Di luar Inggris, Spanyol, Jerman, Italia, dan Prancis perpindahan pemain tidak kalah menggetarkan.
Selama ini roda transfer hanya fokus dan bergulir pada klub-klub elit Eropa, di luar kompetisi Liga Premier, La Liga, Serie-A, Bundesliga dan Ligue 1 kurang mendapat perhatian.
Sebetulnya wajar saja, transfer pemain yang dilakukan oleh klub-klub yang berlaga di 5 liga top Eropa di atas biasanya melibatkan nama pesepakbola besar dan dengan biaya transfer yang tak kalah menakjubkan.
Tapi yang tak kalah menarik, beberapa klub di luar 5 liga top Eropa di atas, pastinya juga melakukan perombakan alias jual beli pemain. Berkaitan dengan hal tersebut, berikut daftar riwayat transfer musim panas, 10 klub di luar 5 liga top Eropa. Siapa sajakah para pemain yang mereka rekrut, mari kita simak :
1. Felipe Anderson - West Ham United ke FC Porto
Sepanjang tahun 2019/20 boleh jadi adalah musim paling emosional dan mengesankan untuk FC Porto. Pasalnya, Os Dragoes tampil sebagai pemenang Liga Portugal, dan itu merupakan perebutan gelar paling kompetitif, Porto meraih gelar ke-29 dengan meninggalkan Benfica di urutan kedua. Namun, sayanganya di level benua Eropa, Porto belum bisa berbuat lebih.
Tetapi untuk musim ini, pastinya Porto berharap lebih, dan untuk memperlancar urusan itu, mereka memperkuat skuad dengan mendatangkan Felipe Anderson.
Pesepakbola berusia 27 tahun itu, telah membuat lebih dari 300 penampilan, masing-masing untuk Santos, SS Lazio dan terkahir West Ham United. Artinya Anderson cukup berpengalaman untuk berkiprah dan menghadapi klub-klub elit Eropa.
West Ham United pernah membayar Lazio sebesar 38 juta euro untuk mendapat layanan Anderson, sebuah indikasi betapa tingginya nilai pemain Brasil itu. Bisakah Anderson menemukan kembali bentuk terbaik permainannya, saat berlaga untuk Porto di Estadio do Dragao?
2. Wendel - Sporting CP ke Zenit St Petersburg
Klub lain yang tengah menyiapkan diri untuk kompetisi Eropa ialah Zenit St Petersburg. Zenit yang pada musim lalu sukses merebut gelar Liga Premier Rusia ke- 6 banyak keteteran saat berlaga di ajang Eropa. Untuk itu mereka mendatangkan sejumlah pemain dan rekrutan Zenit yang paling diharapkan adalah Wendel.
Pemain Brasil berusia 23 tahun itu tiba dari Sporting CP ke St Petersburg dengan bayaran 20,3 juta euro. Zenit kurang kreativitas di lini tengah, dan Wendel akan bermain untuk urusan itu.
3. Antony - Sao Paulo ke Ajax Amsterdam
Ajak Amsterdam sempat mengejutkan banyak pihak, ketika pada musim 2018/19 mencapai semifinal Liga Champions. Namun, 2019/20 adalah tahun yang jauh lebih sulit bagi tim ibu kota Belanda itu, karena mereka gagal lolos dari babak penyisihan grup.
Setelah ditinggal Frenkie de Jong dan Mattijs de Ligt yang hengkang pada musim panas 2019, Ajax berharap dapat pulih dan tampil lebih baik di Eropa sekali lagi pada musim 2020/21. Salah satu pemain yang bisa memainkan peran penting dalam menjalankan misi Ajax itu ialah Anthony, pesepakbola berusia 20 tahun yang direkrut musim panas ini dari Sao Paulo.
Anthony cepat beradaptasi, terbukti ia telah membuat pengaruh di Amsterdam dengan mencetak 2 gol dalam 4 pertandingan Eredivisie pertamanya untuk Ajax. Bisakah Anthony meningkatkan kinerja nya lebih jauh lagi saat melawan para kontestan di Liga Champions?
4. Mohammed Kudus - FC Nordsjaelland ke Ajax Amsterdam
Baik itu produk akademi yang tumbuh di dalam negeri (Belanda) atau anak-anak muda dari luar negeri yang dibeli dengan harga murah dan kemudian dijual dengan harga mahal, Ajax akan tetap terus menjadi klub yang menarik bagi talenta muda yang ingin berkembang dan menjadi bintang masa depan.
