Kredit: copalibertadores.com
Libero.id - Pecinta sepak bola, khususnya di Indonesia lebih mengenal yang namanya Liga Champions Eropa, dimana tim-tim top Eropa dan tim tersukses di dunia bermain di ajang bergengsi tersebut. Tetapi di belahan dunia lain, juga ada kompetisi benua lainnya yang dinamakan CONMEBOL Libertadores atau Copa Libertadores. Apa itu Copa Libertadores?
Copa Libertadores adalah kompetisi tertinggi antar klub Amerika Selatan dan menjadi ajang tahunan, dengan klub asal Brazil dan Argentina sebagai peraih terbanyak kejuaraan internasional tersebut. Diselenggarakan sejak tahun 1960, Copa Libertadores diadakan untuk mengenang para pemimpin perang kemerdekaan Amerika Selatan.
Lalu apakah format dari Copa Libertadores sama seperti Liga Champions dalam hal kompetisi?
Sedikit berbeda dengan Liga Champions Eropa, beberapa kompetisi domestik yang akan mengirimkan timnya ke Copa Libertadores memiliki format yang berbeda, di antaranya adalah Bolivia, Kolombia, Ekuador, Paraguay, Peru, Venezuela dan beberapa negara Amerika Selatan lainnya. Liga domestik negara-negara tersebut menetapkan aturan bahwa tim yang akan mewakili ke kompetisi Copa Libertadores adalah tim yang mampu memenangkan turnamen setengah tahun yang disebut turnamen Apertura dan Clausura (bisa dikatakan juara paruh musim). Hanya klub dari Argentina, Brasil dan Chili yang menggunakan format Liga top Eropa dalam menentukan tim yang akan lolos ke Copa Libertadores (sama seperti Liga Champions).
Kemudian secara historis, pada awalnya di dalam kompetisi Copa Libertadores tidak mengenal yang namanya gol tandang maupun extra time. Jadi ketika pertandingan 2X90 menit selesai, maka pertandingan tersebut akan diselesaikan dalam adu penalti. Pada tahun 2008, barulah CONMEBOL atau federasi sepakbola Amerika Selatan menggunakan sistem seperti Liga Champions yang menggunakan gol tandang. Tetapi karena tradisi dari Copa Libertadores selalu menggunakan dua leg hingga partai final, maka pertandingan final dari kompetisi tahunan tersebut selalu menggunakan pertandingan kandang dan tandang, tetapi format gol tandang untuk partai final adalah pengecualian begitupun tidak akan ada extra time dalam pertandinagan final.
Sama seperti Liga Champions, CONMEBOL membagi tim-tim yang sudah lolos ataupun langsung mewakili negaranya di ajang Copa Libertadores akan dibagi ke dalam 8 grup yang berisi 4 tim. Pada kompetisi 2020/2021 baru ada 4 grup yang diisi oleh 4 tim, masih ada 4 grup lagi yang menyisakan satu tempat.
Tim yang berhak lolos ke babak knock out phase adalah peringkat 1 dan 2 sama seperti Liga Champions, dan tim yang bisa mencapai final dan memenangkan Copa Libertadores akan mewakili benua Amerika Selatan di ajang Piala Dunia Antar klub, seperti Flamengo yang baru saja mewakili benuanya di Qatar. Format untuk mewakili benua Amerika Selatan ke ajang paling pendek tersebut sudah terjadi pada tahun 2004 sesuai dengan kesepakatan antara CONMEBOL dan Fédération Internationale de Football Association atau FIFA.
Adapun peraih terbanyak Copa Libertadores sejak tahun 1960 hingga 2019 adalah Independiente 7 kali (1964, 1965, 1972, 1973, 1974, 1975, 1984), Boca Juniors 6 kali (1977, 1978, 2000, 2001, 2003, 2007) dan Penarol 5 kali (1960, 1961, 1966, 1982, 1987) sisanya hampir merata mendapatkan 3 gelar dan itu berasal dari klub asal Brasil seperti São Paulo, Santos dan Gremio.
Tahun ini, final Copa Libertadores akan dihelat di Maracana Stadium (Brasil), yang pada turnamen sebelumnya dihelat di The Estadio Nacional Stadium ( Chile).
Profil Frank Wormuth, Pria Jerman yang Akan Bantu Bima Sakti di Piala Dunia U-17 2023
Semoga berhasil menjalankan tugas.Lawan Pemuncak Klasemen, Persik Kediri Malah Kehilangan 3 Pemain Andalan
Pertandingan yang diramal akan menarik.Bertandang ke Markas Sendiri, Begini Persiapan Bali United Hadapi Arema FC
Pertandingan yang cukup unik bagi Bali United.Beda dengan Piala Dunia Pria, FIFA Sebut Piala Dunia Wanita Justru Rugi
Piala Dunia Wanita 2023 akan kick-off dalam hitungan hari.Unik! 5 Pemain Timnas Indonesia Bakal Dilatih Park Hang-seo Jika Gabung Persib Bandung
Semuanya baru sebatas rumor. Bisa benar, bisa salah.
Opini