Yang paling sulit dinalar adalah penjualan Hakimi dan Reguilon.
Kemenangan  Shakhtar Donetsk atas Real Madrid, di pertemuan pertama Liga Champions telah menempatkan Zinedine Zidane dalam posisi yang sulit, belum lagi laki-laki 56 tahun asal Perancis itu dalam waktu dekat akan menghadapi laga berat yakni El Clasico.

Zidane tak bisa sepenuhnya disalahkan atas situasi tersebut, namun sebagai pelatih kepala porsi tanggung jawab tetaplah dilimpahkan kepada Zidane. Beberapa pengamat telah membuat daftar lima kesalahan besar yang mengakibatkan Real Madrid terjerembab. Apa saja, mari kita bahas ;

1. Perencanaan yang buruk berkaitan dengan pembangunan tim

Pada poin ini tanggung jawab dibagi dengan Florentino Perez , tetapi bukan rahasia lagi bahwa Los Merengues kehilangan banyak aset selama jendela transfer musim panas lalu, Madrid hanya membawa kembali Martin Odegaard dan Alvaro Odriozola dari masa pinjaman.

Tak ada pemain baru yang datang. Ironisnya, kedua pemain tersebut justru cedera, sehingga mereka tidak dapat memberikan kontribusi apa pun sejauh ini. Kasus ini, jelas menunjukkan perencanaan dan pembangunan tim yang buruk.

2. Isco dan James, perbandingan yang menyakitkan hati Zidane

Bersama klub barunya, Everton, gelandang asal Kolombia, James Rodriguez telah menjadi salah satu bintang terbesar di Premier League musim 2020/21, sementara itu pemain yang menempati posisi sama dan diharapkan jadi pengganti yakni Isco, banyak dikritik karena penampilannya yang buruk.

Ziane pasti agak sedikit pusing, mengingat Rodríguez, pemain yang tidak dia percayai, justru melakukan pembuktian terbalik. Apalagi saat ini, Zidane bertaruh pada Isco dan sementara waktu sepertinya itu keputusan yang buruk.

3. Kepercayaan buta Zidane pada Marcelo



Sepanjang berseragam Real Madrid, Marcelo telah menjadi salah satu pemain terbaik, namun semua ada masanya, waktu Marcelo di klub seharusnya sudah berakhir. Dalam dua musim terakhir, Marcelo telah mengalami penurunan performa yang signifikan, dan dua laga terakhir, Marcelo adalah jantung dari dua kekalahan Los Blancos.

Meski begitu Zidane terus memberinya menit-menit penting. Agaknya ia perlu mengoreksi hal tersebut, apalagi Marcelo telah berumur.

4. Penjualan Achraf Hakimi dan Sergio Reguilon



Sekali lagi, ini adalah kesalahan dengan tanggung jawab bersama antara pelatih dan departemen teknis yang dipimpin oleh Perez. Akibat Pandemi Covid-19, Los Blancos mau tak mau, harus mengisi kas klub, selama bursa transfer musim panas lalu, Madrid mendapat banyak uang, dan beberapa pemain yang dijual diantaranya ialah Achraf Hakimi, mereka mendapat keuntungan sebesar 40 juta euro dan satu nama lainnya yakni Sergio Reguilon dengan harga di bawah 30 juta euro.

Keputusan untuk menjual dua pemain tersebut, dianggap sebagai yang terburuk. Karena kedua pemain ini telah bersama sejak mereka masih berusia sembilan tahun, dan chemistry mereka makin terlihat dan berkembang jauh saat bermain untuk Madrid.

5. Ketidakpercayaan Pada Jovic, Odegaard dan Vinicius Jr

Zidane memiliki terlalu banyak keraguan pada pemain yang belum pernah dia tangani sebelumnya, dan ini tercermin ketika pemain-pemain tersebut jarang dimainkan. Tapi untuk musim ini, Luka Jovic sempat dimainkan sebagai starter dalam pertandingan Liga Champions. 

Meski ia tampil tak baik-baik amat, dan berujung pada kekalahan Madrid. Sementara itu, Vinicius Jr mulai dipanggil kembali ke tim secara teratur, adapun Rodrygo dan Odegaard tidak cukup untuk meyakinkan Zidane. Hal-hal di atas, berujung pada kurangnya kepercayaan diri ini pemain dalam setiap laganya.