Willian Borges da Silva dan Gabriel dos Santos Magalhaes menjadi pemain ke-14 dan 15 yang sukses dikontrak The Gunners.
Menghadapi musim baru Premier League, Arsenal kembali mendatangkan pesepakbola asal Brasil. Willian Borges da Silva dan Gabriel dos Santos Magalhaes menjadi pemain ke-14 dan 15 yang sukses dikontrak The Gunners.
Gabriel resmi menjadi pemain Arsenal setelah didatangkan dari klub Ligue 1, Lille, dengan mahar 23,14 juta pounds. Berpostur 190 cm, pemuda kelahiran Sao Paulo, 19 Desember 1997, tersebut diharapkan bisa menjadi benteng kokoh di pertahanan. Mikel Arteta dan suporter The Gunners berharap Gabriel bisa berperan seperti Tony Adams, Per Mertesacker, atau Laurent Koscielny.
Kedatangan Gabriel melengkapi satu pemain Negeri Samba lain yang telah lebih dulu didatangkan. Willian memutuskan bergabung dengan The Gunners setelah tidak mendapatkan perpanjangan kontrak yang layak dari Chelsea. Bermain di sektor tengah, mantan pemain Shakhtar Donetsk tersebut punya pengalaman yang dibutuhkan Arsenal.
Namun, sebelum Gabriel dan Willian unjuk keterampilan di lapangan, Arsenal sempat memiliki sejumlah pesepakbola Brasil. Ada yang sudah pensiun, tapi ada juga yang masih aktif. Selama berseragam The Gunners, pemain-pemain tersebut tidak selamanya memberikan kontribusi positif. Sebab, ada pula yang gagal.
Berikut ini 13 pemain asal Brasil yang sedang maupun pernah bermain untuk Arsenal:
1. Pedro Botelho
Botelho menandatangani kontrak dengan Arsenal saat berusia 17 tahun dari klub Brasil, Figueirense, pada 2007. Tapi, dia segera dipinjamkan ke klub Spanyol, Salamanca, karena tidak memiliki izin kerja untuk bermain di Inggris. Setelah kembali ke klub pada akhir musim, dia dipinjamkan lagi. Akhirnya, pada 2012, klub menyerah mengurus izin kerja dan mengizinkannya pergi selamanya. Lalu, dia menghabiskan karier di negara asalnya dengan berpindah-pindah klub maupun divisi.
2. Wellington Silva
Arsenal merekrut Wellington pada 2010. Klub mengharapkan dia memenuhi syarat untuk bermain karena keputusan FA untuk memberinya "special talent visa", yaitu visa kerja yang diberikan kepada pemain-pemain yang belum memenuhi syarat, tapi memiliki kemampuan khusus.
Namun, kurang dari setahun, FA berubah pikiran. Wellington harus dipinjamkan Arsenal sampai memenuhi syarat bermain di Inggris. Setelah dipinjamkan ke Levante, Alcoyano, Ponferradina, Real Murcia, Almeria, hingga Bolton Wanderers, Wellington kini berseragam Fluminense.
3. Juan Maldonado Jaimez Junior
Juan memainkan dua pertandingan untuk Arsenal. Dia bergabung dengan The Gunners pada 2001 dan bermain sekali di Piala FA dan sekali di Piala Liga sebelum mengalami cedera ligamen. Setelah sembuh, dia dipinjamkan ke Millwall. Dia akhirnya meninggalkan Inggris untuk memiliki karier yang bagus di Brasil. Juan penisun pada 2019 sebagai pemain Boavista.
4. David Luiz
Mirip dengan Willian, Luiz bergabung dari klub rival, Chelsea. Dia adalah seorang pemain yang penuh teka-teki. Di Emirates Stadium, Luiz sempat melakukan beberapa kesalahan, meski ada juga beberapa pencapaian bagus. Dia cukup mengesankan Mikel Arteta untuk mendapatkan kontrak satu tahun yang baru pada musim panas ini.
5. Andre Santos
Bek sayap Brasil ini menghabiskan dua tahun di London Utara setelah bergabung dari Fenerbache pada 2011. Tapi, dia harus berjuang untuk benar-benar memenangkan hati para penggemar. Meski mencetak beberapa gol, termasuk gol krusial melawan Chelsea dan West Bromwich Albion, Santos sering membuat fans frustrasi dengan kesalahan di lini pertahanan.
Santos juga sempat menanggung kemarahan fans ketika bertukar jersey dengan Robin van Persie setelah penampilan buruk di babak pertama melawan Manchester United. Dia terakhir terlihat bermain pada 2018 untuk Figueirense. Setelah pensiun, Santos membuka restoran di kampung halamannya.
