Cerita Tentang Debut Jamie Vardy di Cremonese Serta Reaksi Fans
Ditulis oleh Akbar PerkasaRingkasan Berita
-
Jamie Vardy mengakhiri karirnya di Leicester City dan bergabung dengan Cremonese di Serie A.
-
Vardy memulai debut penuhnya melawan Udinese, berkontribusi dalam hasil imbang 1-1.
-
Penggemar Cremonese terkesan dengan performa Vardy meski belum mencetak gol.
Jamie Vardy memulai debut penuh di Cremonese dalam pertandingan melawan Udinese, menarik perhatian penggemar dengan performanya.
Perubahan Karir Jamie Vardy
Musim panas ini menjadi momen penting bagi Jamie Vardy, yang mengakhiri karir 500 pertandingannya bersama Leicester City dengan menandatangani kontrak dengan Cremonese. Kepindahan ini mengejutkan banyak pihak. Setelah dua kali tampil sebagai pemain pengganti, penyerang legendaris Inggris berusia 38 tahun ini memulai pertandingan penuh pertamanya untuk tim Serie A dalam hasil imbang 1-1 melawan Udinese. Namun, bagaimana reaksi para penggemar Cremonese yang menyaksikan debutnya?
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Setelah 13 tahun yang berkesan di Leicester, termasuk memenangkan gelar Liga Premier pada 2015/16, Vardy memutuskan untuk mencari tantangan baru. Di tengah berbagai spekulasi kepindahan ke klub lain, ia memilih Cremonese dengan kontrak satu tahun, dengan opsi perpanjangan jika mereka berhasil menghindari degradasi ke divisi dua sepak bola Italia.
Statistik dan Performa Vardy
Jamie Vardy, salah satu penyerang terbaik dalam sejarah Liga Premier, awalnya hanya tampil sebagai pemain pengganti – 31 menit melawan Hellas Verona dan 32 menit melawan Inter Milan. Namun, pada Senin malam, ia diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya sejak awal pertandingan.
Bermain bersama Federico Bonazzoli dalam formasi dua penyerang, Vardy bertekad untuk membuat namanya dikenal di Italia utara. Cremonese, di bawah asuhan Davide Nicola, memulai pertandingan dengan baik dengan gol cepat dari Filippo Terracciano di menit keempat. Namun, Udinese menyamakan kedudukan melalui Nicolo Zaniolo di menit ke-51.
Hasil imbang di kandang membuat Vardy dan timnya berada di tengah klasemen Serie A setelah tujuh pertandingan. Mereka telah memenangkan dua kali, seri empat kali, dan hanya kalah sekali. Vardy, dengan ancamannya di depan gawang, bisa membantu mereka naik peringkat.
Pada Senin malam, Vardy menunjukkan potensinya untuk membantu tim menghindari degradasi. Meskipun memiliki sentuhan bola paling sedikit dari pemain lapangan yang bermain 90 menit, ini lebih disebabkan oleh kurangnya umpan ke kakinya. Namun, ia tetap berhasil melepaskan dua tembakan, satu di antaranya tepat sasaran, dan menyelesaikan empat umpan ke sepertiga akhir lapangan.
Dengan kedua tim mencari kemenangan di Stadio Giovanni Zini, Vardy hampir mencetak gol. Sebuah umpan indah dilepaskan di belakang garis pertahanan Udinese, dan meskipun usianya sudah 38 tahun, ia masih mampu berlari cepat menuju gawang.
Meski penyelesaian akhirnya kurang meyakinkan, tekadnya untuk terus berlari dengan keyakinan di akhir pertandingan menunjukkan potensi besar yang dimilikinya. Vardy, yang dikenal sebagai salah satu pemain yang berkembang pesat di usia lanjut, masih bisa memberikan banyak hal bagi timnya.
Terlepas dari statistik dan rekaman pertandingan, bagaimana reaksi penggemar terhadap penampilan penuh pertama Vardy di Cremonese? Meskipun belum mencetak gol, seorang penggemar berkomentar, "Penampilan hebat dari Vardy, saya menyukainya. Setelah sedikit berkarat, dia akan memberi kita kepuasan."
"Pemain yang luar biasa! Dia hanya kurang mencetak gol, tetapi berlari selama 90 menit... gol akan datang," tulis penggemar lain. Seorang pendukung ketiga menambahkan, "Saya akan menyuruh Lucca [Manuel De Luca] melihat bagaimana Vardy berlari dan bermain di usia 38 tahun!" Terakhir, seorang penggemar menyimpulkan, "Hanya kurang gol. Penampilan yang hebat."
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!
- Tag :
- Jamie Vardy
- Serie A