Cerita UEFA Keluarkan Lima WO untuk Pertandingan Liga Champions
Ditulis oleh Akbar PerkasaRingkasan Berita
-
UEFA telah memberikan kekalahan WO kepada lima tim dalam sejarah Liga Champions karena pelanggaran aturan.
-
Insiden terkenal termasuk pertandingan Inter Milan vs AC Milan yang dihentikan karena gangguan penonton.
-
Keputusan UEFA menjaga integritas kompetisi meski terkadang kontroversial, memastikan pertandingan sesuai aturan.
UEFA memberikan lima kekalahan WO dalam pertandingan Liga Champions karena berbagai insiden dan pelanggaran.
Sejarah Kekalahan WO di Liga Champions
UEFA, badan pengatur sepak bola Eropa, telah mengeluarkan keputusan kekalahan WO untuk lima tim dalam sejarah Liga Champions. Keputusan ini diambil karena berbagai insiden yang melibatkan pelanggaran aturan dan situasi tak terduga. Liga Champions, sebagai turnamen klub paling bergengsi di Eropa, sering kali menjadi sorotan karena momen-momen kontroversial yang terjadi di dalamnya.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Pada minggu ini, Liga Champions kembali digelar dengan pertandingan pembuka yang seru. Tim-tim seperti Real Madrid, Arsenal, dan Tottenham Hotspur meraih kemenangan, sementara Juventus dan Borussia Dortmund bermain imbang 4-4. Namun, di balik gemerlapnya kompetisi ini, ada beberapa momen di mana tim-tim harus menerima kekalahan WO.
Insiden-Insiden Kontroversial
Salah satu insiden terkenal terjadi pada tahun 2005 dalam pertandingan antara Inter Milan dan AC Milan. Pertandingan ini dihentikan setelah penonton melemparkan benda-benda seperti botol dan kembang api ke lapangan. Saat itu, Milan unggul 1-0 dan akhirnya diberikan kemenangan 3-0 secara default oleh UEFA. Inter Milan juga dikenai denda sebesar 300,000 Franc Swiss.
Insiden lain terjadi pada tahun 2010 ketika Santa Coloma harus menyerahkan kemenangan kepada Birkirkara. Pertandingan yang seharusnya digelar di Andorra La Vella dibatalkan karena kondisi lapangan yang tidak layak. UEFA memutuskan Santa Coloma kalah 3-0 dan klub tersebut juga menerima denda yang ditangguhkan sebesar €10,000.
Pada tahun 2014, Celtic mendapatkan keuntungan dari kekalahan WO Legia Warsaw. Setelah kalah agregat 6-1, Celtic kembali ke Liga Champions karena Legia Warsaw memainkan Bartosz Bereszynski yang seharusnya dalam masa hukuman. UEFA memberikan kemenangan 3-0 kepada Celtic, membuat mereka lolos berdasarkan gol tandang.
Selama pandemi COVID-19, Drita harus menyerahkan kemenangan kepada Linfield setelah dua pemain mereka dinyatakan positif COVID-19. Seluruh tim harus dikarantina, dan UEFA memberikan kemenangan 3-0 kepada Linfield.
Kasus serupa terjadi pada tahun 2020 ketika Slovan Bratislava harus menyerahkan kemenangan kepada KI Klaksvik. Setelah seorang pemain Bratislava dinyatakan positif COVID-19, pertandingan ditunda dua hari. Namun, setelah pemain lain juga dinyatakan positif, pertandingan dibatalkan dan UEFA memberikan kemenangan 3-0 kepada KI Klaksvik.
Keputusan-keputusan ini menunjukkan betapa ketatnya aturan UEFA dalam menjaga integritas kompetisi. Meski terkadang kontroversial, langkah-langkah ini diambil untuk memastikan bahwa semua pertandingan berjalan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan.
Dengan sejarah panjang dan banyaknya momen-momen penting, Liga Champions tetap menjadi ajang yang dinantikan oleh penggemar sepak bola di seluruh dunia. Meskipun ada insiden-insiden yang menyebabkan kekalahan WO, semangat kompetisi dan fair play tetap menjadi inti dari turnamen ini.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!