Dia hanya menghuni lapangan selama delapan menit. Masuk, bikin gol, diganti. Aneh!
Andrea Favilli menjadi aktor hasil imbang 1-1 Juventus lawan Hellas Verona, Senin dinihari WIB, di Stadion Allianz, Turin. Bayangkan saja, dia masuk menit ke 55 kemudian dia mencetak gol menit ke-60 dan anehnya menit ke-62 dia diganti oleh pelatih.

Namun, gol Favilli menjadi krusial nilainya setelah Juventus harus bekerja keras menyamakan gol. Akhirnya, Juventus bisa meraih satu poin berkat gol Dejan Kulusevski menit ke-77.

Ini kali ketiga Juventus mencatat hasil imbang musim ini setelah ditahan AS Roma dan Crotone.

Hasil imbang itu membawa Juventus naik dua strip ke posisi kelima klasemen dengan sembilan poin, sedangkan Verona tetap posisi kedelapan dengan delapan poin.

Paulo Dybala tampil sebagai pemain inti untuk pertama kalinya dalam rentang waktu tiga bulan terakhir setelah sembuh dari cedera. Verona yang mampu mengancam terlebih dahulu saat Nikola Kalinic melepas umpan ke depan mulut gawang yang dijaga kiper Wojciech Szczesny, bola kemudian dapat dimasukkan Ebrima Colley namun dia telah terlebih dahulu offside.

Peluang pertama Juve baru tercipta pada menit ke-20. Federico Bernardeschi mematahkan perangkap offside sebelum kemudian tembakannya dapat dihentikan kiper Marco Silvestri.

Kemudian tendangan Juan Cuadrado membentur mistar gawang. Gawang Verona baru kemasukan oleh Morata saat dia menerima umpan terobosan Cuadrado, kali ini VAR membatalkan gol tersebut karena dia telah berada dalam posisi offside meskipun hanya urusan centimeter.



Szczesny harus menepis tembakan jarak jauh Mattia Zaccagni dan Verona membuka keunggulan saat Zaccagni mengoper bola tanpa melihat kepada Favilli untuk kemudian dikonversi menjadi gol pemecah kebuntuan Verona.

Juventus berusaha keras mengejar ketertinggalan. Mereka meningkatkan tekanan dan mendapat peluang dari Dejan Kulusevski yang gagal dimaksimalkan.

Gol penyama kedudukan akhirnya tercipta ketika Kulusevski mengecoh Davide Faraoni yang setelah bergerak memotong dari kanan, melepaskan tembakan akurat ke sudut jauh gawang Verona.

“Kami bereaksi dengan baik setelah mereka memimpin, tetapi kami seharusnya tidak membutuhkan tamparan di wajah untuk bangun dan bermain dengan intensitas tinggi,” kata pelatih Juventus Andrea Pirlo.

“Saat Anda bermain melawan Verona atau Atalanta, itu sulit karena mereka membawa Anda satu lawan satu ke seluruh lapangan dan menciptakan banyak duel. Kami bekerja untuk menghindari tekanan tinggi mereka dan itu tampak lebih baik di babak kedua. Sulit melawan mereka, kami bisa melakukannya lebih baik,” ujarnya.