6. Denilson Pereira Neves
Ketika bergabung dari Sao Paulo pada 2006, Denilson sempat disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda paling menarik di klub bersama Cesc Fabregas dan Robin van Persie. Tapi, ternyata dia tidak pernah mencapai level yang sama dengan kedua pemain legendaris The Gunners tersebut.
Denilson tidak cukup baik secara teknis untuk menjadi playmaker. Begitu pula secara fisik untuk menjadi pemenang dalam perebutan bola. Denilson berjuang untuk berkembang pesat di Arsenal, meski awalnya menggembirakan. Fakta bahwa dia memainkan lebih dari 100 pertandingan untuk The Gunners lebih merupakan cerminan dari masalah cedera pemain daripada kemampuan Denilson
Sekarang Denilson berusia 32 tahun dan bermain di Malta.
7. Gabriel Armando de Abreu
Gabriel Paulista bergabung pada 2015 sebagai bek. Sejak kedatangannya, suporter tidak berharap banyak. Hasilnya, Gabriel benar-benar tidak bisa diharapkan menjadi benteng kokoh di pertahanan. Hanya bertahan 3 musim, dia hijrah ke Valencia pada 2017 dan bertahan hingga sekarang.
8. Julio Baptista
Arsenal Wenger telah mengejar Baptista selama bertahun-tahun. Dia melihat The Beast sebagai pengganti yang ideal untuk Patrick Vieira. Akhirnya, dia benar-benar mendapatkan pemain tersebut ketika Arsenal mengontraknya dari Real Madrid dengan status pinjaman selama setahun pada 2006. Dalam waktu singkat, Wenger tidak mendapatkan apa yang diinginkan dari Baptista. Akibatnya, opsi pembelian tidak diaktifkan.
9. Gabriel Martinelli
Faktanya, Martinelli baru berusia 19 tahun dan telah bermain 26 kali untuk Arsenal pada semua ajang musim lalu. Martinelli membuat sensasi setelah mencetak 10 gol di semua kompetisi, termasuk gol solo run melawan Chelsea. Cedera lutut membatasi musim bermainnya. Tapi, banyak yang berharap lebih kepada dirinya di musim-musim selanjutnya.
10. Sylvinho
Sylvinho adalah orang Brasil pertama yang menandatangani kontrak dengan Arsenal pada 1999. Beberapa musim pertamanya sangat sukses karena dia dengan cepat membuat bek kiri menjadi miliknya. Bahkan, dia sempat terpilih ke dalam PFA Team of the Year pada 2000/2001. Tapi, kemunculan Ashley Cole membuat Sylvinho jadi pemain cadangan. Akhirnya, dia pergi ke Celta Vigo sebelum bergabung dengan Barcelona dan memenangkan dua Liga Champions plus tiga gelar La Liga.
11. Eduardo da Silva
Secara teknis, Eduardo adalah orang Kroasia. Tapi, dia lahir dan besar di Brasil sebelum menerima paspor Kroasia ketika bermain untuk Dinamo Zagreb. Tapi, keputusan pindah ke Arsenal harus disesali seumur hidupnya. Dudu mengalami cedera patah kaki yang mengerikan saat melawan Birmingham City pada 2008.
Padahal, sebelum cedera, Eduardo mencetak 12 gol dan sembilan assist dalam 28 pertandingan. Setelah comeback, dia tidak pernah menjadi pemain yang sama. Eduardo pindah ke Shakhtar Donetsk sebelum kembali ke Brasil untuk memperkuat Flamengo dan Atletico Paranaense. Dia pensiun pada 2018 sebagai pemain Legia Warzsawa.
12. Eduardo Gaspar
Edu seharusnya bergabung dengan Arsenal pada 2000. Tapi, transfer ditunda selama setahun setelah diketahui dia memiliki paspor Portugal palsu. Ketika akhirnya berhasil mencapai Arsenal setahun kemudian, dia membuktikan kelayakan bermain di Premier League.
Meski awalnya kesulitan, Edu berhasil bangkit di akhir musim pertamanya dan menjadi sosok penting di tim yang menjalani 49 laga tanpa kekalahan pada 2003/2004. Dia akan tinggal selama satu tahun lagi setelah musim tersebut sebelum berangkat ke Valencia. Setelah pensiun, Edu kembali ke London Utara dalam peran sebagai direktur teknik.
13. Gilberto Silva
Gilberto adalah pemain Brasil terbaik yang ada di Arsenal. Gilberto datang ke Highbury untuk menggantikan Emmanuel Petit setelah penampilan yang luar biasa untuk Brasil pada Piala Dunia 2002. Dia terbukti menjadi mitra lini tengah yang sempurna untuk Patrick Vieira.
