The Red Devils mempekerjakan pelatih spesialis tidur. Bahkan termasuk Arsenal, Real Madrid dan timnas Inggris. Aneh kan?
Siapa bilang kunci sukses menjadi pemain sepakbola kelas dunia hanya berlatih keras dan menjaga asupan gizi dengan baik? Untuk menjadi orang hebat seperti Cristiano Ronaldo atau Lionel Messi, pesepakbola juga membutuhkan tidur yang cukup setiap hari.
Bagi banyak orang, tidur sudah menjadi hobi dan terlihat sangat mudah. Cukup membaringkan tubuh di tempat tidur dan memejamkan mata, maka orang akan tidur dengan sendirinya.
Namun, bagaimana dengan atlet yang harus melakukan perjalanan panjang dari satu kota ke kota lain untuk bertanding? Bukankah mereka tetap harus tidup di bus, kereta, mobil, atau pesawat yang dinaiki agar setiba di tujuan mendapatkan tubuh yang segar.
Untuk mengatasi masalah itu, sejumlah klub sepakbola Eropa maupun atlet ternama dunia ternyata pernah mempekerjakan seseorang dengan label "pelatih tidur" (sport sleep coach). Contohnya, Manchester United.
Pada era Sir Alex Ferguson, The Red Devils pernah mempekerjakan Nick Littlehales. Dia adalah pelatih spesialis tidur. Littlehales menulis sejumlah buku tentang tidur yang menjadi rujukan banyak olahragawan terkenal, termasuk CR7, Roger Federer, Usain Bolt, hingga almarhum LeBron James.
Perkenalan pertama Littlehales dengan Sir Alex terjadi pada pertengahan 1990-an. Ketika itu, salah satu pemain penting MU, Gary Pallister, mengalami cedera punggung yang berdampak pada kesulitan tidur. Lalu, MU mengeluarkan sekitar 50 ribu pounds untuk membeli alat khusus agar Pallister bisa beristirahat dengan tenang saat menjalani pengobatan.
Sayang, cara tersebut kurang efektif karena Pallister tetap kesulitan tidur. Kemudian, MU berpikir keras hingga bertemu Littlehales. Dia lalu berbicara kepada Ferguson dan memberikan beberapa solusi tentang masalah Pallister.
"Anda tidak pernah bisa menyembuhkan masalah punggung bawah seperti itu. Yang saya lakukan (terhadap Pallister) hanyalah membuka pintu. Saya berpendapat bahwa tubuh pemain akan berfungsi lebih baik setelah tidur malam yang nyenyak," kata Littlehales kepada The Guardian.
Ternyata, hasilnya di luar dugaan manajemen The Red Devils. Pallister bisa tidur sangat nyenyak dan cedera punggung pulih tidak lama berselang. Tanpa pikir panjang, MU langsung memutuskan mempekerjakan Littlehales sebagai salah satu asisten Ferguson. Tentu saja dengan tugas utama membuat para pemain bisa istirahat dengan tenang di manapun berada.
Langkah pertama Littlehales saat bekerja di Old Trafford adalah merekomendasikan kepada manajemen untuk menyediakan ruangan khusus yang dilengkapi kasur dan bantal rancangannya. Perlengkapan tidur itu diletakkan di markas latihan MU di Carrington.
Selain itu, Littlehales meminta meminta Ferguson menetapkan aturan khusus yang mewajibkan semua pemain tidur siang. Aktivitas itu harus dilakukan setiap hari di sela-sela sesi latihan pagi dan sore, serta setelah makan siang bersama. Pelanggar aturan tidur siang akan mendapatkan hukuman denda maupun skorsing.
Terapi ala Littlehales ternyata berdampak sangat positif pada pemain-pemain MU. Disadari atau tidak, salah satu hasil kerja keras Littlehales mampu membuat The Red Devils mencetak sejarah treble winner 1998/1999.
