Mantan Bintang Liga Premier Butuh Oksigen Setelah Tersungkur di Pertandingan Tinju Amal
Ditulis oleh Atria WicaksanaRingkasan Berita
-
Curtis Davies dan Paddy Kenny bertemu di ring tinju untuk acara amal di Grosvenor Hotel, Mayfair.
-
Davies mengalahkan Kenny dalam satu ronde dengan pukulan tangan kanan, membuat Kenny tersungkur ke kanvas.
-
Hasil pertarungan disumbangkan ke empat badan amal, dengan Davies merasakan kemenangan 'manis pahit'.
Dua mantan bintang Liga Premier bertarung di ring tinju untuk amal, satu di antaranya memerlukan oksigen setelah tersungkur.
Perjalanan Karir Curtis Davies dan Paddy Kenny
Curtis Davies, mantan bek tengah yang pensiun dari sepak bola profesional tahun lalu, memiliki karir yang mengesankan selama 20 tahun. Ia bermain di Liga Premier untuk klub seperti Aston Villa, West Bromwich Albion, Birmingham City, dan Hull City. Di akhir karirnya, ia bermain untuk Derby County dan Cheltenham Town di League One. Davies, yang kini berusia 40 tahun, juga sempat menjadi pemain internasional dengan tiga caps untuk Sierra Leone, berkat ayahnya yang berasal dari negara tersebut.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Di sisi lain, Paddy Kenny, 47 tahun, adalah mantan penjaga gawang internasional Republik Irlandia. Ia pernah bermain di Liga Premier untuk Sheffield United dan Queen's Park Rangers. Kenny terakhir bermain pada tahun 2018 untuk klub non-liga, Maltby Main. Kini, kedua mantan bintang ini bertemu di ring tinju untuk tujuan mulia.
Pertarungan Amal yang Dramatis
Pertandingan tinju ini diadakan di Grosvenor Hotel, Mayfair, dan diselenggarakan oleh mantan penjaga gawang Arsenal, Graham Stack. Sebanyak 10 mantan profesional bertarung dalam acara ini, dengan hasil yang disumbangkan ke empat badan amal: Playskill, Willow Foundation, Helping Hands, dan Sport In Mind.
Acara tersebut berlangsung semalam dan berakhir dengan kemenangan Davies atas Kenny hanya dalam satu ronde. Davies berhasil menjatuhkan Kenny dengan pukulan tangan kanan, membuat mantan penjaga gawang itu tersungkur ke kanvas. Wasit, yang juga mantan bintang tinju, Wayne Alexander, memutuskan untuk menghentikan pertarungan. Kenny memerlukan oksigen setelah pertarungan dihentikan, sementara Davies menunjukkan kepeduliannya terhadap lawannya dan mengakui bahwa kemenangan tersebut terasa 'manis pahit'.
Menurut The Sun, Davies mengatakan: "Rencana permainan adalah tetap menggunakan jab dan mencoba menjaganya pada jarak karena dia lebih pendek dari saya, mungkin tidak secepat saya, tetapi dia adalah pria yang besar dan kuat. Saya ingin menjadi yang pertama memukul, dan jika saya jujur, pukulan pertama mengambil jiwanya. Pukulan pertama yang saya berikan dengan tangan kanan saya mengambil jiwanya, dan saat itu saya tahu itu sudah berakhir. Seharusnya dihentikan 30 detik sebelumnya. Saya sangat senang, saya telah bekerja keras untuk ini, rasanya manis pahit, saya sangat menyukai Paddy, saya tidak ingin harus menjatuhkannya, tetapi itulah yang harus kami lakukan. Ini semua untuk amal, ya, tetapi saya menikmati kemenangan itu."
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!