Berita

Manchester United Lepas Kesempatan Rekrut Gelandang Inggris di Hari Terakhir Transfer

Ringkasan Berita

  • Manchester United memilih merekrut kiper Senne Lammens daripada gelandang Inggris di akhir bursa transfer.

  • Conor Gallagher ditawarkan ke Man Utd, tapi dianggap bukan prioritas karena opsi gelandang sudah cukup.

  • Gallagher, yang kini di Atletico Madrid, bisa jadi target Man Utd di jendela transfer Januari mendatang.

Manchester United menolak tawaran untuk merekrut gelandang internasional Inggris di hari terakhir bursa transfer musim panas.

Manchester United baru-baru ini menjadi pusat perhatian di hari terakhir bursa transfer musim panas. Klub ini memutuskan untuk tidak merekrut gelandang internasional Inggris, meskipun ada kesempatan untuk melakukannya. Sebaliknya, mereka lebih memilih untuk menandatangani kiper Antwerp, Senne Lammens, sebagai langkah awal untuk meminjamkan Andre Onana ke Trabzonspor.

Keputusan ini membuat banyak pihak bertanya-tanya, terutama karena kiper Aston Villa, Emiliano Martinez, dikabarkan menunggu panggilan dari pelatih kepala United, Ruben Amorim, yang tak pernah datang. Rupanya, Martinez bukan satu-satunya pemain yang harus menunggu keputusan United di hari pertama September tersebut.

Menurut laporan dari The Sun, Man Utd sebenarnya ditawari gelandang Atletico Madrid dan Inggris, Conor Gallagher, pada hari terakhir transfer. Namun, posisi tersebut dianggap 'bukan prioritas' karena United merasa sudah memiliki opsi gelandang yang cukup fleksibel di klub.

Conor Gallagher dan Potensi Transfer di Masa Depan

Atletico Madrid telah menilai Gallagher dengan harga £52 juta sejak musim panas lalu, tulis Samuel Luckhurst. Ada kemungkinan bahwa The Red Devils akan mencoba memicu harga tersebut pada jendela transfer Januari mendatang. Atletico merekrut Gallagher dari Chelsea seharga £33 juta musim panas lalu, dan dia hanya memulai 19 dari 38 pertandingan La Liga mereka.

Fleksibilitas lini tengah United sebenarnya masih bisa diperdebatkan. Penambahan pemain menyerang mereka belum mampu menanggung beban gelandang yang bermain di posisi yang tidak sepenuhnya cocok. Pemain seperti Casemiro, Manuel Ugarte, Kobbie Mainoo, Bruno Fernandes, dan Mason Mount belum menunjukkan performa terbaik dalam sistem ketat Amorim, dan Gallagher mungkin bisa menawarkan dinamika ekstra yang dibutuhkan.

Karier Gallagher dan Masa Depan di Atletico

Gallagher mulai dikenal melalui serangkaian masa pinjaman dari Stamford Bridge, dimulai dengan Charlton Athletic dan mencapai puncaknya dengan musim gemilang di Crystal Palace pada 2021-22. Dia berhasil mendapatkan tempat di Chelsea, di mana dia telah terdaftar sejak 2006, dan kemudian menjadi kapten klub tersebut.

Namun, di bawah asuhan Thomas Tuchel, Gallagher keluar dari skuad Inggris. Hari-harinya di Chelsea berakhir pada 2024, ketika Atletico memanfaatkan keraguan tentang masa depannya di bawah manajer baru The Blues, Enzo Maresca. Gallagher kemudian pindah ke Madrid dan telah tampil dalam 37 pertandingan La Liga untuk tim Diego Simeone.

Di musim lalu, Gallagher membuat sembilan penampilan di Liga Champions dan bermain selama satu jam dalam pertandingan pembuka fase liga Atleti melawan Liverpool pekan lalu. Meskipun demikian, masa depannya di Atletico masih menjadi tanda tanya, terutama dengan ketertarikan dari klub-klub besar lainnya.

Keputusan United untuk tidak merekrut Gallagher mungkin akan menjadi bahan diskusi panjang, terutama jika mereka menghadapi masalah di lini tengah selama musim ini. Apakah mereka akan menyesali keputusan ini atau tidak, hanya waktu yang akan menjawab.

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!