Libero.id - Ada sembilan pemain berlabel Timnas Indonesia, mulai dari yang pernah memperkuat Timnas U-20 dan Timnas U-22 yang belum lama ini diterima sebagai anggota Kepolisian Republik Indonesia.
Kesembilan pemain itu adalah Ginanjar Wahyu (Arema FC), Frengky Missa (Persikabo 1973), Kakang Rudianto (Persib Bandung), Ananda Raehan (PSM Makassar), Dimas Juliano Pamungkas (Bhayangkara FC), Rabbani Tasnim Siddiq (RANS Nusantara FC), Daffa Fasya Sumawijaya (Borneo FC), Muhammad Faiz Maulana (Bhayangkara FC), Muhammad Ferrari (Persija Jakarta) dan bakal mengikuti pendidikan selama lima bulan.
Terkait dengan itu Ketua Umum PSSI Erick Thohir angkat suara tentang hal yang melatarbelakangi masuknya kesembilan pemain tersebut dalam jajaran Kepolisian, meskipun saat ini masih dalam tahap pendidikan.
Usut punya usut ternyata itu bermula dari pertemuan di Istana Merdeka. Tindak lanjut pertemuan itu yang kemudian jadi langkah nyata saat ini.
"Memang waktu itu ada pertemuan di istana merdeka, bapak presiden menawarkan apa yang negara bisa berikan setelah sea games. Di situ disampaikan ada yang mau ikut TNI polisi, ASN dan BUMN." Ujar Erick Thohir dalam sesi konferensi pers PSSI di Jakarta, Selasa (25/7).
Keempat pemain Timnas U20 dikabarkan akan menjalankan pendidikan kepolisian selama 5 bulan ke depan.
Ada Frengky Missa (Persikabo 1973), Muhammad Ferrari (Persija), Ginanjar Wahyu (Arema FC) & Kakang Rudianto (Persib).
Fyi, saat ini BFC sedang terjerembab di dasar klasemen. pic.twitter.com/p4VoPvcslX
— GARAGARABOLA (@garagarabola_) July 23, 2023
"Tentu prosedur apakah dia masuk kan ada prosedurnya, tentu itu risiko karena tidak mungkin ketika ada keinginan bergabung tapi kan itu kembali lagi. Agar pahlawan ini mendapatkan kesempatan ke depannya," lanjutnya.
Erick Thohir menyebut pihak PSSI bakal menelaah dan membicarakan lebih lanjut soal pemain-pemain yang jadi anggota kepolisian. Pasalnya mereka harus menjalani pendidikan selama lima bulan dan hal itu membuat mereka kesulitan bergabung ke pemusatan latihan untuk Kualifikasi AFC U-23 dan Asian Games.
"Kita beri kesempatan dulu, apakah nanti ada pembicaraan dengan kepolisian tanpa merusak sistemnya. Intinya tidak boleh ada pemain titipan termasuk untuk kepolisian
"Kita tidak mau kalau akhirnya merusak sistem di kepolisian. Tapi akan kita coba bisa gak ada dispensasi, tapi saya tidak bisa memutuskan. Kita akan carikan jalan," ujar Erick Thohir.
Erick Thohir juga mengingatkan bahwa tiap pemain punya mimpi masing-masing. Karena itulah keinginan sejumlah pemain untuk jadi polisi tidak bisa diintervensi.
"Kembali ke pemain yang dipanggil, itu pilihan yahg harus didukung karena masing-masing punya kepentingan. Bukan pemain menolak main di timnas tapi mereka punya mimpi jadi polisi dan tentara, kita tidak bisa intervensi."
"Kita mesti saling respect, demokrasi seperti itu. Saya yakin ada jalan keluar tentu ada kepentingan nasional yang lebih tinggi," tutupnya.
(gigih imanadi darma/gie)
Persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2026, Shin Tae-yong Minta Dukungan dan Doa Masyarakat Indonesia
Semangat pokoknya coach Shin!Pimpin Daftar Top Skor Sementara Liga 1 Musim Ini, Carlos Fortes Tak Ingin Jumawa
Musim lalu sempat menurun, tapi musim ini jadi gacor...Hasil Drawing Kualifikasi Piala Dunia 2026, Indonesia Bertemu Brunei Darussalam
Semoga bisa lolos ke Piala Dunia 2026, Amin...Merupakan Rival Berat, Maciej Gajos Beri Tanggapan Soal Persija dan Persib
Bahkan pemain asing sampai tahu soal rivalitas ini...Alami Cedera Parah, Marko Simic Terpaksa Absen Membela Persija Selama 6 Pekan
Krisis penyerang dialami Persija saat ini...
Opini