Berkat kesukses bersama MU, nama Littlehales semakin dikenal luas di olahraga internasional. Dia lalu bertemu dengan Arsene Wenger dan asisten pelatih Arsenal kala itu yang mengurusi fisik pemain, Gary Lewin. Le Professeur ternyata tertarik dengan metode-metode Littlehales yang telah terbukti sukses di klub sebelumnya. Atas saran Wenger, manajemen The Gunners mempekerjakan Littlehales, meski tidak lama.
Di Arsenal dia berbicara dengan banyak pemain hebat. Meski ada sedikit hambatan bahasa karena The Gunners memiliki skuad dari banyak negara, Littlehales merasa senang. Sama seperti di MU, para pemain Arsenal seperti Thierry Henry ternyata benar-benar serius mendengarkan masukannya. Mereka mempraktekannya dengan benar.
"Banyak hal telah berubah banyak. Teknologi dan ilmu olahraga telah menjadi yang terdepan. Namun, bidang saya ini (tidur) bukan berasal dari sains atau dunia akademi, melainkan dalam proses yang lebih praktis. Saya mendesain, membuat, dan menjual produk tidur, tempat tidur, kasur, serta bantal," tambah Littlehales.
Dengan dua klub elite Premier League yang sukses dibantu "tidurnya", nama Littlehales semakin dikenal luas. Akibatnya, pada musim panas 2004, dirinya dikontrak FA untuk membantu para pemain tim nasional Inggris menjalani jadwal padat Piala Eropa 2004 di Portugal.
"Saya memulainya dengan masuk dan memeriksa semua kamar hotel bersama dokter tim (Inggris). Kami harus menempatkan pemain tertentu di ruangan khusus. David Beckham di ruangan itu, Frank Lampard di ruangan ini. Langkah selanjutnya mengontrol cahaya. Saya juga membawa beberapa perlengkapan tidur. Kami merancang alat tidur, mengirimkannya ke Lisbon, dan membawanya ke hotel," ungkap Littlehales.
Kerja keras Littlehales di balik layar Piala Eropa cukup bagus. Inggris tampil bagus di fase grup dan menjadi runner-up. Mereka lolos ke perempat final untuk melawan tuan rumah. Sayang, The Three Lions gagal melaju ke semifinal setelah kalah adu penalti.
"Sebenarnya, manajer hotel (tempat menginap Inggris) terkejut. Sebab, kami harus membongkar kasur yang telah disediakan. Mereka menganggap kami gila. Rasanya seperti ada orang yang menulis cek ke FA untuk membeli produk tempat tidur agar dikirim ke hotel tempat mereka sudah membayar kamar lengkap dengan isinya," beber Littlehales.
Tidak hanya MU, Arsenal, dan Inggris. Littlehales juga pernah membantu Carlo Ancelotti di Real Madrid. Hasilnya, trofi Liga Champions di didapatkan. Littlehales juga pernah bekerja untuk tim balap sepeda Britania Raya di Olimpiade 2012 dan Team British Sky di Tour de France. Begitu pula petenis Australia, Nick Kyrgios, ketika tampil di Wimbledon.
Bagi banyak orang, tidur sudah menjadi hobi dan terlihat sangat mudah. Cukup membaringkan tubuh di tempat tidur dan memejamkan mata, maka orang akan tidur dengan sendirinya.
BACA VIRAL LAINNYA
Intip Jersey Minimalis Jepang yang Dominan Putih, Keren Abis
Intip Jersey Minimalis Jepang yang Dominan Putih, Keren Abis
Perkenalan pertama Littlehales dengan Sir Alex terjadi pada pertengahan 1990-an. Ketika itu, salah satu pemain penting MU, Gary Pallister, mengalami cedera punggung yang berdampak pada kesulitan tidur. Lalu, MU mengeluarkan sekitar 50 ribu pounds untuk membeli alat khusus agar Pallister bisa beristirahat dengan tenang saat menjalani pengobatan.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Kutukan Bela Guttmann yang Bikin Benfica Tidak Pernah Juara di Eropa Lagi
Kisah Kutukan Bela Guttmann yang Bikin Benfica Tidak Pernah Juara di Eropa Lagi
"Anda tidak pernah bisa menyembuhkan masalah punggung bawah seperti itu. Yang saya lakukan (terhadap Pallister) hanyalah membuka pintu. Saya berpendapat bahwa tubuh pemain akan berfungsi lebih baik setelah tidur malam yang nyenyak," kata Littlehales kepada The Guardian.
