Libero.id - Kepergian Messi otomatis akan menghapus statusnya sebagai one club man. Dia tidak akan bisa mengikuti jejak sejumlah pemain legendaris masa lalu yang hanya merumput di satu klub.
Sebut saja Paolo Maldini dan Franco Baresi di AC Milan. Berikut ini daftar one club man yang dirangkum Libero.id:
1.Paolo Maldini
Paolo Maldini adalah mantan pemain timnas Italia yang bermain sebagai bek kiri dan bek tengah untuk AC Milan, yang dianggap sebagai salah satu pemain terhebat sepanjang masa. Sebagai kapten Milan dan Gli Azzurri selama bertahun-tahun, dirinya mendapatkan julukan "Il Capitano". Maldini juga memegang rekor penampilan terbanyak di Serie A dengan 647 penampilan, hingga 2020 barulah rekor tersebut dipecahkan oleh Gianluigi Buffon. Saat ini, pria berusia 52 tahun itu menjabat sebagai direktur teknik untuk I Rossoneri.
2. Franco Baresi
Kesetiaannya untuk AC Milan tak perlu dipertanyakan lagi, Baresi menghabiskan waktu 20 tahun kariernya hanya untuk tim asal kota Mode tersebut. Sama seperti Maldini, Baresi adalah pemain belakang yang berposisi sebagai bek tengah. Ia dianggap sebagai salah satu bek terhebat sepanjang masa dan menduduki peringkat ke-19 dalam daftar majalah Sepak Bola Dunia dari 100 pemain terhebat abad ke-20. Bersama Il Diavolo, ia memenangkan 3 gelar Liga Champions UEFA, 6 gelar Serie A, 4 gelar Supercoppa Italiana, 2 Piala Super Eropa dan 2 Piala Interkontinental.
3.Sandro Mazzola
Lahir pada 8 November 1942, Alessandro "Sandro" Mazzola adalah mantan pesepakbola profesional Italia yang bermain sebagai gelandang serang atau penyerang untuk Inter Milan serta Gli Azzurri. Dalam 417 penampilannya di Seria A, Mazzola berhasil mencetak 116 gol. Saat ini, Mazzola bekerja sebagai analis sepak bola dan komentator di salah satu stasiun televisi Italia, RAI.
4. Giacinto Facchetti
Kepergiannya pada 4 September 2006 tidak akan mengubah statusnya sebagai pemain one club man. Membela Inter Milan sejak tahun 1960, Facchetti telah menyumbangkan banyak prestasi untuk I Nerazzurri. Dirinya memainkan 634 pertandingan resmi untuk klub, mencetak 75 gol, dan menjadi anggota tim Inter yang sering disebut sebagai "Grande Inter", di bawah manajer Helenio Herrera, dimana dia memenangkan 4 gelar Serie A, 1 Coppa Italia, 2 Liga Champions, dan 2 Piala Interkontinental.
5.Giuseppe Bergomi
Giuseppe "Beppe" Bergomi adalah salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Inter Milan. Pria yang mendapatkan julukan “The Uncle" itu adalah pemegang rekor penampilan terbanyak untuk I Nerazzurri selama beberapa tahun sebelum dipecahkan oleh Javier Zanetti, dirinya juga pemegang ban kapten terlama untuk Inter Milan. Ia dianggap sebagai salah satu bek Italia terhebat sepanjang masa, dan sebagai salah satu yang terbaik dari generasinya, dipilih oleh Pele untuk menjadi bagian dari "greatest living footballers" pada tahun 2004.
6. Giampiero Boniperti
Jika tadi didominasi dari para pemain duo Milan, maka di nomer 6, ada pemain Juventus yang layak mendapat gelar one club man, yakni Giampiero Boniperti. Pria Italia itu bermain sepanjang 15 musim di Juventus antara tahun 1946 dan 1961, memenangkan 5 gelar Serie A dan 2 gelar Coppa Italia. Dia juga bermain untuk tim nasional sepak bola Italia di tingkat internasional, dan mengambil bagian di final Piala Dunia FIFA 1950 dan 1954, serta Olimpiade Musim Panas 1952 bersama Italia.
