Josep Maria Bartomeu mengawali karier di Barcelona sebagai kepala departemen bola basket. Bisa jadi presiden terburuk jika gagal mempertahankan Messi.
Josep Maria Bartomeu akan dikenang dalam sejarah Barcelona sebagai presiden terburuk jika tidak bisa mempertahankan Lionel Messi. Apalagi, pria yang mengambil alih kendali El Barca pada 2014 memiliki reputasi negatif dalam transfer window.

Bartomeu menjadi presiden klub elite Katalunya itu sejak 23 Januari 2014 untuk mengisi tempat Sandro Rosell. Pengusaha berusia 57 tahun tersebut mengawali karier di El Barca dengan menjadi salah satu direksi di bawah kepemimpinan Joan Laporta. Saat itu, Bartomeu ditunjuk sebagai kepala departemen bola basket.

Ketika Rosell menjadi presiden, Bartomeu ditunjuk sebagai wakil presiden. Lalu, ketika Rosell dipaksa mengundurkan diri terkait "Skandal Neymar", Bartomeu memutuskan maju dalam pemilihan presiden klub dan mendapatkan dukungan 61,3% suara.

Di bawah kepemimpinan Bartomeu, Barcelona memang sanggup menjuarai La Liga 4 kali, Copa del Rey (4 kali), Supercopa de Espana (2 kali), Liga Champions (1 kali), Piala Super Eropa (1 kali), dan Piala Dunia Antarklub (1 kali). Sayang, dalam urusan transfer, hasil kerja Bartomeu mengecewakan.

Berikut ini 10 pemain yang didatangkan rezim Bartomeu ke Camp Nou, yang gagal memberi kontribusi maksimal:

1. Jeremy Mathieu (20 juta euro)

Pada musim panas yang sama ketika Barcelona mengamankan tanda tangan Marc-Andre ter Stegen dan Luis Suarez, transfer Mathieu berlangsung dengan sedikit keributan. Bek tengah merangkap bek kiri itu diberi tugas yang tidak mudah untuk mengisi tempat Carles Puyol atau Eric Abidal.

Tendangan bebas spektakuler di Copa del Rey melawan Elche dan gol di El Clasico sempat membuat Mathieu menjadi sorotan. Tapi, pada akhirnya pemain asal Prancis itu gagal menyamai torehan pendahulunya. Setelah tiga musim bersama El Barca, dia dilepas dengan status bebas transfer dan bergabung dengan Sporting Lisbon.

2. Lucas Digne (16,5 juta euro)



Transfer yang tidak menimbulkan kontroversi dari suporter karena berlangsung senyap. Digne dibawa ke klub dengan harapan bisa memberikan persaingan untuk Jordi Alba. Dia membuat 46 penampilan dalam dua musim di semua kompetisi. Tapi, akhirnya gagal mengancam tempat Alba di starting line-up.

Akhirnya, Digne harus dijual ke Everton dengan 18 juta euro. Hanya untung 1,5 juta euro bukan hasil yang pantas dibanggakan untuk klub sebesar Barcelona. Di Merseyside, Digne justru lebih sukses dan menjadi pemain utama di sektor belakang.

3. Thomas Vermaelen (18 juta euro)

Vermaelen dibawa ke Barcelona setelah 5 musim sukses bersama Arsenal. Awalnya, dia diharapkan bisa bersaing untuk mendapatkan satu tempat di starting line-up, khususnya di jantung pertahanan.

Sial, cedera akan menghancurkan karier Vermaelen. Pemain asal Belgia itu hanya tampil satu kali di musim debutnya. Dia hanya merumput 63 menit pada duel yang berakhir imbang 2-2 melawan Deportivo La Coruna. Setelah masa peminjaman yang mengecewakan di AS Roma dan beberapa penampilan yang biasa-biasa saja di Camp Nou setelah kembali, dia pindah ke klub Jepang, Vissel Kobe.

4. Andre Gomes (35 juta euro)



Datang bersama Digne, transfer Gomes membawa banyak kegembiraan. Gelandang asal Portugal itu didatangkan setelah tampil luar biasa untuk Valencia pada musim sebelumnya.

Gomes membuat awal yang menjanjikan. Dia membantu menyiapkan dua gol dalam kemenangan Barcelona di Supercopa de Espana atas Sevilla. Tapi, setelah itu penampilannya menurun drastis. Pada akhir musim, Gomes terpilih sebagai rekrutan terburuk La Liga tahun itu oleh Marca.

Musim berikutnya, dia bermain 31 kali, meski tidak ada gol yang lahir. Akhirnya, manajemen membriarkan Gomes pergi dengan status pinjaman ke Everton. Setelah itu dia dipermanenkan The Toffees.

5. Martin Braithwaite (18 juta euro)

Transfer Braithwaite bukan yang terburuk. Tapi, yang paling aneh di rezim Bartomeu. Klub diberikan pengecualian oleh La Liga untuk merekrut penyerang di luar jendela transfer reguler. Setelah sejumlah nama lalu lalang di media, Bartomeu secara mengejutkan justru memilih pemain asal Leganes. Semua terkejut karena Braithwaite bukan penyerang yang memiliki status seperti Luis Suarez atau Antonie Griezmann.

