Dari pembagian grup Liga Champions, ada sejumlah pemain yang kembali ke klub lamanya. Seru!
Konfigurasi klub-klub peserta fase grup Liga Champions sudah ditentukan. Ada yang senang dengan hasil drawing, tapi tidak sedikit yang kecewa. Ada pula pemain yang akan melawan  mantan klub.

Untuk musim ini, UEFA sudah menentukan delapan penghuni grup babak utama kompetisi elite Eropa tersebut. Grup A diisi Bayern Muenchen, Atletico Madrid, Redbull Salzburg, dan Lokomotiv Moscow. Di Grup B terdapat Real Madrid, Shakhtar Donetsk, Inter Milan, dan Borussia Moenchengladbach.

Untuk Grup C ada FC Porto, Manchester City, Olympiakos Piraeus, dan Olympique Marseille. Grup D dihuni Liverpool, Ajax Amsterdam, Atalanta Bergamo, dan Midtjylland. Lalu, Grup E ada Sevilla, Chelsea, FC Krasnodar, dan Stade Rennes. Grup F terdiri dari Zenit St Petersburg, Borussia Dortmund, Lazio, dan Club Brugge.

Ada lagi di Grup G, yang menampilkan Juventus, Barcelona, Dynamo Kiev, dan Ferencvaros. Terakhir, Grup H dengan bermaterikan Paris Saint-Germain, Manchester United, RB Leipzig, dan Istanbul Basaksehir.

Menariknya, dari pembagian grup seperti itu, ada sejumlah pemain yang akan kembali ke klub lamanya. Beberapa bahkan akan langsung bertemu tim lama setelah pindah pada transfer window musim panas. Berikut ini adalah 6 pemain yang ditakdirkan melawan sang mantan di Liga Champions 2020/2021:

1. Achraf Hakimi



Hakimi bergabung dengan Inter Milan pada 2 Juli 2020 dengan fee 40 juta euro dari Real Madrid. Pemain kelahiran Spanyol yang memilih membela Maroko itu memulai segalanya dari nol di Estadio Santiago Bernabeu. Hakimi merupakan produk La Fabrica sebelum naik kelas ke Real Madrid Castilla pada 2016.

Hakimi melakukan debut untuk Los Blancos di International Champions Cup 2016 kontra Paris Saint-Germain. Tapi, kemudian dia kembali ke Castilla untuk musim 2016/2017.

Pada 19 Agustus 2017, Hakimi dipromosikan ke skuad utama Madrid sebagai cadangan untuk Dani Carvajal dan Nacho. Dia diberi nomor punggung 19 dan menjalani debut La Liga pada 1 Oktober 2017 versus Espanyol. Hakimi mencetak gol La Liga pertamanya pada 9 Desember 2017 dalam kemenangan 5-0 melawan Sevilla. Di Liga Champions 2017/2018, dia membuat dua penampilan. Saat itu, Madrid memenangkan gelar ketiga berturut-turut dan ke-13 secara keseluruhan.

Sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund pada 2018/2019 dan 2019/2020, Hakimi memilih pindah ke Inter daripada kembali ke Madrid. Dengan setumpuk dendam membara yang ada di dada akibat dibuang Madrid, Hakimi harus diwaspadai Zinedine Zidane.

2. Angel di Maria



Di Maria berseragam PSG melawan Manchester United bukan terjadi pada musim ini saja. Dua musim lalu, Les Parisiens juga melawan The Red Devils di babak 16 besar. Pada pertandingan di Old Trafford, Di Maria mengalami cedera serius setelah ditekel Ashley Young. Tapi, dia menolak diganti dan memilih tetap bermain. Hasilnya, Di Maria membantu gol Kylian Mbappe untuk kemenangan 2-0 di kanda MU.

Sayang, keberuntungan memang tidak menjadi milik PSG. Dengan keunggulan 2 gol tandang, mereka justru kalah 1-3 di Parc des Princes. Gol penentu kelolosan MU lahir lewat titik putih oleh Marcus Rashford pada menit 94! Skor agregat 3-3 dan MU lolos setelah unggul produktivitas gol tandang.

3. Arthur Melo



Bakat Arthur benar-benar disia-siakan Barcelona sehingga memutuskan pindah ke Juventus pada 29 Juni 2020 dengan fee 72 juta euro plus 10 juta euro tergantung penampilan. Dalam transfer itu juga disertakan Miralem Pjanic.

Pemilik nama lengkap Arthur Henrique Ramos de Oliveira Melo itu harus pindah karena merasa tidak nyaman di Camp Nou. Didatangkan dengan 31 juta euro plus 9 juta euro tergantung performa pada 11 Maret 2018 dari Gremio Porto Alegre,  Arthur hanya merumput 48 kali di La Liga.

