki peluang saat Sergio Reguilon melepaskan sepakan yang hanya mengenai jaring samping gawang Inter.
Inter memiliki peluang emas saat Lukaku mampu memenangi duel dengan bek Sevilla, namun sepakan penyerang internasional Belgia itu dapat ditahan kaki kiper Bounou.
Carlos kemudian menjadi pahlawan Sevilla melalui golnya. Dari situasi tendangan bebas, bola gagal disapu sempurna pertahanan Inter, Carlos yang berada di posisi ideal kemudian melepaskan sepakan salto yang terdefleksi kaki Lukaku untuk kemudian masuk ke gawang Handanovic.
Pelatih Antonio Conte kemudian memasukkan tiga pemain baru segera setelah timnya kemasukan gol ketiga. Peluang berbahaya terakhir Inter didapat saat pemain pengganti Alexis Sanchez melepaskan sepakan dari situasi kemelut di depan gawang Sevilla. Namun Jules Kounde mampu menyapu bola sebelum melintasi garis gawang.