Semua pemain akan dipangkas gajinya 30-70 persen. Gaji Messi dan Griezmann paling bikin geleng kepala.
Pandemi Covid-19 benar-benar membuat kelimpungan banyak klub. Bahkan, klub sebesar Barcelona harus menanggung efek dari wabah tersebut.

Situs olahraga Marca menyebutkan bahwa skuad Barcelona di musim ini total menelan besaran gaji 235 juta poundsterling atau sekitar Rp 4,47 triliun dalam setahun.

Persoalan lain yang juga mengikuti ialah tingkat utang Barca yang dilaporkan kini mencapai 443 juta pounds atau setara dengan Rp 8,3 triliun, sementara itu pendapatan mereka turun hingga mencapai 122,5 juta punds atau setara Rp 2,3 juta triliun. 

Dan karena itulah, apabila tidak segera mengambil keputusan cepat, Barcelona dilaporkan akan menghadapi kebangkrutan.

Laporan dari salah satu media Spanyol itu mengatakan bahwa Barca perlu untuk memangkas tagihan gaji pemain mereka hingga 170 juta pounds atau setara dengan Rp 3,2 triliun, dan itu harus dilakukan sebelum 5 November 2020, jika tidak klub yang bermarkas di Camp Nou itu terancam akan bangkrut.



Merespon hal tersebut, stasiun radio Catalan RAC1 mengklaim Barca telah memulai negosiasi dengan para pemain mereka untuk pengurangan gaji rata-rata sebesar 30-70%.
Beberapa pemain yang sudah merelakan gaji mereka dipotong diantaranya adalah bek veteran Gerard Pique, yang baru-baru ini menandatangani kontrak baru, Pique harus rela menerima pemotongan gaji sebesar 50 %.

Dari daftar gaji pemain, Messi tercatat paling tinggi dengan 1,36 juta euro per pekan alias Rp 23 miliar per minggu. Berikutnya Antoine Griezmann mencapai 881 ribu euro per pekan alias hampir Rp 15 miliar per pekan.

Namun situasi di atas bakal segera dicarikan jalan keluar, dan kini setelah presiden klub Josep Maria Bartomeu mengundurkan diri, jajaran dewan direksi menunjuk nama baru yang dipimpin oleh Carles Tusquets untuk mengambil alih tugas. Terkait dengan masalah yang sedang dihadapi, Tusquets menyatakan bahwa pandemi memengaruhi klub secara kuat.

“Klub bergantung pada turis dan sekarang, semua pendapatan itu telah hilang. Situasinya sangat tidak nyaman, kami harus mengambil ide-ide dari dewan klub sebelumnya agar bisa menemukan cara untuk mengatasi masalah yang kami hadapi,” pungkas Tusquets.

Kini para penggemar tengah menunggu kinerja Tusquets, akankah ia membawa klub Catalunya itu keluar dari kemelut. Paling tidak Tusquets masih punya waktu hingga akhir Desember, sebelum akhirnya tahun berganti dan mekanisme pemilihan Presiden baru Barcelona digelar.