Meski ikut menyumbangkan Supercopa de Espana 2018 dan La Liga 2018/2019, banyak yang menyebut Arthur gagal bersinar di Katalunya. Digadang akan seperti Andres Iniesta, pemuda berusia 24 tahun itu justru lebih banyak menghabiskan waktu di bangku cadangan. Dia tidak banyak menolong Barcelona saat berada dalam kesulitan.

4. Ciro Immobile



Immobile menemukan cara yang benar mencetak gol ketika kembali ke Italia untuk membela Lazio. Sejak 2016/2017, penyerang timnas Italia tersebut memperkuat Elang Ibu Kota Italia pada 144 laga Serie A atau total 180 pertandingan semua ajang resmi. Hasilnya, 104 gol diproduksi di Serie A atau total 126 gol di semua kompetisi.

Bersama Lazio, Immobile juga sanggup memberikan sejumlah prestasi membanggakan. Contohnya, Supercoppa Italiana 2017 dan 2019, serta Coppa Italia 2018/2019. Musim ini, Lazio akan kembali bermain di Liga Champions untuk pertama kalinya setelah 2007/2008. Itu bisa terjadi karena musim lalu menempati peringkat 4 dengan bantuan gol-gol Immobile.

Uniknya, sebelum berseragam Lazio, Immobile pernah menjadi anggota Dortmund. Dia bergabung dengan BVB pada 2 Juni 2014 setelah bersinar bersama Torino. Dia menjalani debut di DFL-Supercup versus Bayern Muenchen dan setelah itu bermain pada 24 pertarungan Bundesliga 2014/2015 dengan 3 gol.

Dianggap gagal pada musim perdana di Jerman, Immobile dipinjamkan ke Sevilla pada paruh pertama 2015/2016. Kemudian, ke Torino pada paruh kedua. Akibat kurang sukses saat masa peminjaman, Immobile akhirnya dijual ke Lazio dengan 8,75 juta euro plus 700.000 euro untuk komisi agen.

5. Edouard Mendy



Pada 24 September 2020, Chelsea mengumumkan mendatangkan Mendy dari Rennes dengan 22 juta pounds. Berposisi sebagai kiper, Mendy dikontrak 5 tahun dan diskenariokan mengisi tempat Kepa Arrizabalaga, yang sering melakukan blunder fatal.

Frank Lampard mengungkapkan, mantan penjaga gawang Chelsea dan Penasihat Teknis The Blues, Petr Cech, memainkan peran penting dalam keputusan merekrut Mendy. Pasalnya, sebelum bermain di London Barat, Cech muda juga sempat membela Rennes.

Uniknya, hanya 2 hari setelah menjalani debut di Piala Liga versus Tottenham Hotspur, Mendy mendapatkan kabar Chelsea tergabung di grup yang sama dengan Rennes. Beda dengan The Blues, bermain di Liga Champions bagi Les Rennais adalah pengalaman langka. Tiket itu mereka dapatkan setelah Ligue 1 musim lalu dihentikan di tengah jalan karena Virus Corona. Beruntung, saat berhenti di pekan 28, Rennes ada di posisi 3.

Sepanjang sejarah, klub berseragam merah-hitam itu belum pernah tampil di Liga Champions, termasuk saat era Piala Champions. Dalam 2 musim terkini, Rennes hanya ambil bagian di Liga Eropa. Tidak ada prestasi yang bisa dibanggakan dari partisipasi di Liga Eropa, Piala UEFA, Piala Winners, atau Piala Intertoto.

6. Miralem Pjanic



Pjanic bergabung dengan Barcelona sebagai bagian dari transfer Arthur Melo dari Juventus. Dikontrak 4 tahun, pesepakbola asal Bosnia-Herzegovina tersebut memiliki buy out cluase 400 juta euro.

Setelah menjalani debut di Camp Nou saat Barcelona mengalahkan Villarreal di La Liga, tidak butuh waktu lama bagi Pjanic untuk melawan Juventus di Liga Champions. Itu akan menjadi pertemuan yang menarik. Pasalnya, Pjanic bermukim di Turin cukup lama. Dia bergabung dengan La Vecchia Signora pada 13 Juni 2016 dari AS Roma dengan fee 32 juta euro.

Selama 4 musim di Juventus Stadium, Pjanic minimal bermain 30 kali di Serie A setiap musimnya. Sebab, dia merupakan pemain inti. Pjanic membuktikan kepercayaan pelatih dengan sejumlah trofi. Contohnya, Serie A (2016/2017, 2017/2018, 2018/2019, 2019/2020), Coppa Italia (2016/2017, 2017/2018), dan Supercoppa Italiana (2018).