Hanya dari lima orang pemain, klub milik orang Thailand itu menghasilkan senilai APBD Kabupaten Malang 2020.
Leicester City punya reputasi unik di Premier League. The Foxes adalah klub yang sangat pandai melakukan jual-beli pesepakbola top. Mereka sering membeli pemain dengan harga murah, dimatangkan di King Power Stadium, kemudian dijual dengan harga selangit.

Sejak dikuasai Vichai Srivaddhanaprabha lewat bendera King Power International Group pada 2010 dan diteruskan Aiyawatt Srivaddhanaprabha, Leicester berubah menjadi klub cerdas. Mereka secara mengejutkan sukses menjuarai Premier League 2015/2016 dengan materi yang tidak semewah Manchester City atau Manchester United. Setelah itu, The Foxes stabil di papan atas.

Performa yang bagus di kompetisi tidak bisa dilepaskan dari keberadaan pemain-pemain bagus di King Power Stadium. Mempekerjakan Jon Rudkin sebagai direktur olahraga dan Steve Walsh sebagai pemandu bakat, keluarga Srivaddhanaprabha sangat lihai dalam melakukan transaksi bisnis di setiap transfer window.

Layaknya Borussia Dortmund di Jerman atau Udinese di Italia, Leicester sangat pandai menilai harga pemain. Banyak pesepakbola yang datang ke King Power Stadium biasa-biasa saja, kemudian pergi dengan status bintang berharga mahal. Pemain-pemain itu pergi ke klub besar yang menjanjikan bayaran dan prestasi lebih dari Leicester.

Berikut ini 5 pemain murah Leicester yang dijual mahal ke klub Inggris lainnya. Sebagai catatan, dari lima pemain ini saja Leicester City untung 239,15 juta pounds atau Rp 4,65 triliun: 

1. Harry Maguire (beli 12 juta pounds, jual 80 juta pounds)



UNTUNG: 68 juta pounds (Rp 1,31 triliun)

Pada 15 Juni 2017, Maguire menandatangani kontrak dengan Leicester setelah hijrah dari Hull City dengan 12 juta pounds yang berpotensi naik menjadi 17 juta pounds tergantung penampilan. Dia melakukan debut pada 11 Agustus dengan kekalahan 3-4 dari Arsenal. Delapan hari kemudian dia mencetak gol pertamanya untuk The Foxes. Maguire menyundul tendangan pojok Riyad Mahrez untuk mengakhiri kemenangan 2-0 atas Brighton and Hove Albion di King Power Stadium.

Di tengah spekulasi tentang transfer ke Manchester United dengan potensi biaya rekor dunia untuk seorang bek, Claude Puel mengonfirmasi pada hari deadline transfer, 9 Agustus 2018, bahwa Maguire akan tetap di klub. Benar, untuk musim 2018/2019, Maguire tetap pemain The Foxes.

Keinginan MU memindahkan Maguire baru terwujud pada musim panas 2019. The Red Devils tidak mengajukan tawaran 70 juta pounds seperti setahun sebelumnya, melainkan 80 juta pounds. Angka itu disetujui dan mengalahkan rekor 75 juta pounds yang dibayarkan Liverpool untuk Virgil van Dijk pada Januari 2018. Itu menjadikan Maguire bek termahal di dunia.

2. Riyad Mahrez (beli 400.000 pounds, jual 61 juta pounds)



UNTUNG: 60,6 juta pounds (Rp 1,17 triliun)

Awalnya, ketertarikan Leicester terhadap Mahrez tidak disengaja. Talent scout milik The Foxes, Steve Walsh, datang ke Prancis untuk mengamati pertandingan rekan setim Mahrez di Le Havre, Ryan Mendes. Tapi, Walsh justru terkesan dengan performa gelandang Aljazair tersebut.

Lebih lucu lagi ketika Mahrez ditawari bermain di Leicester. Dengan polos dia tidak mengetahui ada klub sepakbola di Inggris bernama Leicester City. Saat itu dia berpikir The Foxes adalah tim rugby. Setelah mencari informasi, Mahrez akhirny sepakat bergabung. Pada 11 Januari 2014, dia menandatangani kontrak berdurasi 3,5 tahun dengan transfer hanya 400.000 pounds.

