Ini delapan pemain di antaranya. Mereka hanya dipinjam dan akan kembali bermain di Liga 1 saat Liga 2 berakhir 5 Desember 2020.
Kejadian aneh terus menghampiri kompetisi sepakbola di Indonesia. Selain jadwal laga lanjutan perdana Liga 1 2020/2021 yang berubah, perpindahan pemain ke Liga 2 secara mendadak juga sedang menjadi fenomena. Lebih aneh lagi mereka hanya dipinjam dan akan kembali bermain di Liga 1 saat Liga 2 berakhir 5 Desember 2020.
Rencana bergulirnya Liga 1 pada 1 Oktober 2020 memunculkan sejumlah ketidakpastian. Contohnya, jadwal. Sebelumnya disebutkan PSS Sleman akan melawan Persebaya di pertandingan pembuka. Lalu, direvisi menjadi Super Elang Jawa kontra Persik Kediri.
Contoh kedua adalah perpindahan sejumlah pemain top ke kompetisi kasta kedua. Masalah itu berawal dari regulasi yang mengatur tidak adanya tim degradasi dari Liga 1 ke Liga 2. Sebaliknya, Liga 2 hanya akan memunculkan 2 tim promosi di akhir musim. Jumlah itu berkurang 1 dari musim sebelumnya.
Kebijakan tersebut otomatis membuat persaingan di kasta kedua akan sangat ketat. Apalagi, Liga 2 akan dibagi menjadi 4 grup dengan diisi 6 tim dan menggunakan sistem turnamen di satu kota. Dengan kompetisi yang berlangsung 3 bulan, semua klub akan berusaha sekuat tenaga mendapatkan tiket promosi dengan berbagai cara.
Berikut ini 8 pemain terkenal di Liga 1 yang sejauh ini sudah memutuskan hijrah ke Liga 2:
1. Beto Goncalves (Sriwijaya FC)
Beto kembali ke klub lamanya di Palembang, Sriwijaya FC, dari Madura United. Pemain naturalisasi itu akan bermain untuk Laskar Wong Kito hingga Liga 2 berakhir, yang rencananya 5 Desember 2020. Nilainya tidak disebutkan karena kedua klub merahasiakannya.
Bagi Sriwijaya, Beto bukan sosok asing. Dia pernah membela klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan tersebut selama tiga musim pada 2016-2018. Dalam rentang waktu itu, Beto membukukan 58 gol dalam 88 pertandingan. Tapi, Beto gagal mencegah Sriwijaya turun ke kasta kedua pada 2018. Akibatnya, dia bergabung dengan Madura sejak 2019.
2. Ferdinan Sinaga (PSMS Medan)
PSMS Medan mengikuti jejak Sriwijaya dengan meminjam Ferdinan dari PSM Makassar. Juku Eja meminjamkan manta penyerang timnas Indonesia itu karena tidak akan bertanding di Piala AFC lagi setelah Konfederasi Sepakbola Asia menunda kompetisi 2020 terkait Virus Corona.
Selain itu, tidak adanya degradasi di akhir musim membuat klub dari Sulawesi Selatan tersebut santai. Mereka tidak hanya kehilangan Ferdinan, melainkan sejumlah pemain lainnya. Sebut saja Dedi Guswawan dan Hussein El Dor, yang berstatus legiun import asal Lebanon.
3. Silvio Escobar (PSMS Medan)
Tercatat sebagai pemain Persikabo 1973 pada awal musim ini, Escobar memutuskan bergabung dengan PSMS jelang bergulirnya Liga 2. Sebagai pemain naturalisasi Indonesia, pria kelahiran Paraguay itu tidak akan terhambat regulasi yang melarang penggunaan legiun import di Liga 2.
Kepergian Escobar membuat Persikabo kehilangan pemain lain setelah sebelumnya Petteri Pennanen kembali ke Finlandia dengan alasan Virus Corona. Escobar memilih bermain di PSMS karena mendapatkan tawaran yang cukup baik. Dia mendapatkan tugas untuk membawa Laskar Ayam Kinantan kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
"Terima kasih banyak untuk teman-teman di Persikabo sampai ketemu nanti. Jangan lupa jaga kekompakan, dan kerjasama itu adalah jalan menuju sukses," tulis Escobar di akun Instagram miliknya, @silvioescobar_21, pada 27 September 2020.
4. Titus Bonai (Muba Babel United)
Sensasi kembali dilakukan Tibo di sepakbola Indonesia. Kali ini terkait keputusannya meninggalkan Borneo FC untuk bergabung dengan Muba Babel United. Klub merger Muba United dan Babel United itu mendatangkan pesepakbola asal Papua tersebut untuk memperkuad skuad musim ini.