Banyak orang, termasuk Wenger, sempat tidak menyadari pentingnya peran Gilberto di lini tengah. Buktiknya, sejak Gilberto pergi pada 2008 untuk membela Panathinaikos, Arsenal gagal menemukan penggantinya. Sempat ada Alex Song, kini The Gunners memiliki Lucas Torreira. Tapi, semuanya masih harus menunggu hingga Gilberto baru benar-benar lahir kembali.
Gabriel resmi menjadi pemain Arsenal setelah didatangkan dari klub Ligue 1, Lille, dengan mahar 23,14 juta pounds. Berpostur 190 cm, pemuda kelahiran Sao Paulo, 19 Desember 1997, tersebut diharapkan bisa menjadi benteng kokoh di pertahanan. Mikel Arteta dan suporter The Gunners berharap Gabriel bisa berperan seperti Tony Adams, Per Mertesacker, atau Laurent Koscielny.
BACA FEATURE LAINNYA
10 Anak Ajaib (Wonderkid) Inggris yang Gagal Memancarkan Sinar Terang
10 Anak Ajaib (Wonderkid) Inggris yang Gagal Memancarkan Sinar Terang
1. Pedro Botelho
Botelho menandatangani kontrak dengan Arsenal saat berusia 17 tahun dari klub Brasil, Figueirense, pada 2007. Tapi, dia segera dipinjamkan ke klub Spanyol, Salamanca, karena tidak memiliki izin kerja untuk bermain di Inggris. Setelah kembali ke klub pada akhir musim, dia dipinjamkan lagi. Akhirnya, pada 2012, klub menyerah mengurus izin kerja dan mengizinkannya pergi selamanya. Lalu, dia menghabiskan karier di negara asalnya dengan berpindah-pindah klub maupun divisi.
2. Wellington Silva
BACA BERITA LAINNYA
4 Masalah Bartomeu di Barcelona, Termasuk Skandal Korupsi
4 Masalah Bartomeu di Barcelona, Termasuk Skandal Korupsi
Arsenal merekrut Wellington pada 2010. Klub mengharapkan dia memenuhi syarat untuk bermain karena keputusan FA untuk memberinya "special talent visa", yaitu visa kerja yang diberikan kepada pemain-pemain yang belum memenuhi syarat, tapi memiliki kemampuan khusus.
3. Juan Maldonado Jaimez Junior
Juan memainkan dua pertandingan untuk Arsenal. Dia bergabung dengan The Gunners pada 2001 dan bermain sekali di Piala FA dan sekali di Piala Liga sebelum mengalami cedera ligamen. Setelah sembuh, dia dipinjamkan ke Millwall. Dia akhirnya meninggalkan Inggris untuk memiliki karier yang bagus di Brasil. Juan penisun pada 2019 sebagai pemain Boavista.
4. David Luiz
Mirip dengan Willian, Luiz bergabung dari klub rival, Chelsea. Dia adalah seorang pemain yang penuh teka-teki. Di Emirates Stadium, Luiz sempat melakukan beberapa kesalahan, meski ada juga beberapa pencapaian bagus. Dia cukup mengesankan Mikel Arteta untuk mendapatkan kontrak satu tahun yang baru pada musim panas ini.
5. Andre Santos
Bek sayap Brasil ini menghabiskan dua tahun di London Utara setelah bergabung dari Fenerbache pada 2011. Tapi, dia harus berjuang untuk benar-benar memenangkan hati para penggemar. Meski mencetak beberapa gol, termasuk gol krusial melawan Chelsea dan West Bromwich Albion, Santos sering membuat fans frustrasi dengan kesalahan di lini pertahanan.
Santos juga sempat menanggung kemarahan fans ketika bertukar jersey dengan Robin van Persie setelah penampilan buruk di babak pertama melawan Manchester United. Dia terakhir terlihat bermain pada 2018 untuk Figueirense. Setelah pensiun, Santos membuka restoran di kampung halamannya.
6. Denilson Pereira Neves
Ketika bergabung dari Sao Paulo pada 2006, Denilson sempat disebut-sebut sebagai salah satu pemain muda paling menarik di klub bersama Cesc Fabregas dan Robin van Persie. Tapi, ternyata dia tidak pernah mencapai level yang sama dengan kedua pemain legendaris The Gunners tersebut.
