Beckham mencetak gol dari 65 tendangan bebas selama hampir dua dekade karirnya. Sementara Figo, salah satu nomor 7 paling ikonik di sepakbola.
Di dalam sepak bola, biasanya nomor punggung 7 digunakan oleh pemain sayap ataupun penyerang. Kendati begitu, ada beberapa striker yang identik dengan nomer ‘bagus’ tersebut.

Secara tradisional, angka 7 identik dengan pemain yang suka menggiring bola dan berlari di belakang pertahanan lawan untuk memberikan umpan silang ke depan rekannya di area penalti. Namun, sama seperti permainannya, peran angka 7 juga berkembang seiring waktu.

Meski demikian, pemain paling skillfull dalam sebuah kesebelasan seringkali dianugerahi kehormatan dengan mengenakan nomor punggung 7. Ada beberapa pemain yang paling identik dengan nomor 7 dalam olahraga ini, bahkan yang terbaik sepanjang masa, siapa saja mereka, berikut ulasannya:

10. Raul



Raul Gonzalez adalah legenda hidup Real Madrid sekaligus salah satu pemain nomor 7 yang paling terkenal tidak hanya dalam sejarah klub, tetapi juga dalam permainan sepak bola. Raul datang sebagai pemain jebolan asli Los Blancos dan mewarisi jersey nomor 7 dari Emilio Butragueno yang keluar pada tahun 1995, saat itu usia Raul baru 17 tahun.

Selama satu setengah dekade meraih banyak kesuksesan di Bernabeu, Raul mencetak banyak gol, 323 gol lebih tepatnya, dan menjadikanya sebagai pencetak gol terbanyak untuk klub selama beberapa tahun sebelum dipecahkan oleh sesama pengguna nomor 7, Cristiano Ronaldo.

Pemain timnas Spanyol itu berada dalam performa terbaiknya pada musim 2000/01 karena 32 golnya di semua kompetisi membantu Real Madrid memenangkan La Liga dan mencapai semifinal Liga Champions. Raul pergi ke Schalke pada 2010 setelah memenangkan enam trofi liga dan tiga gelar Liga Champions. Pria berusia 43 tahun itu kemudian kembali ke Madrid sebagai manajer tim muda.

9. Franck Ribery



Franck Ribery tiba di Bayern Munich pada musim panas 2007 dan mewarisi jersey nomor 7 dari Mehmet Scholl yang sudah pensiun.
Tidak semua orang yakin dengan kedatangannya di Bavaria, tetapi Ribery berhasil membuat dirinya disayangi oleh pendukung setia Bayern dengan mencetak gol di pertandingan keduanya dan sejak saat itu The Scarface memainkan peranan penting untuk mereka.

Pada musim perdananya, Ribery berhasil mencetak 11 gol dan sukses membawa Die Bayern memenangkan Bundesliga serta DFB Pokal, dalam perjalanannya, ia menjadi orang asing kedua yang bisa memenangkan penghargaan Pemain Terbaik Jerman.

Setahun kemudian, Ribery dipertemukan dengan Arjen Robben, dan duo itu mendapat julukan Robbery – salah satu duet sayap terbaik di dunia, dengan Ribery di kiri dan Robben di kanan. Kedua pemain sayap itu mendorong Bayern untuk menjadi yang paling mendominasi di Jerman dan luar negeri.

Selama 12 musim di Allianz Arena, Ribery sempat beberapa kali mengalami cedera parah, namun raihan 124 gol dari 182 penampilan di Liga, membuatnya melampui rekor Hasan Salihamidzic untuk menjadi pemain asing yang paling banyak bermain untuk klub. Ribery mengakhiri tugasnya di Bayern dengan 23 gelar sebelum bergabung dengan Fiorentina pada awal musim 2019/20.

8. Kevin Keegan



Kevin Keegan adalah salah satu pemain paling berprestasi dalam sejarah Liverpool. Selama enam musim bertugas di Anfield dari 1971 hingga 1977, Keegan adalah pengguna nomor 7 disana, kecuali musim 1974/75.