7. Ryan Giggs
Pindah ke Inggris, ada nama Ryan Giggs. Tentu pemain asal Wales ini sangat terdengar familiar untuk pecinta Liga Premier. Lebih sering bermain di sayap kiri, Giggs muda memulai karirnya bersama Manchester City, tetapi bergabung dengan Manchester United pada ulang tahunnya yang ke-14 pada tahun 1987. Ia melakukan debut profesionalnya untuk klub pada tahun 1991 dan menghabiskan 23 tahun berikutnya di tim utama Manchester United. Selama di Old Trafford, Giggs berhasil memenangkan 13 gelar Liga Premier, 4 Piala FA, 3 Piala Liga, 2 Liga Champions UEFA, 1 Piala Dunia Klub FIFA, 1 Piala Interkontinental dan 9 gelar FA Community Shield. Kini pemain berusia 46 tahun tersebut melatih The Dragons (julukan timnas Wales), dan sejauh ini terbilang berjalan sukses dan lancar.
8.Gary Alexander Neville
Setelah pensiun dari lapangan hijau pada tahun 2011, Neville menjadi seorang pundit dan menjadi komentator untuk Sky Sports, hingga akhirnya pada tahun 2015, ia menjadi pelatih untuk Valencia walaupun tak berjalan dengan baik. Pemilik dari Salford City itu juga sempat menjadi asisten manajer timnas Inggris dari tahun 2012 hingga 2016. Neville menghabiskan seluruh karier bermainnya di Old Trafford, dengan menyumbangkan 8 gelar Liga Premier, 3 gelar Piala FA, 2 gelar Piala Liga, 2 gelar Liga Champions serta 1 gelar Piala Dunia Klub FIFA.
9. Paul Scholes
Kini Scholes mencoba peruntungannya sebagai manajer di Oldham Athletic. Pemain berjuluk The Ginger Prince itu menghabiskan seluruh karier bermainnya bersama The Reds Devil, di mana ia berhasil mencetak lebih dari 150 gol dalam lebih dari 700 penampilan antara 1993 dan 2013. Scholes juga menjadi pemain penting The Three Lions selama 7 tahun, mulai dari tahun 1997 hingga 2004. Scholes sempat mengumumkan gantung sepatu pada 31 Mei 2011, namun pada tahun 2012, ia kembali lagi bermain untuk United karena adanya kriris pemain yang melanda Setan Merah saat itu, dan itu juga tak lepas dari pemintaan Sir Alex Ferguson.
10. Carles Puyol
Pemain dengan nama lengkap Carles Puyol Saforcada itu adalah salah satu generasi emas yang pernah dimiliki Blaugrana serta timnas Spanyol. Sebagai pemain yang dikenal dengan one club man, Puyol adalah kapten tim terlama Barcelona setelah mengambil ban kapten dari Luis Enrique pada Agustus 2004, dan kemudian tampil dalam 593 pertandingan kompetitif untuk klub dan memenangkan 17 gelar utama, diantaranya 6 trofi La Liga dan 3 gelar Liga Champions.
11.Choirul Huda
Salah satu pemain yang loyalitasnya layak dicontoh dan diacungi jempol, Choirul Huda harus lebih cepat meninggalkan LA Mania (pendukung Persela) pada 15 Oktober 2017 di usia 38 tahun. Ia sangat layak dijuluki "The One Man, One Club, One Love", dan ia adalah legenda bagi Persela Lamongan. Menurut penulis sepak bola Indonesia, Antony Sutton,
"Dia bermain untuk tim lokalnya, dia menjalani mimpinya. Dia hanya bahagia di kulitnya dan bahagia di kotanya. Dia seorang legenda - pria satu klub, ambisinya adalah menjadi Pelatih penjaga gawang klubnya setelah dia pensiun. Dia tidak pernah membuat keributan tentang apa pun. Dia menyukai apa yang dia lakukan tetapi melakukannya dengan cara yang begitu bersahaja ". Selama 18 tahun membela Persela, Choirul Huda telah mengemas 503 penampilan dan salah satu penampilan terbaiknya terjadi pada musim 2011/12.
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini