Sejak itu Manchester United belum lagi lolos ke final Liga Champions.
Manchester United sempat mengalami pil pahit lantaran kalah dalam 2 final Liga Champions secara berturut-turut dari klub raksasa LaLiga Spanyol, Barcelona.
Ternyata luka lama itu diungkit kembali ke hadapan publik, bahkan pihak yang mengungkit itu merupakan mantan pemain Manchester United sendiri, Wayne Rooney yang menyalahkan pelatih Manchester United saat itu, Sir Alex Ferguson.
Manchester United harus rela kalah di partai Final Liga Champions pada tahun 2009 dan 2011 atas Barcelona yang kala itu masih dibesut oleh Pep Guardiola.
Kalah pada dua laga Final Liga Champions dari tim yang sama tentu bukanlah hal yang menyenangkan bagi tim sekelas Manchester United.
Pada medio tersebut Barcelona memang sedang tampil dalam kondisi puncaknya dengan Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Segio Busquets, dan Gerard Pique menjadi pilar penting tim.
Formasi 4-3-3 menjadi pakem andalan Guardiola dengan Xavi, Iniesta, dan Busquets menjadi porosnya, sementara Manchester United kala itu masih setia dengan formasi 4-4-2.
Ball possesion menjadi andalan utama Pep Guardiola kala itu sehingga membuat tim manapun di Eropa akan kesulitan saat berhadapan dengan Blaugrana.
Tahun 2009 mereka berhasil mempecundangi Manchester United dengan skor 2-0 melalui gol-gol yang dicetak oleh Samuel Eto'o dan Lionel Messi.
Sedangkan tahun 2011 Manchester United hanya mampu membalas satu gol melalui Wayne Rooney atas tiga gol Barcelona yang dicetak oleh David Villa, Pedro Rodriguez, dan Lionel Messi.
Bahkan pada final terakhir itu, Manchester United dibuat tak berdaya sama sekali dimana Setan Merah hanya mampu menguasai 31,6% ball possesion.
Tidak hanya soal ball possesion, ternyata Manchester United juga kalah dalam hal tembakan ke arah gawang dimana mereka dibombardir habis oleh Blaugrana.
Secara total, Barca menorehkan 22 tembakan, dengan 12 diantaranya tepat sasaran, bandingkan dengan United yang hanya menghasilkan 4 tembakan dan hanya 1 yang tepat sasaran.
Bahkan selama laga itu berlangsung, Manchester United sama sekali tidak mendapatkan sepakan pojok, sementara Barcelona mampu mendapatkannya 6 kali.
Jika melihat dari hasil pertandingan dan statistik dalam 2 laga final itu, dapat disimpulkan bahwa Manchester United kalah telak dalam segala sisi, hal tersebut disayangkan oleh Rooney.
Rooney mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut adalah kesalahan yang dibuat oleh sang manajer, Sir Alex Ferguson yang menurutnya menerapkan taktik yang salah.
Kala itu Ferguson lebih memilih menerapkan taktik menunggu sebagai antitesa taktik Guardiola alih-alih mengambil inisiatif serangan, padahal materi pemain yang dimiliki Manchester United kala itu sebenarnya mampu meladeni permainan menyerang Barcelona.
“Akan selalu sulit bagi klub seperti Real [Madrid] memulai laga dengan mengatakan ‘kami akan menyerahkan bola kepada lawan’. Itu sama seperti Manchester United,” ucap Rooney kepada The Sunday Times, Minggu (2/8).
“Kami kalah dua kali di final Liga Champions dari Barca era Guardiola. Kami menerapkan taktik menekan dengan pertahanan blok tinggi yang lebih terasa seperti bunuh diri.”
“Saya ingat Alex Ferguson bilang ‘kita Man United dan kita akan menyerang, itu tradisi klub kita’. Lalu saya berpikir ’saya ragu dengan taktik Anda kali ini’.”
“Saya pikir semua pemain juga berpikir hal yang sama. Jujur, itu adalah pendekatan taktik yang salah.”
“Kami meninggalkan cara yang membawa kami sukses pada semi-final 2008 (menghadapi Barcelona). Hasilnya, kami kalah di final,” tutupnya.
Sejak kalah pada pertandingan final itu, hingga saat ini Manchester United belum lagi mampu menginjakkan kaki di partai puncak Liga Champions Eropa.
Ternyata luka lama itu diungkit kembali ke hadapan publik, bahkan pihak yang mengungkit itu merupakan mantan pemain Manchester United sendiri, Wayne Rooney yang menyalahkan pelatih Manchester United saat itu, Sir Alex Ferguson.
BACA BERITA LAINNYA
Alasan Kenapa Brentford vs Fulham Disebut Laga Termahal Sejagat
Alasan Kenapa Brentford vs Fulham Disebut Laga Termahal Sejagat
Ball possesion menjadi andalan utama Pep Guardiola kala itu sehingga membuat tim manapun di Eropa akan kesulitan saat berhadapan dengan Blaugrana.
BACA FEATURE LAINNYA
25 Besar Peringkat Sepatu Emas Eropa Musim 2019/20
25 Besar Peringkat Sepatu Emas Eropa Musim 2019/20
Sedangkan tahun 2011 Manchester United hanya mampu membalas satu gol melalui Wayne Rooney atas tiga gol Barcelona yang dicetak oleh David Villa, Pedro Rodriguez, dan Lionel Messi.
Tidak hanya soal ball possesion, ternyata Manchester United juga kalah dalam hal tembakan ke arah gawang dimana mereka dibombardir habis oleh Blaugrana.
Bahkan selama laga itu berlangsung, Manchester United sama sekali tidak mendapatkan sepakan pojok, sementara Barcelona mampu mendapatkannya 6 kali.
Jika melihat dari hasil pertandingan dan statistik dalam 2 laga final itu, dapat disimpulkan bahwa Manchester United kalah telak dalam segala sisi, hal tersebut disayangkan oleh Rooney.
Rooney mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut adalah kesalahan yang dibuat oleh sang manajer, Sir Alex Ferguson yang menurutnya menerapkan taktik yang salah.
Kala itu Ferguson lebih memilih menerapkan taktik menunggu sebagai antitesa taktik Guardiola alih-alih mengambil inisiatif serangan, padahal materi pemain yang dimiliki Manchester United kala itu sebenarnya mampu meladeni permainan menyerang Barcelona.
“Akan selalu sulit bagi klub seperti Real [Madrid] memulai laga dengan mengatakan ‘kami akan menyerahkan bola kepada lawan’. Itu sama seperti Manchester United,” ucap Rooney kepada The Sunday Times, Minggu (2/8).
“Kami kalah dua kali di final Liga Champions dari Barca era Guardiola. Kami menerapkan taktik menekan dengan pertahanan blok tinggi yang lebih terasa seperti bunuh diri.”
“Saya ingat Alex Ferguson bilang ‘kita Man United dan kita akan menyerang, itu tradisi klub kita’. Lalu saya berpikir ’saya ragu dengan taktik Anda kali ini’.”
“Saya pikir semua pemain juga berpikir hal yang sama. Jujur, itu adalah pendekatan taktik yang salah.”
“Kami meninggalkan cara yang membawa kami sukses pada semi-final 2008 (menghadapi Barcelona). Hasilnya, kami kalah di final,” tutupnya.
Sejak kalah pada pertandingan final itu, hingga saat ini Manchester United belum lagi mampu menginjakkan kaki di partai puncak Liga Champions Eropa.