Nama lain selain Antony yang didatangkan Ajax ialah Mohammed Kudus, gelandang yang sebelumnya memperkuat FC Nordsjaelland. Kudus memulai debutnya di liga utama Denmark pada musim 2019/20, gelandang serang muda Ghana ini mencatatkan 11 gol dan 1 assist dalam 25 pertandingan.
Ajax sadar akan kemampuan anak muda itu. Tidak lama setelah bergabung dengan Ajax, Kudus mencatat 1 assist pada pertandingan keduanya di Eredivisie Belanda. Lalu bisakah Kudus menjadi superstar asing lain yang muncul di Ajax dan mendapatkan pujian dari klub-klub besar di liga elit Eropa?
5. Oumar Solet - Lyon ke RB Salzburg
RB Salzburg telah mengubah paradigma banyak orang, klub yang semula kecil itu, pelan-pelan mulai berkembang dengan talenta-talenta muda hebatnya. Siapa yang tak kenal Erling Haaland atau Takayuki Minamino dan Hannes Wolf.
Kini, Salzburg bertaruh pada nama Oumar Solet. Pemain berusia 20 tahun itu direkrut dari Olympique Lyonnais musim panas ini dengan bayaran 4,5 juta euro. Akademi Lyon dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Eropa, Solet tiba di Salzburg dengan reputasi baik.
6. Ravil Tagir - Altinordu FK ke Istanbul Basaksehir
Selama dekade panjang The Turkish Super Lig, hanya ada 5 tim yang bergantian jadi juara, Galatasaray, Fenerbahce, Besiktas, Trabzonspor dan Bursaspor. Namun, pada musim 2019/20 juara keenam muncul dalam sejarah, klub itu bernama Istanbul Basaksehir.
Dan salah satu rekrutan yang menarik perhatian klub berumur 30 tahun ini adalah Ravil Tagir yang berusia 17 tahun. Dia adalah salah satu pemain internasional U-21 timnas Turki. Tagir adalah salah satu talenta muda yang menjanjikan. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, kala itu, ia telah tampil 32 kali untuk Altinordu. Masa-masa itu, ia bermain di Super Lig dan melawan beberapa klub elit Eropa di Liga Champions.
Dengan begitu, bisa dikatakan, Tagir punya cukup pengalaman meski usianya masih relatif muda.
7. Giuliano - Al-Nassr ke Istanbul Basaksehir
Keberhasilan Istanbul Basaksehir tak terlepas dari skuad mereka yang dihuni beberapa nama berpengalaman yang pernah mentas di klub elit Eropa, sebutlah seperti Rafael Pereira da Silva, Martin Skrtel, Nacer Chadli dan Demba Ba.
Musim panas ini, mereka kedatangan satu nama besar lagi, dialah Giuliano, pemilik 13 caps untuk timnas Brazil. Mantan pemain Zenit St Petersburg dan Fenerbahce ini didatangkan secara cuma-cuma dari klub Arab Saudi, Al-Nassr. Ia bisa jadi andalan baru untuk debutan Liga Champions.
8. Ruben Vinagre - Wolves ke Olympiacos FC -
Selama 4 musim terakhir, Vinagre yang masih berusia 21 tahun membuat 70 penampilan di semua ajang yang diikutinya. Baik dengan klub atau saat membela negara. Ia bek muda yang cukup menjanjikan. Vinagre adalah pemain timnas U-17, U-19, U-21 yang membawa Portugal tampil gemilang di pentas Eropa.
Sebagai pemain Liga Premier, Vinagre telah memberikan persaingan kepada Jonny posisi bek sayap kiri. Kini ia datang ke Olympiakos untuk bertaruh nasib.
9. Ze Luis - FC Porto ke Lokomotiv Moscow
Lokomotiv Moscow memasuki musim 2020/21 dalam periode transisi, mereka sedang mengalami masa sibuk, mendatangkan banyak pemain untuk menggantikan Miranchuk, dan salah satu pemain yang menarik perhatian klub liga Rusia itu adalah striker Tanjung Verde, Ze Luis. Ia masih berusia 29 tahun, dan sebelumnya menghabiskan empat musim di klub rival, Muscovite Lokomotiv.
Dari rentang waktu 2015-2019, Ze Luis memiliki reputasi sebagai pemain berbakat, namun tidak konsisten, sekarang waktunya dia melakukan pembuktian balik.
10. Malang Sarr - Chelsea FC ke FC Porto
Malang Sarr, pemain berusia 21 tahun ini adalah lulusan akademi dari salah satu klub Prancis, OGC Nice, dan ia sejak 2016 telah membuat 119 penampilan di semua kompetisi untuk Nice. Kontrak Sarr berakhir di Nice pada musim panas 2020, namun, bek muda itu memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dan memilih untuk bergabung dengan Chelsea dengan durasi kontrak 5 tahun.
