Kisah Sandesh Jhingan, Pemain India Pertama yang Main di Kroasia

"Ia adalah penggemar berat Manchester United"

Biografi | 24 August 2021, 07:26
Kisah Sandesh Jhingan, Pemain India Pertama yang Main di Kroasia

Libero.id - Pada 18 Agustus lalu, menandai langkah pertama Sandesh Jhingan berkiprah ke luar negeri dengan bergabung bersama HNK Sibenik setelah menghabiskan karier profesionalnya di India dan menjadi pemain India pertama yang berkarier di Kroasia. Tapi bagaimana perjalanan pemain berusia 28 tahun itu bisa sampai dilirik oleh tim papan atas Liga Kroasia ? tanpa basa-basi lagi, berikut ulasannya;

Karier sepak bola Jhingan

Lahir di Chandigarh pada 21 Juli 1993, Jhingan memulai karier sepak bolanya di Akademi St. Stephen's, di mana dalam prosesnya ia sukses membantu akademi tersebut mencapai final di ajang Piala Premier Manchester United. Ia juga mewakili tim negara bagian Chandigarh di level U-19, membantu mereka memenangkan B.C. Trofi Roy, kompetisi untuk remaja di India.

Setelah penampilan mengesankan untuk tim negara bagian dan akademinya, Jhingan kemudian menjalani masa trial di tim Divisi 2 I-League, United Sikkim dan ia sukses mendapatkan kontrak dengan klub berjuluk 'The Snow Lions' pada bulan Desember 2011. Bermain bersama mantan pemain timnas India, Baichung Bhutia dan Renedy Singh, Jhingan membantu United Sikkim mendapatkan promosi ke I-League setelah musim 2012.

Jhingan melakukan debut profesional seniornya di I-League pada 6 Oktober 2012 dalam pertandingan pertama United Sikkim melawan Salgaocar. Jhingan memulai pertandingan dan berlangsung selama sembilan puluh menit dan mencetak gol kemenangan untuk United Sikkim saat mereka menang 3-2. Dan setelah itu, ia tampil sebagai pemain reguler United Sikkim selama 2 musim.

Di musim 2013/2014, setelah gagal melewati masa trial bersama tim asal Liga Super China, ia kemudian memilih bergabung dengan tim asal India lainnya, yakni Mumbai FC. Jhingan melakukan debut untuk klub berjuluk 'Mumbaikars' pada 7 Desember 2013 melawan Pune di Liga utama India dan ia hanya bertahan satu musim di Cooperage Ground.

Di tahun 2014, Jhingan yang tercatat memiliki 2446 tekel sukses selama 10 tahun bermain di Liga Super India, hengkang ke Kerala Blasters FC. Selama 6 tahun mengabdi untuk The Tuskers, ia sukses mendapatkan penghargaan Emerging Player of the League serta membantu klub dua kali menempati posisi runner-up Liga Super India, yakni pada tahun 2014 & 2016. Dalam proses pengabdiannya selama 6 tahun di tim asal Kochi tersebut, ia sempat beberapa kali merasakan masa peminjaman di tim lokal, mulai dari  Sporting Goa (2015), DSK Shivajians (2016) hingga tim yang dibela oleh legenda hidup India, Sunil Chhetri, Bengaluru (2017).

Setelah musim 2018/2019 yang mengecewakan dan Jhingan juga harus melewatkan keseluruhan musim 2019/2020 karena cedera , ia akhirnya memutuskan hengkang dari Kerala Blasters FC dan bergabung dengan ATK Mohun Bagan pada 26 September 2020 dengan kontrak lima tahun.

"Jika keputusan saya untuk meninggalkan Kerala adalah tentang uang, saya akan melakukannya sejak lama ketika saya mendapat tawaran yang jauh lebih baik. Saya tetap setia karena saya menyukai proyek, klub, dan para penggemar. Saya telah memberikan segalanya untuk klub. Saya telah bermain dengan jahitan, gegar otak, dan masalah otot. Kerala Blasters akan selalu menjadi bagian dari diriku. Tidak ada yang bisa mengambilnya" ujar Jhingan saat menjelang kepindahannya ke ATK Mohun Bagan.

Penampilannya bersama Mohun Bagan sepanjang 2020 terbilang sangat impresif meski baru bergabung. Bek tengah India itu sukses menjadi kapten untuk klub berjuluk 'The Mariners' tersebut, yang mana ia membantu tim menempati posisi runner-up di Liga Super India sekaligus dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Tahun 2021 oleh Federasi Sepak Bola Seluruh India (AIFF).

Bergabung dengan HNK Sibenik

Berkat penampilannya yang impresif tersebut, tim berjuluk 'Narančasti' itu pun tertartik dengan jasanya. Meskipun memiliki kontrak lima tahun dengan ATK Mohun Bagan, kontrak Jhingan memiliki klausul yang memungkinkan ia untuk pindah ke klub Eropa setelah menerima tawaran.

“Saya pikir saya berada pada tahap karir saya di mana saya benar-benar ingin menguji diri saya di level tertinggi dan saya pikir ini adalah platform yang sempurna untuk saya,” ujar Jhingan kepada the-afc.com. 

“Seperti yang telah saya katakan, sudah menjadi keinginan saya untuk bermain di Eropa dan saya telah mengambil tantangan ini pada diri saya sendiri.”

“Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pelatih kepala Mario Rosas dan pemilik serta manajemen yang telah memberi saya kesempatan untuk datang ke sini. Saya tidak sabar untuk memulai dan berharap untuk memberikan 100 persen pada setiap kesempatan yang diberikan.”

Meski menantikan debutnya bersama Sibenik, rupanya kabar kurang mengenakan menimpa dirinya, di mana pemain dengan 40 caps bersama timnas Belanda itu mengalami cedera.

“Sandesh melakukan MRI, pendapat dokter berbeda. Menurut beberapa, dia mungkin bisa melanjutkan latihan minggu depan, tapi kita lihat saja, semoga tidak ada yang serius" ujar Mario Rosas di laman resmi HNK Sibenik.

Jhingan saat ini adalah anggota inti di tim nasional India, dan tampil di Piala Asia 2019 lalu. Pelatih utama The Blue Tigers sendiri, Igor Stimac, telah membebaskan Jhingan dari kamp latihan India dalam persiapan kualifikasi Piala Dunia 2022 guna membantu sang bek menetap di Kroasia.

(muflih miftahul kamal/muf)

Baca Berita yang lain di Google News




  • 0% Suka
  • 0% Lucu
  • 0% Sedih
  • 0% Kaget

Opini

(500 Karakter Tersisa)

Artikel Pilihan


Daun Media Network