Striker dengan insting gol yang mematikan, Keegan biasanya juga dimainkan sebagai sayap kanan oleh Bill Shankly, manajer legendaris The Reds. Langkah itu menghasilkan keuntungan besar karena Keegan mampu mencetak 90 gol dan 56 assist di semua kompetisi, dengan raksasa Inggris itu mengangkat tiga gelar liga dan satu di Piala FA.

7. David Beckham



David Beckham, terkenal karena kemampuan umpannya dari sayap kanan dan terutama karena kehebatan bola mati, adalah salah satu pemain nomor 7 paling ikonik dalam sejarah sepak bola.

Beckham mewarisi nomor tersebut pada usia muda 21 tahun saat Eric Cantona sudah meninggalkan Old Trafford. Pria Inggris itu memang tak mengenakan nomor punggun 7 di El Real, namun raihan 127 gol di United dan total 202 gol di enam tim berbeda adalah hal yang mengesankan.

Beckham mencetak gol dari 65 tendangan bebas selama hampir dua dekade karirnya untuk klub dan negaranya, termasuk 29 gol untuk Manchester United dan 14 untuk Real Madrid.

6. Eric Cantona



Eric Cantona menjadi pusat perhatian Leeds United pada musim panas 1992 ketika dia mencetak sembilan gol saat timnya mengalahkan Manchester United untuk memenangkan gelar liga pertama mereka dalam 18 tahun.

Terlepas dari keeksentrikannya, tak butuh waktu lama untuk aktor film itu disayangi oleh pendukung setia Leeds dan mewarisi nomor punggung 7 meskipun ia tampil lesu dengan Prancis di Piala Eropa 1992.

Dengan penampilan secara spektakuler di musim perdana Liga Premier, Manchester United langsung menyodorkan kontrak untuk Cantona, dan mulai saat itu sejarah ikoniknya dimulai.

Seperti yang dia lakukan di Elland Road, Cantona menjadi favorit fans United di Old Trafford saat dia mencetak banyak gol luar biasa dan memenangkan banyak trofi. 61 gol dan 81 assist dalam empat setengah musim di Manchester United menghasilkan empat trofi Liga Inggris, lima Piala Super, dan dua gelar Piala FA.

5. Luis Figo

Luis Figo sudah mengenakan nomor punggung 7 ketika ia masih di Sporting Lisbon dan saat bergabung dengan FC Barcelona, dimana ia sukses memenangkan gelar liga dan Piala Spanyol berturut-turut.

Figo kemudian melakukan transfer yang sangat kontroversial dalam sejarah sepak bola ketika bergabung dengan Real Madrid, tetapi itu tak mempengaruhi kesuksesannya sebagai 'Galactico' di klub barunya. Meskipun pemain timnas Portugal itu tidak mengenakan nomor punggung 7 di Madrid, 56 gol dan 93 assistnya membawa tim Bernabeu itu meraih dua gelar La Liga dan satu gelar Liga Champions.

Pemain Portugal dengan penampilan terbanyak saat itu kemudian pindah ke Inter di mana dia mendapatkan nomor punggung 7 nya kembali. Figo sekali lagi menunjukkan kemampuannya dalam mencetak gol dan menciptakan gol, bersama dengan kehebatan bola mati, saat Nerazzurri memenangkan empat gelar Seria A secara berturut-turut.

4. Bastian Schweinsteiger

Meski Bastian Schweinsteiger tidak pernah mengenakan jersey bernomor punggung 7 selama di Bayern Muenchen, pemain asal Jerman itu menjadi identik dengan nomer ‘bagus’ itu saat bermain untuk tim Panzer Jerman.

Schweinsteiger bukanlah pemain nomor 7 yang biasanya dikenal oleh masyarakat luas, karena pemenang Piala Dunia FIFA 2014 itu adalah tipikal pemain yang sering merusak ritme permainan lawan, membantu pertahanan serta memotong serangan lawan.

