Kisah Inspiratif Dennis Wise Mentransformasi Como 1907

"Semoga suatu saat nanti ada orang Indonesia main di sini.."

Feature | 26 January 2023, 04:00
Kisah Inspiratif Dennis Wise Mentransformasi Como 1907

Libero.id - Di Italia, Como lebih dikenal sebagai tempat wisata dengan danau yang indah. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, Como juga mulai dibicarakan di sepakbola. Itu karena Dennis Wise yang melakukan transformasi kepada Como 1907, sebuah klub yang dua kali bangkrut.

Dennis Wise menghabiskan sebagian besar karier bermainnya di Wimbledon dan Chelsea. Lalu, menjalankan tugas kepelatihan di Millwall, Swindon Town, dan Leeds United.

Setelah satu dekade pensiun dari sepakbola, Dennis Wise didekati teman lamanya seorang produser film asal Indonesia, Mirwan Suwarso, yang menjadi perwakilan Grup Djarum ketika membeli Como 1907 pada 2019. Di sana, Dennis Wise menjadi kepala eksekutif klub.

"Saya sudah mengenal Mirwan sejak lama dan dia membeli klub atas nama Djarum. Lalu, dia meminta saya melihatnya dan memberikan pemikiran saya," kata Dennis Wise kepada The Sun.

Hanya dalam waktu empat tahun, Dennis Wise membuat klub semenjana itu naik dari Serie D ke Serie B. Dirinya juga berhasil membujuk Cesc Fabregas dan Thierry Henry untuk terlibat. Tujuannya, mendongkrak kemajuan klub.

"Mereka (Djarum) telah membeli klub. Dan, hanya itu. Ada sewa tanah tahun demi tahun. Klub berada di Serie D. Tidak ada tempat latihan. Tidak ada akademi. Dia (Mirwan Suwarso) meminta saya untuk membantu. Jadi, itulah yang  saya lakukan," ungkap Dennis Wise.

Sekarang, mantan kapten Chelsea ingin menghancurkan kandang klub, Stadio Giuseppe Sinigaglia, yang hanya bisa menampung 6.700 penggemar. Dennis Wise berharap bisa membuat stadion baru berkapasitas 26.000.

"Kami sekarang telah membangun tempat latihan dan sedang memilah-milah sewa stadion. Kami membutuhkan masyarakat setempat untuk mempercayai kami sehingga ada banyak pekerjaan. Setelah dua kebangkrutan, kami mendapat promosi dari Serie D ke Serie C. Sekarang, dari Serie C ke Serie B. Saya juga memiliki akademi," ujar Dennis Wise.

Berkat relasi yang luas, Dennis Wise dapat meyakinkan Cesc Fabregas untuk bermain dengan Como. Nama lainnya adalah Thierry Henry sebagai investor.

"Memasukkan Cesc dan Thierry membuat orang memandang kami dengan cara yang berbeda, terutama di sekitar area ini. Cesc baru saja menyelesaikan (lisensi pelatih) UEFA B dan sekarang sedang mengerjakan lisensi UEFA A. Dia tidak banyak bermain untuk kami karena dia mengalami beberapa cedera," kata Dennis Wise.

"Dia berusia 36 tahun. Jika dia bisa mengatur tubuhnya dengan cara yang benar, kami akan mendapatkan lebih banyak darinya. Tapi, dia benar-benar pintar dengan otak sepakbola yang hebat dan telah memberikan tempat yang nyata," tambah Dennis Wise.

"Dia berambisi menjadi pelatih. Jadi, akan ada saatnya hal itu berakhir di sini. Dia dekat dengan Mikel Arteta dan telah berbicara kepadanya tentang filosofi sepakbola," tambah Dennis Wise.

Selain itu, Dennis Wise menyukai fakta bahwa dirinya relatif tidak dikenal di sepakbola Italia. Jadi, reputasinya tidak mendahuluinya. Itu membuat dirinya tidak menanggung beban seberat saat berkiprah di Inggris. Dirinya bisa lebih santai di Italia untuk menghadirkan pemikiran yang bagus untuk Como.

"Di sini, di Como, orang-orang memperhatikan. Kami ditawari banyak uang di musim panas dari Amerika (untuk tur pramusim). Tapi, kami menolaknya," ungkap Dennis Wise.

"Saya juga sudah meminta Gianfranco Zola untuk terlibat. Hanya untuk menjadi penasihat dan memberi saya ilmunya. Tapi, dia memilih kembali ke Sardinia (Cagliari) dan banyak hal terjadi. Kami telah menempuh perjalanan jauh. Di lapangan, kami mengalami tahun yang buruk. Kami tidak terlalu jauh dari play-off. Tapi, kami tidak jauh dari tempat play-off degradasi," beber Dennis Wise.

Tak jauh dari Danau Como, terdapat markas latihan Inter Milan. Dennis Wise berharap suatu hari Inter Milan akan memainkan pertandingan liga di tempat itu. Dia juga bermimpi Como bisa mengikuti tim lokal lainnya, Atalanta Bergamo, yang membangun kembali stadion kandangnya, dan kemudian lolos ke Liga Champions.

(mochamad rahmatul haq/anda)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network