Denilson tidak cukup baik secara teknis untuk menjadi playmaker. Begitu pula secara fisik untuk menjadi pemenang dalam perebutan bola. Denilson berjuang untuk berkembang pesat di Arsenal, meski awalnya menggembirakan. Fakta bahwa dia memainkan lebih dari 100 pertandingan untuk The Gunners lebih merupakan cerminan dari masalah cedera pemain daripada kemampuan Denilson
Sekarang Denilson berusia 32 tahun dan bermain di Malta.
7. Gabriel Armando de Abreu
Gabriel Paulista bergabung pada 2015 sebagai bek. Sejak kedatangannya, suporter tidak berharap banyak. Hasilnya, Gabriel benar-benar tidak bisa diharapkan menjadi benteng kokoh di pertahanan. Hanya bertahan 3 musim, dia hijrah ke Valencia pada 2017 dan bertahan hingga sekarang.
8. Julio Baptista
Arsenal Wenger telah mengejar Baptista selama bertahun-tahun. Dia melihat The Beast sebagai pengganti yang ideal untuk Patrick Vieira. Akhirnya, dia benar-benar mendapatkan pemain tersebut ketika Arsenal mengontraknya dari Real Madrid dengan status pinjaman selama setahun pada 2006. Dalam waktu singkat, Wenger tidak mendapatkan apa yang diinginkan dari Baptista. Akibatnya, opsi pembelian tidak diaktifkan.
9. Gabriel Martinelli
Faktanya, Martinelli baru berusia 19 tahun dan telah bermain 26 kali untuk Arsenal pada semua ajang musim lalu. Martinelli membuat sensasi setelah mencetak 10 gol di semua kompetisi, termasuk gol solo run melawan Chelsea. Cedera lutut membatasi musim bermainnya. Tapi, banyak yang berharap lebih kepada dirinya di musim-musim selanjutnya.
10. Sylvinho
Sylvinho adalah orang Brasil pertama yang menandatangani kontrak dengan Arsenal pada 1999. Beberapa musim pertamanya sangat sukses karena dia dengan cepat membuat bek kiri menjadi miliknya. Bahkan, dia sempat terpilih ke dalam PFA Team of the Year pada 2000/2001. Tapi, kemunculan Ashley Cole membuat Sylvinho jadi pemain cadangan. Akhirnya, dia pergi ke Celta Vigo sebelum bergabung dengan Barcelona dan memenangkan dua Liga Champions plus tiga gelar La Liga.
11. Eduardo da Silva
Secara teknis, Eduardo adalah orang Kroasia. Tapi, dia lahir dan besar di Brasil sebelum menerima paspor Kroasia ketika bermain untuk Dinamo Zagreb. Tapi, keputusan pindah ke Arsenal harus disesali seumur hidupnya. Dudu mengalami cedera patah kaki yang mengerikan saat melawan Birmingham City pada 2008.
Padahal, sebelum cedera, Eduardo mencetak 12 gol dan sembilan assist dalam 28 pertandingan. Setelah comeback, dia tidak pernah menjadi pemain yang sama. Eduardo pindah ke Shakhtar Donetsk sebelum kembali ke Brasil untuk memperkuat Flamengo dan Atletico Paranaense. Dia pensiun pada 2018 sebagai pemain Legia Warzsawa.
12. Eduardo Gaspar
Edu seharusnya bergabung dengan Arsenal pada 2000. Tapi, transfer ditunda selama setahun setelah diketahui dia memiliki paspor Portugal palsu. Ketika akhirnya berhasil mencapai Arsenal setahun kemudian, dia membuktikan kelayakan bermain di Premier League.
Meski awalnya kesulitan, Edu berhasil bangkit di akhir musim pertamanya dan menjadi sosok penting di tim yang menjalani 49 laga tanpa kekalahan pada 2003/2004. Dia akan tinggal selama satu tahun lagi setelah musim tersebut sebelum berangkat ke Valencia. Setelah pensiun, Edu kembali ke London Utara dalam peran sebagai direktur teknik.
13. Gilberto Silva
Gilberto adalah pemain Brasil terbaik yang ada di Arsenal. Gilberto datang ke Highbury untuk menggantikan Emmanuel Petit setelah penampilan yang luar biasa untuk Brasil pada Piala Dunia 2002. Dia terbukti menjadi mitra lini tengah yang sempurna untuk Patrick Vieira.
Banyak orang, termasuk Wenger, sempat tidak menyadari pentingnya peran Gilberto di lini tengah. Buktiknya, sejak Gilberto pergi pada 2008 untuk membela Panathinaikos, Arsenal gagal menemukan penggantinya. Sempat ada Alex Song, kini The Gunners memiliki Lucas Torreira. Tapi, semuanya masih harus menunggu hingga Gilberto baru benar-benar lahir kembali.