Tapi Malang Sarr datang pada saat yang tak tepat, ketika Chelsea sudah memiliki banyak pilihan untuk bek tengah. Sarr lalu dikirim dengan status pinjaman ke FC Porto. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Sarr bisa menjadi sosok yang sangat penting untuk FC Porto dalam petulangan mereka memperebutkan tempat kedua di Grup C Liga Champions.
Sebetulnya wajar saja, transfer pemain yang dilakukan oleh klub-klub yang berlaga di 5 liga top Eropa di atas biasanya melibatkan nama pesepakbola besar dan dengan biaya transfer yang tak kalah menakjubkan.
BACA BERITA LAINNYA
Video Kompilasi dan Statistik Gemilang Axel Tuanzebe Matikan Mbappe dan Neymar
Video Kompilasi dan Statistik Gemilang Axel Tuanzebe Matikan Mbappe dan Neymar
Tetapi untuk musim ini, pastinya Porto berharap lebih, dan untuk memperlancar urusan itu, mereka memperkuat skuad dengan mendatangkan Felipe Anderson.
Pesepakbola berusia 27 tahun itu, telah membuat lebih dari 300 penampilan, masing-masing untuk Santos, SS Lazio dan terkahir West Ham United. Artinya Anderson cukup berpengalaman untuk berkiprah dan menghadapi klub-klub elit Eropa.
BACA BIOGRAFI LAINNYA
10 Pesepakbola Masih Aktif dengan Gol Terbanyak untuk Klub dan Negara
10 Pesepakbola Masih Aktif dengan Gol Terbanyak untuk Klub dan Negara
2. Wendel - Sporting CP ke Zenit St Petersburg
Klub lain yang tengah menyiapkan diri untuk kompetisi Eropa ialah Zenit St Petersburg. Zenit yang pada musim lalu sukses merebut gelar Liga Premier Rusia ke- 6 banyak keteteran saat berlaga di ajang Eropa. Untuk itu mereka mendatangkan sejumlah pemain dan rekrutan Zenit yang paling diharapkan adalah Wendel.
3. Antony - Sao Paulo ke Ajax Amsterdam
Ajak Amsterdam sempat mengejutkan banyak pihak, ketika pada musim 2018/19 mencapai semifinal Liga Champions. Namun, 2019/20 adalah tahun yang jauh lebih sulit bagi tim ibu kota Belanda itu, karena mereka gagal lolos dari babak penyisihan grup.
Setelah ditinggal Frenkie de Jong dan Mattijs de Ligt yang hengkang pada musim panas 2019, Ajax berharap dapat pulih dan tampil lebih baik di Eropa sekali lagi pada musim 2020/21. Salah satu pemain yang bisa memainkan peran penting dalam menjalankan misi Ajax itu ialah Anthony, pesepakbola berusia 20 tahun yang direkrut musim panas ini dari Sao Paulo.
Anthony cepat beradaptasi, terbukti ia telah membuat pengaruh di Amsterdam dengan mencetak 2 gol dalam 4 pertandingan Eredivisie pertamanya untuk Ajax. Bisakah Anthony meningkatkan kinerja nya lebih jauh lagi saat melawan para kontestan di Liga Champions?
4. Mohammed Kudus - FC Nordsjaelland ke Ajax Amsterdam
Baik itu produk akademi yang tumbuh di dalam negeri (Belanda) atau anak-anak muda dari luar negeri yang dibeli dengan harga murah dan kemudian dijual dengan harga mahal, Ajax akan tetap terus menjadi klub yang menarik bagi talenta muda yang ingin berkembang dan menjadi bintang masa depan.
Nama lain selain Antony yang didatangkan Ajax ialah Mohammed Kudus, gelandang yang sebelumnya memperkuat FC Nordsjaelland. Kudus memulai debutnya di liga utama Denmark pada musim 2019/20, gelandang serang muda Ghana ini mencatatkan 11 gol dan 1 assist dalam 25 pertandingan.
Ajax sadar akan kemampuan anak muda itu. Tidak lama setelah bergabung dengan Ajax, Kudus mencatat 1 assist pada pertandingan keduanya di Eredivisie Belanda. Lalu bisakah Kudus menjadi superstar asing lain yang muncul di Ajax dan mendapatkan pujian dari klub-klub besar di liga elit Eropa?
