Libero.id - Para pemain bola legendaris, selain meninggalkan kesan mendalam dan tauladan bagi para penerusnya, juga meninggalkan sebuah cerita. Nah, cerita pengalaman menjadi pemain bola itulah, dijadikan buku autobiografi.
Verba volant, scripta manent. Yang terucap menguap yang tertulis abadi, begitu kata peribahasa Latin. Itu juga jadi keyakinan sejumlah pesepakbola dunia. Meski, tentu saja tak banyak pesepakbola mau menulis buku autobiografi.
Berikut di antara pesepakbola dunia yang menulis buku autobiografi:
Diego Maradona - El Diego
Hampir semua penikmat bola pasti pernah mendengar nama Diego Maradona. Nah, Diego menerbitkan buku autobiografi pada 2005 dengan judul 'El Diego'. Buku ini mengisahkan perjalanan Maradona dari seorang anak kecil yang mencintai sepak bola, hingga menjadi pemain besar kontroversial. Maradona bercerita kisah bagaimana ia bisa bergabung ke klub Boca Juniors dalam keadaan sangat sulit. Lalu, ia juga bercerita mengenai awal keterlibatannya dengan narkoba dan bagaimana ia bisa sembuh dan bangkit lagi.
Jurgen Klopp--- Bring The Noise
Jurgen Klopp beberapa tahun terakhir menjadi perbincangan hangat sepasca mampu bangkitkan Liverpool setelah lama tenggelam. Buku berjudul Bring The Noise memang bercerita tentang Jurgen Klopp, meski tak ditulis Klopp sendiri.
Buku ini ditulis oleh seorang jurnalis Jerman bernama Raphael Honigstein. Dalam buku ini, penulis mengupas sisi lain dari sosok legenda Bundes Liga tersebut. Mulai saat menjadi pemain, jadi pelatih Dortmund, hingga pelatih Liverpool.
Roy Keane – The Second Half
Ia legenda Manchester United. Ia, barangkali, bisa disebut sebagai pemain paling "mengerikan" dalam sejarah Liga Primer Inggris. Sosok Kapten Manchester tersebut identik pemain nan garang, tegas dan berbahaya di lapangan hijau. Namun, itu semua hanya sisi kecil dalam luasnya kehidupan Keane. Seperti diceritakan dalam The Second Half.
Melalui buku autobiografi terbit pada 2014, sosok Keane bisa dikenal dari sisi lainnya. Dari sisi-sisi yang tak banyak diketahui kala dia masih bermain untuk tim Setan Merah. Buku ditulis di tengah kesibukan Keane sebagai asisten manajer Aston Villa dan tim nasional Republik Irlandia ini layak dibaca.
Robbie Fowler: My Authobiography
Robbie Fowler merupakan satu di antara banyak legenda Liverpool. Dia pemain yang pernah membawa Liverpool meraih banyak kejayaan. Bahkan, dia pernah mencetak hetrik bersejarah kala bermain melawan Arsenal pada EPL tahun 1994/1995. Sebuah hetrik tercepat dalam sejarah. Yakni 4 menit 33 detik. My Autobiography merupakan buku berkisah Fowler dari sisi yang lain. Dari sisi ketika dia melepas jaket kegarangan dalam bermain sepakbola. Buku ini layak dibaca bagi para pecinta bola untuk mengetahui betapa sebelum era Salah, Liverpool pernah jaya di era Fowler.
Zlatan Ibrahimovic - I Am Zlatan Ibrahimovic
Zlatan adalah sosok pesepak bola besar pada era modern. Kariernya cemerlang dengan meraih prestasi bersama klub-klub yang ia perkuat. Pada 2011, Ibrahimovic menerbitkan autobiografi berjudul 'I Am Zlatan Ibrahimovic' yang menceritakan kisah perjalanan kariernya, dari awal ia berkenalan dengan sepak bola.
Buku ini sangat menarik karena mengundang kontroversi. Ibrahimovic tidak segan membuka cerita pertikaiannya terhadap banyak pelatih, satu di antaranya adalah Pep Guardiola. Ibrahimovic juga mengomentari beberapa rekan-rekannya dalam buku tersebut, termasuk tentang Lionel Messi.
Steven Gerard -- My Story
Dialah pemain legendaris yang amat identik dengan Liverpool. Sosok pemain kharismatik yang membuat kawan dan lawan selalu segan. Jenderal lapangan tengah yang memiliki kepemimpinan sangat bagus. Hampir semua orang yang menyukai Liga Inggris, pasti mengenal nama Steven Gerrard.
My Story merupakan buku diterbitkan pada 2015. Buku berkisah tentang Gerrard, tak hanya dari sisi seorang pemimpin di lapangan, tapi juga pemimpin keluarga. Sebelumnya, pada 2006, Gerrard juga meluncurkan buku berjudul Gerrard: My Autobiography. Buku ini sebagai penyempurna buku sebelumnya.
Andrea Pirlo – I Think Therefore I Play
Andrea Pirlo tentu legenda banyak klub besar Italia. Dia juga legenda timnas Italia. Tendangan Panenka yang dia lesatkan pada euro 2012 ke gawang Inggris, mampu menyihir banyak pecinta bola. Pirlo tak hanya dikenal sebagai algojo Panenka. Dia, bahkan, dikenal sebagai ahli taktik cum filsuf lapangan tengah, karena kecerdasannya.
Berbagai hal tentang Pirlo bisa dilihat dalam buku berjudul I Think Therefore I Play. Aku berpikir maka aku bermain. Sebuah buku yang sangat falsafi tentu saja. Di buku yang terbit pada 2013 itu, terungkap beberapa hal yang sebelumnya tidak pernah diketahui publik.
Luiz Suarez—Crossing The Line
Luis Suarez lebih dikenal karena citra “anak nakal” yang melekat di dirinya. Pemain bermasalah. Tukang gigit. Tukang diving. Dan tukang-tukan rusuh lainnya. Namun, apa yang kita lihat di media hanya permukaannya saja. Ada banyak hal tentang pria asal Uruguay ini yang tidak kita ketahui lebih dalam. Tentang alasannya mengejar karier ke Eropa. Tentang perbedaan kebiasaan yang menjadi bumerang baginya. Tentang kendala bahasa yang menjadi sandungan bagi langkahnya, dan lain sebagainya. Crossing The Line akan membawa kita melihat lebih dekat kisah perjalanan sang pemain. Suarez mencoba mengajak kita untuk memahami sisi lain pada setiap peristiwa.
(rian adi kurniawan/zq)
Kenalkan Kenzo Riedewald, Pemain Berdarah Suriname-Indonesia yang Siap Bela Timnas U-17
Bima Sakti berencana memasukan namanya ke timnas U-17.Profil Ellie Carpenter, Pemain yang Mampu Saingi Lemparan ke Dalam Pratama Arhan
Dia adalah pemain Timnas Wanita Australia...Profil Julian Schwarzer, Penjaga Gawang Filipina yang Kini Bermain Bersama Arema FC
Pernah bermain di Inggris bersama Fulham...Profil Amara Diouf, Pemain Muda Senegal yang Dianggap Sebagai The Next Sadio Mane
Pada Piala Dunia U-17 2023 Amara Diouf bisa jadi ancaman berbahaya...
Opini