Menariknya, pemain timnas Jerman itu mengenakan nomor punggung 31 selama 13 musim bersama Tim Bavaria, dua bersama Manchester United dan tiga musim bersama Chicago Bulls di MLS.

3. George Best



George Best adalah salah satu pemain paling legendaris dalam sejarah sepak bola dan dianggap sebagai salah satu pemain terbaik yang pernah menghiasi lapangan hijau.

Meskipun ia mengenakan banyak seragam berbeda selama satu dekade bertugas di Old Trafford, pemain Irlandia Utara itu menjadi identik sebagai salah satu pengguna nomor 7 terbaik klub.

Best yang merupakan salah satu pemain terbaik dunia, tak pernah sekalipun ikut dalam turnamen besar seperti Euro atau Piala Dunia FIFA, ia hanya terkenal karena kehebatannya menggiring bola dan kemampuannya berlari.

Sebagian besar karir bermain Best dihabiskan bersama Manchester United, dimana Best sukses memenangkan dua gelar liga, dua Piala Super serta Piala FA dan Piala Klub Champions Eropa (sekarang disebut Liga Champions).

Salah satu rekor terbaik Best adalah menjadi pencetak gol terbanyak dalam sebuah klub di satu musim penuh sebagai remaja untuk Manchester United, sebuah rekor yang hanya mampu dipecahkan oleh tiga pemain Setan Merah lainnya dalam lima dekade terakhir.

2. Garrincha

Manuel Francisco dos Santos, lebih dikenal sebagai Garrincha, bisa dibilang salah satu sayap terbaik sepanjang masa. Biasa bermain sebagai sayap kanan, Garrincha kerap memperdaya bek lawan dengan serangkaian trik dan tipuannya yang mengesankan.

Dengan absennya Pele, Garrincha memainkan peran kunci dalam mempertahankan gelar Brasil yang sukses di Piala Dunia FIFA 1962, di mana ia juga pencetak gol terbanyak turnamen dan pemenang Bola Emas.

Di level klub, Garrincha menghabiskan sebagian besar waktunya di Botafogo tetapi menjadi lebih terkenal karena kemitraannya yang hebat dengan Pele saat bermain untuk Brasil.

1. Cristiano Ronaldo



Cristiano Ronaldo mungkin berada di urutan kedua setelah Garrincha dalam hal kemampuan dengan bola di kakinya, tetapi mengingat prestasinya dan umur panjang sang pemain selama hampir dua dekade, CR7 adalah pilihan yang tak terbantahkan untuk menempatkannya di nomor 1 sebagai pemain nomor 7 terbaik sepanjang masa.

Kapten Portugal itu merupakan satu-satunya pemain Eropa yang mencetak 100 gol internasional, dan nomor 7 yang melekat pada dirinya hingga sekarang adalah titipan ‘emas’ dari seorang Sir Alex Ferguson pada tahun 2003 ketika bermain untuk Setan Merah.

Hanya dua musim, yakni ketika bersama Sporting Lisbon dan di musim perdananya untuk  Real Madrid Ronaldo tak mengenakan nomor 7, selebihnya ia adalah yang terbaik di nomor ‘bagus’ tersebut, baik di level klub maupun timnas.

Pencetak gol terbanyak sepanjang masa dalam sejarah Real Madrid dan Liga Champions, merupakan salah satu pemain terbaik yang pernah ada, terkenal karena skillnya yang mumpuni dan kecakapan dalam menggiring bola di sayap kiri, sulit untuk menghentikan pergerakannya.

Seiring kemajuan kariernya, Ronaldo kemudian beralih menjadi penyerang tengah, sebuah langkah yang telah menghasilkan banyak keuntungan dalam hal mencetak gol tetapi kemampuannya menciptakan peluang gol menyusut. Namun, klubnya saat ini Juventus dan tim Portugal sepertinya tidak akan resah soal itu.