Baba Rahman dibeli pada 2015. Dipinjamkan ke mana-mana. Sampai sekarang masih milik Chelsea dan masih digaji Chelsea.
Karier Kepa Arrizabalaga di Chelsea bisa saja habis. Mantan kiper Athleltic Bilbao itu gagal tampil konsisten sejak tiba di Stamford Bridge pada 2018 dan penampilannya saat berhadapan Liverpool adalah yang terburuk.

Dengan The Blues tertinggal 0-1 dari Liverpool, Kepa terlalu santai dalam membersihkan bola dari kotak penalti miliknya dan memberi Sadio Mane gol kedua. Datangnya Edouard Mendy dari Rennes kemungkinan akan menggeser Kepa dari bawah mistar.

Jika pemain Spanyol itu benar-benar ditendang ke bangku cadangan, ia akan menjadi salah satu pembelian terburuk klub sepanjang sejarah mengingat 71 juta Poundsterling yang dkeluarkan The Blues dua tahun lalu.

Bersama dengan beberapa pembelian yang lain, Kepa membentuk starting line-up denga label ‘pembelian terburuk’ The Blues, siapa saja mereka? berikut ulasannya;

Kiper - Kepa Arrizabalaga



Dengan mahar yang tinggi, tentu para fans berekspektasi agar kiper Spanyol itu bisa menjalankan tugasnya dengan baik, namun kenyataan berkata lain. Yang paling fenomenal, mungkin ketika Kepa menolak diganti pada final Piala Liga oleh Maurizio Sarri sebelum kalah dalam adu penalti.

Baru-baru ini, data statistiknya menempatkan ia di antara penjaga gawang terburuk di Eropa dan kesalahan melawan Liverpool itu bisa menjadi yang terakhir kalinya ia berada di bawah mistar.

Bek kanan - Khalid Boulahrouz

Penggemar Chelsea mungkin asing dengan nama Khalid Boulahrouz, tapi pemain Belanda itu pernah bermain untuk The Blues selama dua tahun antara 2006 dan 2008. Meskipun menjadi seorang bek sayap, ia diberikan No 9 oleh Jose Mourinho, yang memuji kemampuan beknya untuk bermain secara sentral atau melebar.

Sayangnya, pria dengan 35 caps bersama timnas Belanda itu tidak memainkan posisinya dengan  baik dan  gagal memberikan peforma yang konsisten. Boulahrouz kemudian dipinjamkan ke Sevilla sebelum pindah ke Stuttgart dengan kesepakatan permanen.

Bek tengah: Papy Djilobodji



Chelsea mungkin hanya menghabiskan 3 juta Poundsterling untuk memboyong Djilobodji dari Nantes pada 2015 lalu, namun nyatanya harga itu tak sesuai dengan peformanya.

Bek asal Senegal itu hanya tampil satu kali di Piala Liga untuk klub sebelum dikirim dengan status pinjaman ke Werder Bremen. Kurang dari 12 bulan kemudian, ia dijual ke Sunderland dan hanya bertahan satu musim lagi di Inggris, sebelum kembali lagi ke Prancis.

Bek tengah: Tal Ben-Haim

The Blues mengontrak Ben-Haim sebagai cadangan untuk John Terry dan Ricardo Carvalho pada 2007, tetapi meski hanya dituntun dengan peran kecil, ia tetap kesulitan. Pemain Israel itu diberi waktu sangat sedikit dan hanya bermain 13 kali untuk The Blues sebelum dikirim ke Manchester City, dan peformanya masih mengecewakan.

Bek kiri: Baba Rahman



Seperti Djilobodji, Rahman dikontrak oleh Chelsea pada 2015. Dan, seperti Djilobodji, mantan pemain Augsburg itu juga gagal menunjukan peforma terbaiknya. Pria Ghana itu hanya tampil 23 kali dalam enam musim di Stamford Bridge, tetapi yang luar biasa, ia masih berstatus sebagai pemain Chelsea hingga sekarang. Rahman pernah dipinjamkan ke Schalke, Reims dan Mallorca, tetapi The Blues masih membayar gajinya.

Gelandang: Tiemoue Bakayoko

Penampilanya bersama AS Monaco nyatanya tak menular ke kubu Chelsea. Manajemen Chelsea harus merogoh kocek sebesar 40 juta Poundsterling itu mendatangkan pemain Prancis itu pada tahun 2017 lalu.

Dalam 46 pertandingan, dia hanya mencetak tiga gol dan memberikan tiga assist untuk klub. Semua itu terjadi di musim pertamanya sebelum pemain Prancis itu dikirim dengan status pinjaman ke AC Milan dan Monaco. Dalam rumor yang beredar, PSG tertarik untuk mengontraknya seharga 32 juta Poundsetrling musim panas ini.

Gelandang: Danny Drinkwater



Didatangkan dari Leicester City pada tahun 2017 lalu dengan mahar 35 juta Poundsterling, Drinkwater adalah bentuk pemborosan uang yang lainnya oleh Chelesea.

Hanya tampil 23 kali di semua kompetisi, pemain Inggris itu gagal mendapatkan tempat utama di skuad Chelsea dan sejak saat itu ia bermain dengan status pinjaman di Burnley dan Aston Villa.

Gelandang: Steve Sidwell

Mourinho mengambil gelandang Inggris itu setelah melihat peformanya yang luar biasa bersama Reading dan anehnya, Mourinho memberikan nomer 9 kepada Sidwell, nomer yang sama ketika Chelsea mendatangkan Boulahrouz.

Di belakang orang-orang seperti Frank Lampard, Michael Ballack dan Michael Essien, Sidwell gagal membangun dirinya di Stamford Bridge dan pergi setelah hanya membuat 15 penampilan.

Depan: Radamel Falcao



Falcao pernah menjadi salah satu penyerang top Eropa, tetapi pada saat ia bermain untuk Chelsea, semua itu berakhir. Penyerang Kolombia itu tiba dengan status pinjaman pada 2015 dan membuat 14 penampilan selama satu musim.

Dia hanya mencetak satu gol Liga Premier dan kembali ke Monaco pada akhir musim. Agak mengejutkan, ia menghidupkan kembali karirnya di Prancis, mencetak 70 gol dalam tiga tahun berikutnya.

Depan: Fernando Torres

Bisa dikatakan penempatan Torres dalam list ini sedikit argumentatif mengingat perannya untuk The Blues secara raihan trofi. Ia memang hanya mencetak 45 gol dalam 172 pertandingan, namun jelas ia berperan penting unutk Chelsea ketika memenangkan Piala FA, Liga Europa, dan Liga Champions sebagai pemain biru.

Tapi dengan mahar 50 juta Poundsterling, tentu para fans mengharapkan banyaknya raihan individu yang bisa ia tunjukkan. Di mata para pendukung, Torres tidak pernah memenuhi label harga itu sebelum dijual kembali ke klub masa kecil Atletico Madrid pada 2016.

Penyerang: Alexandre Pato

Seperti Falcao, tak ada yang pernah menyangka ia akan berseragam Chelsea. Tapi Pato melakukannya selama enam bulan dengan status pinjaman pada 2016. Pemain Brasil itu sebenarnya mencetak gol pada debutnya, tapi itu adalah penampilan terbaiknya, dan karena faktor cedera, peformanya di London Barat juga terpengaruh.

Pato hanya bermain dua kali untuk Chelsea dan klub memilih untuk tidak mempermanenkan mantan pemain AC Milan itu.