Federico Valverde-Luka Modric
Libero.id - Bursa transfer musim panas 2021 di Eropa sudah ditutup. Seluruh klub, termasuk Real Madrid sejatinya tak bisa mendapatkan amunisi anyar untuk menambal kekurangan hingga dibukanya jendela transfer musim dingin nanti.
Contoh ketika Los Blancos berencana mencari pengganti Luka Modric. Anda akan dihadapkan pada daftar yang mungkin mengejutkan, mungkin juga membuat bahagia.
Puluhan situs sempat memberi opsi terbaik yang tersedia di pasar transfer, meski peran Modric belum tergantikan di lini tengah Los Blancos. Pemain Kroasia berusia 35 tahun itu telah memimpin lini tengah selama beberapa tahun.
Mantan gelandang Tottenham Hotspur itu membantu Madrid meraih dua mahkota La Liga, satu Copa del Rey, empat gelar Liga Champions, dan sejumlah Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Sementara di level individu, Modric berhasil memenangkan Ballon d’Or 2018 dan Pemain Terbaik FIFA 2018. Dan, lagi-lagi pertanyaannya, siapa yang bisa menggantikan Modric?
Berdasarkan pencarian terpopuler di media sosial, gelandang Inter Milan, Marcelo Brozovic, sangat menonjol dalam daftar yang disebutkan di atas, seperti halnya rekan satu klub Brozovic, Nicolo Barella. Youri Tielemans dari Leicester, begitu juga Marco Verratti (PSG), dan pemain muda Ajax, Ryan Gravenberch, ada di hampir semua artikel. Lalu, ada opsi lain, yakni Paul Pogba.
Artinya, semua itu akan membuat Madrid menghabiskan banyak uang, baik untuk biaya transfer atau gaji yang luar biasa. Tapi, apakah ada pilihan yang lebih murah?
Banyak dari daftar yang menampilkan Martin Odegaard, tetapi Odegaard sekarang telah pindah, dan mari kita hadapi kenyataan itu. Gelandang asal Norwegia itu tidak pernah cocok untuk posisi Modric.
Akhirnya, kita sampai pada nama Federico Valverde. Mengapa? Valverde baru berusia 23 tahun, tetapi sejak kembali dari masa pinjaman di Real Sociedad pada musim 2017/2018, dia telah memainkan lebih dari 100 pertandingan untuk klub – beberapa di antaranya adalah pertandingan besar.
Dia sudah mencetak gol di El Clasico. Tapi, yang paling terkenal adalah saat final Piala Super Spanyol melawan Atletico pada 2020, di mana setelah tampil sebagai man of the match selama 115 menit, dia menjatuhkan Alvaro Morata saat striker Spanyol itu berlari satu lawan satu dengan lawannya. Los Blancos kemudian menang lewat adu penalti.
Setelah momen itu, akun resmi Madrid men-tweet foto dirinya dengan judul: “Tidak semua pahlawan memakai jubah.”
Seperti yang dikatakan Gustavo Poyet dalam sebuah wawancara untuk World Soccer, setiap tim bisa mendapatkan keuntungan dari pemain Uruguay karena ‘kami tidak menerima kekalahan sebagai bagian dari hidup kami’. Hal yang sama dapat dengan mudah dikatakan untuk para pengikut Madrid yang menuntut.
Meskipun Valverde tidak akan pernah menjadi Modric – tidak ada pengganti lain – pria Uruguay itu dapat menjadi pendukung kompetitif Los Blancos, terutama ketika Modric tak lagi dapat diharapkan karena faktor usia.
Valverde memang berkontribusi sedikit lebih defensif ketimbang Modric – membuat lebih banyak tekanan, lebih banyak tekel, lebih banyak blok. Mobilitas ekstra Valverde dalam transisi dapat membantu melindungi Casemiro dan empat bek baru dalam jangka panjang, terutama saat pemain Brasil itu mendekati usia tiga puluhan.
Area utama pemain Uruguay itu adalah kuantitas dan kualitas umpannya. Modric menyelesaikan 66 operan per 90 dan 46,8 per 90 dari Valverde di La Liga pada 2020/2021. Dan umpan-umpan Modric membuat permainan Madrid jauh lebih maju, menurut FBref.
Di situlah letak kehebatan Modric, kemampuan mengirim timnya ke depan lagi dan lagi dengan bola tajam dan menyelidik, panjang dan pendek, bahkan saat di bawah tekanan. Valverde tidak berada di level itu. Belum.
Namun, Valverde terus menyibukkan diri, menunjukkan bahwa dia bisa menjadi sosok yang kreatif dan menonjol. Di tim Celeste asuhan Oscar Washington Tabarez, Valverde mengambil peran sebagai pengendali utama dan pengumpan di area tengah, bermain bersama Rodrigo Bentancur dan di depan Matias Vecino.
Seperti yang diharapkan Tabarez dari gelandangnya, Valverde menutupi setiap celah kosong. Tapi, seperti yang dia tunjukkan selama seminggu terakhir melawan Peru dan terutama Bolivia, kualitasnya juga ada.
Pada pertandingan terakhir, dia mendominasi jalannya pertandingan, mencetak gol kedua Uruguay dengan tendangan bebas yang melengkung dari sisi kiri kotak menuju sudut jauh gawang.
Dia juga membuat tindakan yang menentukan untuk Uruguay, meluncur melalui umpan lezat ke Joaquin Piquerez, yang umpan silang striker muda Agustin Alvarez dikonversi dari jarak dekat.
Bolivia memang bukan tim terbaik di dunia. Namun, visi dan misi bermain Valverde terus berkembang dalam memberikan umpan. Ketika dia berusia 23 tahun, Modric saat itu memasuki musim keduanya dari empat musim di Tottenham dan bukan pemain seperti dia pada akhirnya.
Bahkan, statistik menunjukkan hasil kreatif Valverde melawan tim yang lebih baik di La Liga. Menurut FBref, Modric menciptakan 3,13 peluang tembakan per 90 menit musim lalu, Valverde 3,31 per 90.
“(Valverde) memiliki kondisi untuk dapat terus berkembang,” kata legenda Uruguay, Diego Forlan kepada Radio Marca pada 2020. “Dia anak yang baik, dan profesional. Saya tidak terkejut dengan apa yang kami lihat darinya karena kami sudah bisa melihatnya.”
“Dia tumbuh dalam kepercayaan diri, kedewasaan, pengalaman dan penggemar Madrid akan menikmatinya selama bertahun-tahun. Saya akan mengatakan bahwa dia bisa berada di lini tengah seperti yang dilakukan Sergio Ramos di pertahanan,” timpal Forlan.
Apakah Valverde bisa menjadi jimat keberuntungan Madrid ke depannya? Kita akan lihat nanti. Tetapi, dengan kemajuan mantap pemain Uruguay itu dan kontrak barunya yang berdurasi tujuh tahun ditandatangani pada Agustus 2021, masa depan lini tengah Real Madrid pasca-Modric bisa terlihat lebih sehat daripada yang diperkirakan beberapa orang – bahkan jika mereka tidak pergi ke bursa transfer.
(mochamad rahmatul haq/yul)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini