Sepanjang sejarah La Liga tidak banyak pemain U-18 yang mampu mempoduksi gol pada pekan perdana yang dijalani klubnya.
Barcelona baru era Ronald Koeman mengawali kampanye La Liga 2020/2021 dengan gemilang. Sejumlah pemain yang dipercaya merumput menunjukkan performa bagus saat menghajar Villarreal 4 gol tanpa balas, salah satunya Ansu Fati.

Pada pertandingan di Camp Nou, Fati tampil gemilang. Pemuda berusia 17 tahun tersebut ditempatkan sebagai winger kiri dalam formasi 4-2-3-1. Pemilik nama lengkap Anssumane Fati Vieira menjebol jala Kapal Selama Kuning dua kali pada menit 15 dan 19.

"Saya senang dengan Ansu Fati. Dia memiliki masa depan yang cerah di depannya. Kinerjanya harus disorot. Saya sedikit mengeluh minggu lalu ketika dia tidak menunjukkan performa maksimalnya di pramusim. Tapi, sekarang dia menjawabnya dengan baik," ujar Ronald Koeman, dilansir Marca.

"Anak ini baru berusia 17 tahun. Dia akan memiliki masa depan yang cerah. Jalannya di sepakbola masih sangat panjang. Tapi, dia juga harus bisa meningkatkan banyak hal. Kadang-kadang dia kurang konsentrasi. Dia harus terus berlatih dan belajar," tambah nakhoda berkebangsaan Belanda tersebut.

Sepanjang sejarah La Liga tidak banyak pemain U-18 yang mampu mempoduksi gol pada pekan perdana yang dijalani klubnya. Tercatat, baru ada 4 pemain muda berusia di bawah 17 tahun yang melakukannya selain Fati. Berikut ini pemain-pemain hebat tersebut:

1. Jose Prat Ripolles (Espanyol 1928/1929)

Prat bermain untuk Espanyol pada 1928-1940 sebelum hijrah ke Real Madrid pada 1941. Selama memperkuat Los Periquitos, striker kelahiran Barcelona, 26 April 1911, tersebut bermain 128 kali di La Liga dengan menyumbangkan 35 gol. Pemain yang tampil di Piala Dunia 1934 untuk Spanyol itu juga menyumbang Copa del Rey 1928/1929 dan 1939/1940.

Saat debut di La Liga pada pekan perdana 1928/1929, Prat langsung mencetak gol. Laga berlangsung pada 10 Februari 1929 kontra Real Union. Duel baru berlangsung 5 menit dan Prat sudah menggetarkan jala lawan. Pertandingan berakhir 32 untuk Los Periquitos.

Uniknya, itu menjadi satu-satunya gol Prat untuk Espanyol sepanjang La Liga 1928/1929, meski menjalani total 6 pertandingan. Pada musim tersebut dia dipercaya Jack Greenwell merumput 540 menit.

2. Pablo Pombo Quintana (Racing Santander 1933/1934)

Lahir pada 13 Juni 1916 dan meninggal 15 Januari 2001, Pombo bermain untuk Racing Santander dalam dua periode. Fase pertama terjadi pada 1933-1936 dan fase kedua pada 1939-1945. Selama jeda periode pertama dan kedua, dia bermain untuk Sevilla.

Saat berusia 17 tahun, Pombo tampil pertama kali di La Liga 1933/1934. Tampil pada pertandingan pertama melawan Real Betis, 5 November 1933, dia mencetak gol di menit 8. Itu gol pertama Santander dan Pombo di La Liga. Sayang, Santander harus menyerah 1-2 setelah Los Verdiblancos mencetak dua gol lewat Simon Lucue dan Manuel Fernandez Manolin.
 
3. Juan Manuel Asensi (Elche 1967/1968)



Asensi sempat dikenal sebagai salah satu pemain hebat Barcelona pada 1970-1980. Selama sekitar 10 tahun, mantan gelandang tim nasional Spanyol itu bermain 299 kali di La Liga dengan memproduksi 74 gol.

Selama di Camp Nou, sosok kelahiran Alicante, 23 September 1949, tersebut juga menyumbangkan banyak trofi. Sebut saja La Liga 1973/1974, Copa del Rey 1970/1971, 1977/1978, 1980/1981, Piala Winners 1978/1979, serta Piala Fairs 1970/1971.

Namun, sebelum berseragam Barcelona, pria yang bermain di Piala Dunia 1970 dan 1978 itu mengawali segalanya dari Elche. Asensi memperkuat Elche pada 1967-1970 dengan koleksi 80 pertandingan liga dengan koleksi 23 gol.

Salah satu gol Asensi terjadi pada 10 September 1967 kontra Espanyol. Itu adalah laga pekan perdana La Liga 1967/1968. Asensi mencetak gol pada menit 76 untuk membawa Elche unggul 1-0. Sayang, 1 menit sebelum waktu normal babak II berakhir, Los Periquitos menyamakan skor melalui Martinez Vilaseca. Saat gol itu, Asensi baru berusia 17 tahun. 

4. Fabrice Olinga (Malaga 2012/2013)



Olinga masuk skuad utama Malaga pada 2012/2013 ketika dilatih Manuel Pellegrini. Setelah dibeli dari Real Mallorca pada 2011 dan dimatangkan di Malaga B pada 2011/2012, penyerang asal Kamerun itu langsung diberi kesempatan menjalani debut pada pekan perdana La Liga.

Pada 18 Agustus 2012, Malaga bertanding melawan Celta Vigo di Estadio Balaidos. Skor masih imbang tanpa gol ketika Olinga masuk pada menit 60 menggantikan Sebastian Fernandez. Setelah berlari-lari mencari ruang dan melakukan satu dua kali tendangan, Olinga mendapatkan peluang emas yang dikonversi menjadi gol pada menit 84.

Bukan hanya menjadi penentu kemenangan 1-0 Los Periquitos, gol itu juga masuk dalam catatan buku sejarah saat itu. Dengan usia 16 tahun 98 hari, dia menjadi pencetak gol termuda di La Liga mengalahkan rekor sebelumnya atas nama Iker Muniain dengan selisih 191 hari.    

Sayang, itu menjadi satu-satunya gol Olinga, meski setelah itu bermain 9 pertandingan lagi. Sempat dipinjamkan ke Zulte Waregem (Belgia), Olinga selanjutnya dijual ke Apollon Limassol (Siprus). Lalu, dia dipinjamkan lagi ke Viitorul Constanta (Rumania) sebelum pindah ke Mouscron (Belgia) pada 2015.