5. Oumar Solet - Lyon ke RB Salzburg
RB Salzburg telah mengubah paradigma banyak orang, klub yang semula kecil itu, pelan-pelan mulai berkembang dengan talenta-talenta muda hebatnya. Siapa yang tak kenal Erling Haaland atau Takayuki Minamino dan Hannes Wolf.
Kini, Salzburg bertaruh pada nama Oumar Solet. Pemain berusia 20 tahun itu direkrut dari Olympique Lyonnais musim panas ini dengan bayaran 4,5 juta euro. Akademi Lyon dikenal sebagai salah satu yang terbaik di Eropa, Solet tiba di Salzburg dengan reputasi baik.
6. Ravil Tagir - Altinordu FK ke Istanbul Basaksehir
Selama dekade panjang The Turkish Super Lig, hanya ada 5 tim yang bergantian jadi juara, Galatasaray, Fenerbahce, Besiktas, Trabzonspor dan Bursaspor. Namun, pada musim 2019/20 juara keenam muncul dalam sejarah, klub itu bernama Istanbul Basaksehir.
Dan salah satu rekrutan yang menarik perhatian klub berumur 30 tahun ini adalah Ravil Tagir yang berusia 17 tahun. Dia adalah salah satu pemain internasional U-21 timnas Turki. Tagir adalah salah satu talenta muda yang menjanjikan. Di usianya yang baru menginjak 16 tahun, kala itu, ia telah tampil 32 kali untuk Altinordu. Masa-masa itu, ia bermain di Super Lig dan melawan beberapa klub elit Eropa di Liga Champions.
Dengan begitu, bisa dikatakan, Tagir punya cukup pengalaman meski usianya masih relatif muda.
7. Giuliano - Al-Nassr ke Istanbul Basaksehir
Keberhasilan Istanbul Basaksehir tak terlepas dari skuad mereka yang dihuni beberapa nama berpengalaman yang pernah mentas di klub elit Eropa, sebutlah seperti Rafael Pereira da Silva, Martin Skrtel, Nacer Chadli dan Demba Ba.
Musim panas ini, mereka kedatangan satu nama besar lagi, dialah Giuliano, pemilik 13 caps untuk timnas Brazil. Mantan pemain Zenit St Petersburg dan Fenerbahce ini didatangkan secara cuma-cuma dari klub Arab Saudi, Al-Nassr. Ia bisa jadi andalan baru untuk debutan Liga Champions.
8. Ruben Vinagre - Wolves ke Olympiacos FC -
Selama 4 musim terakhir, Vinagre yang masih berusia 21 tahun membuat 70 penampilan di semua ajang yang diikutinya. Baik dengan klub atau saat membela negara. Ia bek muda yang cukup menjanjikan. Vinagre adalah pemain timnas U-17, U-19, U-21 yang membawa Portugal tampil gemilang di pentas Eropa.
Sebagai pemain Liga Premier, Vinagre telah memberikan persaingan kepada Jonny posisi bek sayap kiri. Kini ia datang ke Olympiakos untuk bertaruh nasib.
9. Ze Luis - FC Porto ke Lokomotiv Moscow
Lokomotiv Moscow memasuki musim 2020/21 dalam periode transisi, mereka sedang mengalami masa sibuk, mendatangkan banyak pemain untuk menggantikan Miranchuk, dan salah satu pemain yang menarik perhatian klub liga Rusia itu adalah striker Tanjung Verde, Ze Luis. Ia masih berusia 29 tahun, dan sebelumnya menghabiskan empat musim di klub rival, Muscovite Lokomotiv.
Dari rentang waktu 2015-2019, Ze Luis memiliki reputasi sebagai pemain berbakat, namun tidak konsisten, sekarang waktunya dia melakukan pembuktian balik.
10. Malang Sarr - Chelsea FC ke FC Porto
Malang Sarr, pemain berusia 21 tahun ini adalah lulusan akademi dari salah satu klub Prancis, OGC Nice, dan ia sejak 2016 telah membuat 119 penampilan di semua kompetisi untuk Nice. Kontrak Sarr berakhir di Nice pada musim panas 2020, namun, bek muda itu memilih untuk tidak memperpanjang kontrak dan memilih untuk bergabung dengan Chelsea dengan durasi kontrak 5 tahun.
Tapi Malang Sarr datang pada saat yang tak tepat, ketika Chelsea sudah memiliki banyak pilihan untuk bek tengah. Sarr lalu dikirim dengan status pinjaman ke FC Porto. Dengan pengalaman yang dimilikinya, Sarr bisa menjadi sosok yang sangat penting untuk FC Porto dalam petulangan mereka memperebutkan tempat kedua di Grup C Liga Champions.