6. Malcom (41 juta euro)

Malcom Filipe Silva de Oliveira adalah salah satu transfer curang yang dilakukan Bartomeu. Awalnya, Malcolm setuju meninggalkan Girondins de Bordeaux untuk menuju AS Roma. Hari keberangkatan yang disepakati tiba. Ratusan suporter Serigala Ibu Kota Italia sudah menunggu kedatangan Malcom di bandara.

Sayang, momen kedatangan Malcom di Roma tidak pernah terjadi. Barcelona datang di tikungan terakhir saat Malcom duduk di ruang tunggu keberangkatan di Bandara Bordeaux. Mereka membajak Malcom dan membuat Roma marah besar. Para petinggi Roma saat itu berniat mengajukan gugatan hukum kepada Barcelona.

Meski sukses dengan Malcom, masalah berikutnya muncul. Ernesto Valverde ternyata tidak menyukai gaya main pesepakbola asal Brasil tersebut. Dengan tegas, sang nakhoda menyatakan sejak awal memang tidak berniat dengan Malcom. Akibatnya, dia hanya bermain 15 kali untuk El Barca sebelum dijual ke Zenit Saint Petersburg pada musim panas berikutnya dengan 40 juta euro.

7. Antoine Griezmann (120 juta euro)



Griezmann masih punya waktu untuk membuktikan dirinya di Camp Nou setelah hanya menghabiskan satu musim yang relatif redup. Tapi, dengan 120 juta euro, suporter El Barca sebenarnya mengharapkan lebih banyak hal positif dari pemain asal Prancis tersebut.

Sebagai permulaan, Griezmann tidak benar-benar cocok dengan sistem permainan Barcelona, baik di era Valverde maupun Quique Setien. Mantan pemain Real Sociedad dan Atletico Madrid itu terbiasa bermain sebagai second striker dalam skema 4-4-2. Sementara di Barcelona, Griezmann harus menjadi penyerang sayap dalam formasi 4-3-3. Bakatnya, sia-sia.

8. Ousmane Dembele (105 juta euro)

Dengan biaya hampir setengah dari nilai jual Neymar, Dembele benar-benar menjadi pembelian gagal rezim Bartomeu. Berstatus pemain termahal kedua dalam sejarah, kepindahannya dari Borussia Dortmund ke Barcelona berhadiah jersey dengan nomor punggung 11 warisan Neymar.

Sayang, uang sebesar itu sia-sia. Cedera hamstring pada debut di La Liga membuat pemain sayap itu absen selama empat bulan. Musim kedua Dembele terbukti lebih  baik, meski masih mengecewakan pendukung El Barca. Penampilannya yang tidak konsisten masih banyak dikritik. Cedera hamstring lainnya juga membuat Dembele absen enam bulan.

Dembele berhasil kembali ke bangku cadangan untuk pertandingan Liga Champions melawan Bayern Muenchen, beberapa pekan lalu. Sayang, dia memainkan peran sebagai penonton saat klubnya dibantai 2-8.

9. Arda Turan (34 juta euro)

Larangan transfer Barcelona pada 2015 membuat Turan bergabung dengan klub pada musim panas. Faktanya, Turan tidak dikontrak karena kehebatannya di lapangan. Dia datang dari Atletico Madrid karena berkaitan dengan salah satu bunyi klausul kontrak perjanjian sponsorship antara Barcelona dengan maskapai penerbangan Turki, Turkish Airlines.

Terbukti, Turan tidak masuk rencana Valverde. Sang nakhoda kecewa dengan performa Turan yang tidak disiplin. Dia gagal menjaga berat badannya. Turan juga terlibat aktivitas politik dengan menyuarakan dukungan kepada Presiden Recep Tayyip Erdogan. Dukungan itu benar-benar membuat suporter tidak suka sehingga mencemooh Turan saat pertandingan.

Lalu, dia kembali ke negara asalnya pada 2018. Turan menandatangani kontrak dengan Istanbul Basaksehir sebelum kemudian bergabung kembali dengan klub masa kecilnya, Galatasaray, pada awal musim panas ini.

10. Philippe Coutinho (120 juta euro)



Masih dengan uang dari hasil  penjualan Neymar, Coutinho didatangkan dari Liverpool dengan harag selangit. Awalnya, semua bahagia. Bartomeu puas dan Liverpool gembira dengan uang yang didapatkan. Dengan uang itu, The Reds membeli Virgil van Dijk dan Alisson Backer, yang akhirnya berhasil menghadirkan trofi Liga Champions dan Premier League.

Sementara di Camp Nou, adaptasi Coutinho berlangsung singkat. Gagal menunjukkan penampilan yang memuaskan, pemain asal Brasil tersebut dibuang ke Bayern Muenchen. Coutinho tampil menawan saat menyingkirkan Barcelona di semifinal lewat kemenangan 8-2. Pada akhir musim, FC Hollywood menjuarai kompetisi elite Benua Biru tersebut.