Masalahnya, Tibo pergi dengan menyisakan sejumlah tanda tanya. Mantan pemain Persipura Jayapura itu meninggalkan klub tanpa izin klub. Padahal, sang pemain terikat kontrak dengan Pesut Etam. Bahkan, kepada manajemen, Tibo mengaku mundur untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Provinsi Papua.
"Saya sudah mendapat kabar bahwa mereka secara diam-diam menghubungi Tibo. Entah apa yang mereka bahas saat itu. Tapi, itu sebenarnya sudah melanggar profesionalisme. Buat saya, mereka tidak ada etika jika benar mengajak Tibo tanpa ada pembicaraan antarklub lebih dulu," kata Presiden Borneo, Nabil Hussein.
5. Dedi Gusmawan (Sulut United)
Sempat bermain di Liga Myanmar, Dedi sekarang akan bermain di Liga 2 bersama Sulut United. Pemain asal Sumatera Barat tersebut akan bermukim di Manado selama 3,5 bulan. Hal itu sesuai dengan bunyi kontrak peminjaman yang diketahui manajemen Juku Eja. Ketika kontrak dengan Sulut berakhir, Dedi akan kembali ke PSM dan bermain di Liga 1 2020/2021 hingga berakhir pada Februari atau Maret 2021. Aneh!
6. Imanuel Wanggai (PSMS Medan)
Keberadaan Gomes de Oliveira sebagai pelatih membuat PSMS berambisi promosi ke Liga 1 musim depan. Banyak pemain spesialis Liga 1 didatangkan dengan status pinjaman, salah satunya Imanuel Wanggai. Pemain asal Papua itu didatangkan dari Borneo FC. Mantan andalan Persipura Jayapura tersebut diharapkan bisa memperkuat sektor tengah Laskar Ayam Kinantan.
7. Onorionde Kughegbe John (PSMS Medan)
OK John berstatus pemain naturalisasi Indonesia. Bek kelahiran Nigeria itu dikenal sudah lama malang-melintang di Liga Indonesia sejak era Divisi Utama. John sempat membela Persidafon Dafonsoro, Gresik United, Persiwa Wamena, Persebaya ISL (Bhayangkara), Mitra Kukar, Persija Jakarta, Madura United, Persebaya Surabaya, Kalteng Putra, hingga Barito Putera.
Ketangguhan di lini belakang membuat PSMS membutuhkan tenaga pemain yang sempat membela klub Malaysia, PDRM dan UITM, tersebut. Dengan target promosi, John diyakini akan membuat lini belakang Laskar Ayam Kinantan sekokoh batu karang.
8. Paulo Sitanggang (PSMS Medan)
Paulo dikenal pertama kali saat membela tim nasional Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Setelah sempat membela Barito Putera, Paulo membela Persik Kediri. Tapi, ketika kompetisi akan digelar setelah libur lama, dia justru berganti jersey PSMS. Sebagai pemain asal Sumatera Utara, Paulo dikontrak 1 tahun. Dia meninggalkan Macan Putih setelah hanya bermain 1 kali dengan 52 menit di lapangan.
Rencana bergulirnya Liga 1 pada 1 Oktober 2020 memunculkan sejumlah ketidakpastian. Contohnya, jadwal. Sebelumnya disebutkan PSS Sleman akan melawan Persebaya di pertandingan pembuka. Lalu, direvisi menjadi Super Elang Jawa kontra Persik Kediri.
BACA FEATURE LAINNYA
12 Debut Paling Mengesankan, Tak Cuma Luis Suarez di Atletico
12 Debut Paling Mengesankan, Tak Cuma Luis Suarez di Atletico
BACA FEATURE LAINNYA
14 Pemain yang Pernah Setim dengan Cristiano Ronaldo & Lionel Messi
14 Pemain yang Pernah Setim dengan Cristiano Ronaldo & Lionel Messi
Bagi Sriwijaya, Beto bukan sosok asing. Dia pernah membela klub kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan tersebut selama tiga musim pada 2016-2018. Dalam rentang waktu itu, Beto membukukan 58 gol dalam 88 pertandingan. Tapi, Beto gagal mencegah Sriwijaya turun ke kasta kedua pada 2018. Akibatnya, dia bergabung dengan Madura sejak 2019.
Selain itu, tidak adanya degradasi di akhir musim membuat klub dari Sulawesi Selatan tersebut santai. Mereka tidak hanya kehilangan Ferdinan, melainkan sejumlah pemain lainnya. Sebut saja Dedi Guswawan dan Hussein El Dor, yang berstatus legiun import asal Lebanon.
