Berita

Granit Xhaka Berambisi Pindah ke Milan, Leverkusen Ragu Melepas

Ringkasan Berita

  • Granit Xhaka ingin bergabung dengan AC Milan, melihatnya sebagai kesempatan karier penting meski Bayer Leverkusen ragu melepasnya.

  • AC Milan harus memenuhi harga €15 juta dari Leverkusen untuk Xhaka, yang dianggap sebagai aset berharga meski usianya 33 tahun.

  • Xhaka diharapkan menambah pengalaman di Milan, namun negosiasi harga menjadi tantangan bagi kedua klub.

Granit Xhaka ingin pindah ke Milan, tetapi Bayer Leverkusen ragu melepasnya. Milan harus mendekati harga transfer €15 juta.

Granit Xhaka dan Keinginannya ke Milan

Granit Xhaka, gelandang berbakat asal Swiss, sangat ingin bergabung dengan AC Milan. Bagi Xhaka, kesempatan ini adalah seperti sebuah bus yang tidak boleh ia lewatkan dalam kariernya, terutama karena usianya yang tidak lagi muda. Keinginan ini muncul di tengah keraguan Bayer Leverkusen untuk melepasnya. Klub Jerman tersebut sudah kehilangan banyak talenta terbaiknya dan menjual Xhaka akan menjadi pukulan berat bagi mereka.

Xhaka sendiri telah membuat keputusan dan tidak berniat untuk kembali. Ia melihat Milan sebagai tempat yang tepat untuk melanjutkan kariernya. Namun, Leverkusen masih mempertimbangkan dampak dari penjualan ini terhadap tim mereka.

Milan dan Tantangan Harga Transfer

AC Milan harus mendekati harga yang diminta Leverkusen sebesar €15 juta (sekitar Rp250 miliar) untuk mendapatkan Xhaka. Meskipun ada kekhawatiran terkait usia Xhaka yang sudah menginjak 33 tahun, Milan melihat pengalaman yang dimilikinya sebagai aset berharga. Terlebih lagi, setelah kesepakatan dengan Luka Modric, Milan menunjukkan bahwa mereka tidak hanya fokus pada pemain muda dengan nilai jual kembali yang tinggi.

Xhaka akan menambah pengalaman dan kedalaman pada skuad Milan. Pengalaman bermainnya di Bundesliga dan Liga Premier Inggris menjadi nilai tambah yang signifikan bagi tim yang ingin bersaing di level tertinggi.

Musim lalu, Xhaka tampil sebanyak 33 kali di Bundesliga untuk Leverkusen. Meskipun usianya sudah menginjak 33 tahun pada bulan September, pengalaman luasnya di liga top Jerman dan Inggris akan menjadi dorongan penting bagi Milan jika berhasil merekrutnya.

Leverkusen sendiri berada dalam posisi sulit. Mereka harus mempertimbangkan apakah menjual Xhaka akan lebih menguntungkan atau merugikan tim dalam jangka panjang. Keputusan ini tidak hanya soal uang, tetapi juga tentang bagaimana menjaga keseimbangan tim.

Bagi Milan, mendapatkan Xhaka bisa menjadi langkah strategis untuk memperkuat lini tengah mereka. Dengan pengalaman dan kemampuan Xhaka, Milan bisa mendapatkan keuntungan besar dalam kompetisi domestik maupun Eropa.

Namun, proses negosiasi ini tidaklah mudah. Milan harus memastikan bahwa mereka bisa memenuhi permintaan harga dari Leverkusen, sambil tetap menjaga keseimbangan finansial klub.

Di sisi lain, Xhaka harus bersabar menunggu hasil dari negosiasi ini. Keinginannya untuk pindah ke Milan sudah jelas, tetapi ia harus menunggu kesepakatan antara kedua klub.

Jika kesepakatan tercapai, Xhaka akan membawa pengalaman berharga ke Milan. Ia bisa menjadi mentor bagi pemain muda dan membantu tim mencapai target-target besar mereka.

Namun, jika negosiasi gagal, Xhaka harus kembali fokus pada komitmennya dengan Leverkusen. Ia harus siap memberikan yang terbaik untuk klub yang telah memberinya banyak kesempatan.

Bagaimanapun, saga transfer ini menunjukkan betapa pentingnya peran seorang pemain dalam strategi klub. Xhaka adalah contoh bagaimana seorang pemain bisa menjadi pusat dari keputusan besar dalam dunia sepak bola.

Keputusan akhir ada di tangan Leverkusen dan Milan. Kedua klub harus mempertimbangkan semua aspek sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Apapun hasilnya, keinginan Xhaka untuk bergabung dengan Milan telah menambah warna dalam bursa transfer musim ini. Kita tunggu saja bagaimana akhir dari cerita ini.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!