Langkah pertama Littlehales saat bekerja di Old Trafford adalah merekomendasikan kepada manajemen untuk menyediakan ruangan khusus yang dilengkapi kasur dan bantal rancangannya. Perlengkapan tidur itu diletakkan di markas latihan MU di Carrington.
Terapi ala Littlehales ternyata berdampak sangat positif pada pemain-pemain MU. Disadari atau tidak, salah satu hasil kerja keras Littlehales mampu membuat The Red Devils mencetak sejarah treble winner 1998/1999.
Berkat kesukses bersama MU, nama Littlehales semakin dikenal luas di olahraga internasional. Dia lalu bertemu dengan Arsene Wenger dan asisten pelatih Arsenal kala itu yang mengurusi fisik pemain, Gary Lewin. Le Professeur ternyata tertarik dengan metode-metode Littlehales yang telah terbukti sukses di klub sebelumnya. Atas saran Wenger, manajemen The Gunners mempekerjakan Littlehales, meski tidak lama.
Di Arsenal dia berbicara dengan banyak pemain hebat. Meski ada sedikit hambatan bahasa karena The Gunners memiliki skuad dari banyak negara, Littlehales merasa senang. Sama seperti di MU, para pemain Arsenal seperti Thierry Henry ternyata benar-benar serius mendengarkan masukannya. Mereka mempraktekannya dengan benar.
"Banyak hal telah berubah banyak. Teknologi dan ilmu olahraga telah menjadi yang terdepan. Namun, bidang saya ini (tidur) bukan berasal dari sains atau dunia akademi, melainkan dalam proses yang lebih praktis. Saya mendesain, membuat, dan menjual produk tidur, tempat tidur, kasur, serta bantal," tambah Littlehales.
Dengan dua klub elite Premier League yang sukses dibantu "tidurnya", nama Littlehales semakin dikenal luas. Akibatnya, pada musim panas 2004, dirinya dikontrak FA untuk membantu para pemain tim nasional Inggris menjalani jadwal padat Piala Eropa 2004 di Portugal.
"Saya memulainya dengan masuk dan memeriksa semua kamar hotel bersama dokter tim (Inggris). Kami harus menempatkan pemain tertentu di ruangan khusus. David Beckham di ruangan itu, Frank Lampard di ruangan ini. Langkah selanjutnya mengontrol cahaya. Saya juga membawa beberapa perlengkapan tidur. Kami merancang alat tidur, mengirimkannya ke Lisbon, dan membawanya ke hotel," ungkap Littlehales.
Kerja keras Littlehales di balik layar Piala Eropa cukup bagus. Inggris tampil bagus di fase grup dan menjadi runner-up. Mereka lolos ke perempat final untuk melawan tuan rumah. Sayang, The Three Lions gagal melaju ke semifinal setelah kalah adu penalti.
"Sebenarnya, manajer hotel (tempat menginap Inggris) terkejut. Sebab, kami harus membongkar kasur yang telah disediakan. Mereka menganggap kami gila. Rasanya seperti ada orang yang menulis cek ke FA untuk membeli produk tempat tidur agar dikirim ke hotel tempat mereka sudah membayar kamar lengkap dengan isinya," beber Littlehales.
Tidak hanya MU, Arsenal, dan Inggris. Littlehales juga pernah membantu Carlo Ancelotti di Real Madrid. Hasilnya, trofi Liga Champions di didapatkan. Littlehales juga pernah bekerja untuk tim balap sepeda Britania Raya di Olimpiade 2012 dan Team British Sky di Tour de France. Begitu pula petenis Australia, Nick Kyrgios, ketika tampil di Wimbledon.