Setelah tampil bagus di Leicester selama beberapa musim, Mahrez akhirnya mengambil peluang bergabung dengan Manchester City pada 10 Juli 2018. The Citizens membayar 60 juta pounds kepada Leicester untuk membuat Mahrez sebagai pesepakbola termahal Afrika.

3. N'Golo Kante (beli 5,6 juta pounds, jual 32 juta pounds)



UNTUNG: 26,4 juta pounds

Kante menjadi pemain Leicester lainnya yang datang setelah dipantau Steve Walsh. Pada 3 Agustus 2015, dia bergabung dengan Leicester dengan kontrak 4 tahun dan biaya transfer 5,6 juta pounds dari Caen. Dia melakukan debutnya lima hari kemudian dengan menggantikan Jamie Vardy selama 8 menit terakhir dari kemenangan 4-2 atas Sunderland.

Kemampuan Kante yang bagus membuat pelatih-pelatih Leicester langsung memberikan tempat di starting line-up. Dia diidentifikasi sebagai penerus Esteban Cambiasso. Selain memiliki tenaga kuda, konsistensi gelandang asal Prancis itu menuai decak kagum banyak orang.

Setelah melewati momen-momen indah di King Power Stadium, Kante hijrah ke Chelsea pada 16 Juli 2016. Biaya transfernya, 32 juta pounds. "Saya sangat senang telah menandatangani kontrak dengan salah satu klub terbesar di Eropa. Ini mimpi yang menjadi kenyataan," kata Kante saat itu, dilansir Sky Sports.

Menurut Football Leaks , Kante sebenarnya ditawari kesepakatan yang memungkinkan sebagian gajinya ditransfer ke rekening luar negeri untuk menghindari pajak. Kante memilih menolak mentah-mentah kesepakatan curang tersebut. "N'Golo fleksibel. Dia hanya menginginkan gaji normal," tulis email yang dikirim pengacaranya ke manajemen The Blues yang bocor.

4. Danny Drinkwater (beli 850.000 pounds, jual 35 juta pounds)



UNTUNG: 34,15 juta pounds

Drinkwater bermain untuk Leicester sejak 20 Januari 2012. Saat itu, dia datang ke King Power Stadium setelah dipinjamkan Manchester United ke sejumlah klub Premier League maupun Championship Division. Nilai transfernya dirahasiakan. Namun, bocoran dari agen Drinkwater menyebut angka 850.000 pounds.

Setelah bermain secara konsisten saat The Foxes memenangkan gelar Premier League 2015/2016 bersama mitra di lini tengahnya, N'Golo Kante, Marc Albrighton, dan Riyad Mahrez, Drinkwater menjadi primadona transfer window. Pada 1 September 2017, Drinkwater dikontrak Chelsea 5 tahun. The Blues harus mengeluarkan dana 35 juta pounds kepada The Foxes.

5. Ben Chilwell (beli gratis, jual 50 juta pounds)



UNTUNG: 50 juta pounds

Lahir di Milton Keynes, Buckinghamshire, Chilwell bergabung dengan Leicester di usia yang masih sangat muda. Dia datang dari Rushden and Diamonds pada 2009 di usia 13 tahun. Sebagai pelajar di Redborne Upper School and Community College, Chilwell langsung dimasukkan ke Akademi The Foxes. Dia terpilih menjadi Academy Player of the Year pada akhir musim 2014/2015.

Oleh Claudio Ranieri, Chilwell diikutkan agenda pramusim dan diberi nomor punggung 30 jelang musim 2015/2016. Dia melakukan debut profesional pada 27 Oktober 2015 dalam pertandingan Piala Liga Inggris melawan Hull City. Chilwell bermain penuh saat Leicester kalah 4-5 melalui adu penalti setelah 1-1 selama 90 menit waktu normal plus 30 menit extra time.

Sempat dipinjamkan ke tim Championship, Huddersfield Town, selama 3 bulan, Chilwell kembali dan langsung bermain saat Leicester bertemu Middlesbrough. Setelah itu, dia menjadi pemain yang diperhitungkan pelatih-pelatih The Blues setelah Ranieri hingga akhirnya datang tawaran Chelsea pada transfer window musim panas ini. Pada 26 Agustus 2020, Chilwell dikontrak Chelsea 5 tahun dengan fee 50 juta pounds.