Kisah Angel Di Maria Benci Berseragam Manchester United

"Dia mengungkap semua alasan mengapa kecewa bermain untuk Setan Merah"

Feature | 21 April 2020, 16:01
Kisah Angel Di Maria Benci Berseragam Manchester United

Libero.id - Angel Di Maria yang didatangkan oleh Manchester United pada tahun 2014 dengan mahar 60 juta Euro memiliki rasa kekecewaan yang besar ketika berseragam Setan Merah. Sayap timnas Argentina tersebut merasa frustasi ketika bermain dibawah Louis Van Gaal.

Sebuah laporan dari media asal Amerika, The Athletic menyoroti pemain Argentina yang sekarang berseragam PSG tersebut tidak suka (membenci) kehidupannya selama di Old Trafford.

"Di Maria sangat frustasi karena posisi dia bermain dan aturan (pembatasan) ditempatkan pada permainannya," kata seorang sumber. "Dia akan memberi tahu teman-temannya, 'Aku tidak ingin berada di United "

Bahkan, selain harus menahan masalanya dengan Van Gaal, Di Maria sepertinya tidak pernah cocok untuk tinggal di Inggris. Mulai dari upaya pencurian di rumahnya hingga masalah lainnya, membuat Di Maria tidak nyaman di Manchester.

Hingga sekarang Perasaan tidak enak antara pemain (Di Maria) dan klub (Manchester United) masih ada. Ketika PSG bermain di Old Trafford pada ajang Liga Champions tahun lalu, Di Maria tampaknya bersumpah di kandang pendukung setelah membantu gol pembuka dalam kemenangan 2-0.

Penggemar United sendiri sudah mencap Di Maria sebagai salah satu pembelian terburuk mereka, dan sebaliknya, pemain berusia 32 tahun tersebut juga merasa ‘dihina’ oleh klub yang memberikannya nomer pungggung 7 tersebut.

Rekan satu tim PSG-nya, Marcin Bulka mengatakan kepada FootTruck pada awal tahun ini bahwa Di Maria bergegas untuk menghindari hal-hal terkait United, bahkan ketika itu ada d televisi.

"Di Maria membenci Manchester United," ujar kiper asal polandia tersebut. "Dia tidak memiliki ingatan yang baik tentang waktu yang dia habiskan di sana. Faktanya, ketika sesuatu yang berhubungan dengan Manchester United muncul di televisi, dia mengganti saluran dengan cepat" tambah Bulka.

Dalam wawancaranya bersama situs resmi klub, psg.fr, Di Maria mengungkapkan kenapa dirinya tidak bertahan lama di United dengan bahasa yang lebih sopan,

"Saya tidak akrab dengan pelatih, jadi saya pikir keputusan untuk bergabung dengan Paris adalah solusi terbaik," ujarnya kepada Le Parisien setelah kepergiannya pada 2015.

"Setelah (pembobolan) itu, saya merasa tidak masuk akal untuk tinggal. Keluarga saya tidak bahagia. Putri saya menderita. Jadi, penting untuk pergi. Jujur, kami tidak bahagia. Kehidupan di Inggris agak sulit. Tidak mudah bagi orang Amerika Selatan. Beberapa orang baik-baik saja, dan bagi yang lain lebih sulit untuk beradaptasi " jelas Di Maria.

Saat ini, pemain dengan 102 caps bersama La Albiceleste tersebut menikmati masa-masanya bersama PSG dengan peluang meraih Treble Winners musim ini, dimana harapan agar pandemi global  ini segara berakhir dan seluruh kompetisi bisa dimulai kembali.

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network