Perbedaan Pandangan Gattuso dan Donnarumma dalam Penghargaan FIFA The Best 2025
Ditulis oleh Dalu Ningrat NandikaRingkasan Berita
-
Gattuso dan Donnarumma berbeda pandangan dalam memilih FIFA The Best Men's Player 2025.
-
Dembele memenangkan penghargaan setelah membawa PSG meraih banyak gelar musim lalu.
-
Donnarumma mendominasi pemungutan suara FIFA Best Goalkeeper dengan pilihan uniknya.
Gattuso dan Donnarumma memiliki pandangan berbeda dalam pemilihan pemain terbaik FIFA The Best 2025.
Pelatih Italia, Gennaro Gattuso, dan kapten tim, Gianluigi Donnarumma, menunjukkan perbedaan pandangan yang mencolok dalam pemilihan mereka untuk penghargaan FIFA The Best Men's Player 2025. Penghargaan ini dimenangkan oleh penyerang Paris Saint-Germain dan Prancis, Ousmane Dembele, yang menjadi sosok kunci dalam keberhasilan klubnya musim lalu.
Baca juga : Sergio Reguilon Ungkap Perasaan Bermain dengan Lionel Messi di Inter Miami
Paris Saint-Germain berhasil meraih banyak gelar, termasuk Liga Champions, Ligue 1, Coupe de France, dan Piala Super Prancis. Mereka juga mencapai final Piala Dunia Klub FIFA. Dembele memuncaki daftar pilihan dan juga menjadi pilihan utama bagi mantan rekan setimnya di PSG sekaligus kapten Italia, Donnarumma.
Namun, Donnarumma dan Gattuso memiliki pandangan yang sangat berbeda. Donnarumma menempatkan pemain PSG lainnya, Achraf Hakimi, di posisi kedua, dan talenta muda Barcelona, Lamine Yamal, di posisi ketiga.
Perbedaan Pilihan Gattuso
Di sisi lain, pelatih Italia, Gattuso, memiliki visi yang berbeda tentang pencapaian olahraga tahun ini. Poin maksimalnya diberikan kepada penyerang Real Madrid, Kylian Mbappé. Di posisi kedua, ia memilih gelandang PSG dan Portugal, Vitinha, dan bintang Liverpool, Mohamed Salah, di posisi ketiga.
Perbedaan pandangan ini menunjukkan betapa subjektifnya penilaian dalam penghargaan semacam ini, di mana setiap individu memiliki kriteria dan preferensi yang berbeda.
Dominasi Donnarumma dalam Penghargaan Kiper Terbaik
Untuk penghargaan FIFA Best Goalkeeper, Donnarumma benar-benar mendominasi pemungutan suara, dengan sangat sedikit yang menempatkan orang lain di posisi pertama. Beberapa nama lain yang mendapatkan suara adalah Thibaut Courtois, Emiliano Martinez, David Raya, Manuel Neuer, Alisson Becker, dan Yann Sommer.
Anehnya, beberapa orang memiliki pandangan yang agak aneh dengan tidak memasukkan Donnarumma dalam tiga besar mereka. Lebih aneh lagi, Donnarumma sendiri memilih Wojciech Szczesny, yang keluar dari pensiun untuk bergabung dengan Barcelona, sebagai pilihan utamanya.
Di posisi kedua, Donnarumma memilih Sommer dari Inter, dan di posisi ketiga, ia memilih Raya dari Arsenal.
Perbedaan pandangan ini menyoroti betapa beragamnya kriteria yang digunakan oleh para pelatih dan pemain dalam menilai rekan-rekan mereka.
Dalam dunia sepak bola, penghargaan seperti ini sering kali menjadi bahan perdebatan dan diskusi, karena setiap orang memiliki pandangan dan preferensi yang berbeda.
Namun, yang pasti, penghargaan ini tetap menjadi salah satu yang paling bergengsi dan diidamkan oleh para pemain sepak bola di seluruh dunia.
Dengan berbagai pencapaian dan prestasi yang diraih oleh para pemain, tidak mengherankan jika pilihan-pilihan ini sering kali menimbulkan perdebatan.
Bagaimanapun, penghargaan ini tetap menjadi pengakuan atas kerja keras dan dedikasi para pemain di lapangan.
Dan pada akhirnya, setiap pilihan mencerminkan pandangan unik dari masing-masing individu yang terlibat dalam proses pemungutan suara.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!