3. Silvio Escobar (PSMS Medan)
Tercatat sebagai pemain Persikabo 1973 pada awal musim ini, Escobar memutuskan bergabung dengan PSMS jelang bergulirnya Liga 2. Sebagai pemain naturalisasi Indonesia, pria kelahiran Paraguay itu tidak akan terhambat regulasi yang melarang penggunaan legiun import di Liga 2.
Kepergian Escobar membuat Persikabo kehilangan pemain lain setelah sebelumnya Petteri Pennanen kembali ke Finlandia dengan alasan Virus Corona. Escobar memilih bermain di PSMS karena mendapatkan tawaran yang cukup baik. Dia mendapatkan tugas untuk membawa Laskar Ayam Kinantan kembali ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
"Terima kasih banyak untuk teman-teman di Persikabo sampai ketemu nanti. Jangan lupa jaga kekompakan, dan kerjasama itu adalah jalan menuju sukses," tulis Escobar di akun Instagram miliknya, @silvioescobar_21, pada 27 September 2020.
4. Titus Bonai (Muba Babel United)
Sensasi kembali dilakukan Tibo di sepakbola Indonesia. Kali ini terkait keputusannya meninggalkan Borneo FC untuk bergabung dengan Muba Babel United. Klub merger Muba United dan Babel United itu mendatangkan pesepakbola asal Papua tersebut untuk memperkuad skuad musim ini.
Masalahnya, Tibo pergi dengan menyisakan sejumlah tanda tanya. Mantan pemain Persipura Jayapura itu meninggalkan klub tanpa izin klub. Padahal, sang pemain terikat kontrak dengan Pesut Etam. Bahkan, kepada manajemen, Tibo mengaku mundur untuk mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di Provinsi Papua.
"Saya sudah mendapat kabar bahwa mereka secara diam-diam menghubungi Tibo. Entah apa yang mereka bahas saat itu. Tapi, itu sebenarnya sudah melanggar profesionalisme. Buat saya, mereka tidak ada etika jika benar mengajak Tibo tanpa ada pembicaraan antarklub lebih dulu," kata Presiden Borneo, Nabil Hussein.
5. Dedi Gusmawan (Sulut United)
Sempat bermain di Liga Myanmar, Dedi sekarang akan bermain di Liga 2 bersama Sulut United. Pemain asal Sumatera Barat tersebut akan bermukim di Manado selama 3,5 bulan. Hal itu sesuai dengan bunyi kontrak peminjaman yang diketahui manajemen Juku Eja. Ketika kontrak dengan Sulut berakhir, Dedi akan kembali ke PSM dan bermain di Liga 1 2020/2021 hingga berakhir pada Februari atau Maret 2021. Aneh!
6. Imanuel Wanggai (PSMS Medan)
Keberadaan Gomes de Oliveira sebagai pelatih membuat PSMS berambisi promosi ke Liga 1 musim depan. Banyak pemain spesialis Liga 1 didatangkan dengan status pinjaman, salah satunya Imanuel Wanggai. Pemain asal Papua itu didatangkan dari Borneo FC. Mantan andalan Persipura Jayapura tersebut diharapkan bisa memperkuat sektor tengah Laskar Ayam Kinantan.
7. Onorionde Kughegbe John (PSMS Medan)
OK John berstatus pemain naturalisasi Indonesia. Bek kelahiran Nigeria itu dikenal sudah lama malang-melintang di Liga Indonesia sejak era Divisi Utama. John sempat membela Persidafon Dafonsoro, Gresik United, Persiwa Wamena, Persebaya ISL (Bhayangkara), Mitra Kukar, Persija Jakarta, Madura United, Persebaya Surabaya, Kalteng Putra, hingga Barito Putera.
Ketangguhan di lini belakang membuat PSMS membutuhkan tenaga pemain yang sempat membela klub Malaysia, PDRM dan UITM, tersebut. Dengan target promosi, John diyakini akan membuat lini belakang Laskar Ayam Kinantan sekokoh batu karang.
8. Paulo Sitanggang (PSMS Medan)
Paulo dikenal pertama kali saat membela tim nasional Indonesia U-19 asuhan Indra Sjafri. Setelah sempat membela Barito Putera, Paulo membela Persik Kediri. Tapi, ketika kompetisi akan digelar setelah libur lama, dia justru berganti jersey PSMS. Sebagai pemain asal Sumatera Utara, Paulo dikontrak 1 tahun. Dia meninggalkan Macan Putih setelah hanya bermain 1 kali dengan 52 menit di lapangan.