Libero.id - Paul Pogba dan Neymar mungkin adalah pemain yang sangat terkenal di media sosial saat ini, terutama dalam hal memamerkan gocekan, skill serta gol-gol yang menakjuban. Namun jika kembali lagi ke belakang, tepatnya pada tahun 2005, ada seorang bocah dengan tinggi badan 1,68 meter mencuri banyak perhatian dunia berkat gocekannya. Nama bocah tersebut adalah Kerlon Moura Souza.
Kita masih bila melihat cuplikan video skill dan gocekannya di Youtube hingga sekarang, yang mana itu akan benar-benar membuat kita cukup kagum dengannya. Keterampilannya dalam menggiring bola membuatnya sampai mendapat julukan ‘drible da foquinha’ atau yang berarti ‘penggiring anjing laut'.
Mungkin Ronaldo dan Neymar sering membuat pemain belakang lawan menjadi tertipu berkat gocekan keduanya, namun Kerlon berada di level yang berbeda pada saat itu. Keterampilan Kerlon membuatnya dimusuhi oleh banyak pemain belakang Seria A Brasil, termasuk mantan bek kanan Corinthians, Dyego Rocha Coelho.
Ia harus diskors selama lima pertandingan setelah menyikut wajah Kerlon, sejak saat itu Kerlon langsung mendapat julukan sebagai The Next Ronaldinho.
Keterampilannya untuk tim muda Brasil membuatnya pindah ke Eropa. Bermain bersama Marcelo, Anderson dan Denilson untuk Brazil U-17 pada tahun 2005, ia sukses mencetak delapan gol dalam tujuh pertandingan dan tiga tahun kemudian, ia bermain untuk Chievo di Italia setelah sebelumnya dirumorkan pindah ke tim besar seperti Barcelona, Real Madrid dan Manchester United.
Seperti kesepakatan saat membawa Julio Cesar dari Chievo ke Inter Milan, manajemen Inter memberlakukan opsi peminjaman dengan registrasi non-UE, yang artinya ia sepenuhnya adalah milik Inter dan pada saat yang sama hak dari agennya juga berpindah tangan.
Kerlon’s seal dribbles were impressive, but rarely ended well pic.twitter.com/NwR3ryT4rj
— James Dart (@James_Dart) May 20, 2020
Setelah meninggalkan Cruzeiro, pemilik pihak ketiga EMS Sigma Pharma menjual 80% hak Kerlon kepada Mino Raiola yang kini sudah menjadi agen kenamaan di dunia, "Aku melihatnya (Mino Raiola) sebagai dewa," ujar Kerlon pada VICE dua tahun lalu.
The @fa decision on headers has ruined this lads career ? #heading #kerlon #seal pic.twitter.com/BN5xMk6MNb
— Ashley Jones (@ashleyjns0) February 24, 2020
Sayangnya, hubungan mereka tidak berjalan dengna baik. Ia bermain hanya empat kali untuk Chievo dan tidak pernah tampil sama sekali di Serie A untuk Inter, terutama karena sejumlah masalah lutut. Pada saat itu, Jose Mourinho adalah manajer klub tetapi tidak pernah memakai jasa Kerlon karena memang ia tidak masuk dalam rencana besar The Special One.
"Saya ingat tiba suatu hari dan melihat Mourinho memanggil sekitar delapan hingga 10 pemain di dalam sebuah ruangan," ujar Kerlon kepada FourFourTwo.
"Di antara mereka adalah orang-orang seperti Crespo, Vieira, Dacourt, (Luis Antonio]) Jimenez, dan lainnya. Dia duduk di depan mereka semua dan sangat jujur dan langsung pada intinya tentang apa yang dia katakan. Dia pada dasarnya mengatakan kepada mereka bahwa dia tidak mengandalkan mereka dan tidak membutuhkan pekerjaan mereka,” lanjutnya.
"Dia kemudian mengatakan kepada saya bahwa saya juga bukan bagian dari rencananya. Dia mengatakan saya bisa tetap berlatih terpisah dari yang lain jika saya mau, karena saya masih terikat kontrak."
Untuk seorang pemain yang sangat disanjung saat masih bermain di Brasil, karier Kerlon terbilang sudah mengalami kemandekan. Sebelum meninggalkan Inter pada tahun 2012, ia menghabiskan masa pinjaman dengan Ajax - sekali lagi ia gagal bermain - dan juga sempat membela Parana dan Nacional-NS.
Setelah meninggalkan Inter untuk selamanya, Kerlon hengkang ke Jepang bersama Fujieda MYFC, tim yang ia bela secara konsisten dalam karier bolanya. Sang gelandang mencetak sembilan gol dalam 22 pertandingan untuk Wisteria tetapi setelah cedera lagi, ia pergi pada 2014.
Kelron melanjutkan kariernya dengan bermain ke Amerika Serikat bersama Miami Dade FC, namun sebelum bergabung dengan klub, ia sempat berlatih bersama Atlanta Silverbacks selama beberapa minggu. Selama di Miami, Kerlon hanya mengemas 5 penampilan serta 3 gol.
Pertengahan tahun 2015, ia berpindah klub lagi. Ia bermain untuk Sliema Wanderers di Malta, disusul dengan Spartak Trnava di Slovakia satu tahun kemudian.
Pada tahun 2017, Kerlon memilih untuk gantung sepatu dari lapangan hijau, pada saat itu usianya masih 29 tahun. Di umur yang masih produktif, sangat menyedihkan bila mengingat kembali ekspektasi para pengamat sepak bola terdahulu. Kerlon yang di gadang-gadang akan menjadi Ronaldinho selanjutnya justru gantung sepatu begitu cepat.
Kerlon sekarang kembali ke AS dan tinggal bersama istri dan anak-anaknya sambil mengajari anak-anak cara memainkan sepak bola. Mantan pemain Cruzeiro dan sesama pemain Brazil, Rodrigo Nunes awalnya mengundangnya untuk melatih di Ole Soccer di Connecticut, dekat New York.
Sejak itu, pemain berusia 32 tahun itu memiliki sekolah bernama Seal Soccer Academy dan sekarang akan melatih anak-anak di Akademi Sepak Bola Brasil FK miliknya di Charlotte, North Carolina.
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini