Akademi Sevilla menghasilkan pemain seperti Antonio Puerta, Sergio Ramos, Jose Antonio Reyes. Tapi kenapa Jesus Navas dipilih nama stadion?
Seperti Barcelona dan Real Madrid, Sevilla juga dikenal sebagai klub yang memiliki sistem pembinaan pemain junior terbaik di La Liga. Dikenal sebagai Sevilla Atletico, akademi itu menghasilkan banyak pemain hebat Spanyol maupun luar Negeri Matador.
Salva Balesta, Carlos Marchena, Sergio Rico, Alberto Moreno, Jesus Navas, Antonio Puerta, Sergio Ramos, Jose Antonio Reyes, Diego Capel, hingga Luis Alberto adalah beberapa produk lokal Negeri Matador lulusan Sevilla. Mayoritas sempat mencicipi bermain untuk La Furia Roja.
Sementara Diego Perotti (Argentina), Federico Fazio (Argentina), Laureano Bisan-Etame Mayer (Kamerun), hingga Teemu Pukki (Finlandia) adalah beberapa nama internasional yang lulus dari Sevilla. Mereka adalah pemain yang bersinar bersama negara masing-masing
Dari nama-nama tersebut ada satu pemain yang dianggap sebagai produk terbaik Sevilla Atletico. Sosok itu bukan Ramos yang berkibar bersama Real Madrid. Bukan pula Puerta yang meninggal akibat serangan jantung di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan. Pepsepakbola yang dimaksud adalah Navas.
Bagi Sevilla, Navas dianggap lulusan akademi yang spesial. Mantan pemain Manchester City itu adalah orang yang paling sering merumput bersama Los Rojiblancos dengan 522 laga semua ajang. Dia juga menghabiskan semua waktunya di Estadio Ramon Sanchez Pizjuan, kecuali 4 musim di Liga Premier (2013/2014-2016/2017). Dia juga menyumbangkan 6 trofi untuk klub Andalucia tersebut.
Namun, yang membuat manajemen bangga adalah status Navas sebagai lulusan Sevilla yang mampu menjuarai Piala Eropa dan Piala Dunia. Navas ikut saat Spanyol juara Piala Dunia 2010 dan Euro 2012.
Meski Ramos juga memenangkan ajang yang sama plus Euro 2008, Sevilla tetap menilai Navas yang terbaik. Sebab, Ramos hanya menghabiskan satu musim di Sevilla B dan tiga musim di Sevilla. Dia lebih dikenal sebagai pemain, kapten, dan maskot Real Madrid.
Kebanggaan manajemen Sevilla terhadap Navas ditunjukkan dengan nama stadion di akademi dan markas latihan klub di Ciudad Deportiva Jose Ramon Cisneros Palacios. Ada sebuah stadion mini yang biasa digunakan Sevilla B dan tim junior lain untuk bertandingan yang dibanggun pada 1987. Sebelum 17 Oktober 2018, stadion itu dikenal sebagai Viejo Nervion. Kini, tempat itu bernama Estadio Jesus Navas.
Penamaan stadion itu diputusan Dewan Direksi Sevilla dengan suara bulat dengan alasan Navas adalah pemain terbaik dalam sejarah klub. "Kami menyadari bahwa nama yang tepat untuk stadion ini adalah Estadio Jesus Navas," kata Presiden Sevilla, Jose Castro Carmona, di situs resmi sevillafc.es.
"Kami percaya bahwa untuk nilai-nilai anda, pekerjaan anda, cara hidup anda, DNA Sevilla anda, dan untuk semua yang telah anda berikan kepada kami di tahun-tahun ini adalah tepat kami memberikan stadion ini nama anda dan mengabadikannya," tambah Carmona saat upacara peresmian nama baru stadion itu 2 tahun lalu.
Meski Ciudad Deportiva baru mulai beroperasi secara aktif pada 1974, gagasan tersebut muncul jauh lebih awal. Pada 1960-an, presiden klub saat itu Jose Ramon Cisneros Palacios memiliki ide untuk meningkatkan klub dengan fasilitas baru. Sebab, dulu tim utama berlatih di Estadio Ramon Sanchez-Pizjuan.
Palacios mengembangkan gagasan tentang fasilitas olahraga yang akan menghasilkan pemain sepakbola hebat di masa depan. Pembangunannya dimulai pada 1968 ketika dia memperoleh 50% dari total lahan seluas 250.000 meter persegi seperti saat ini. Tanah sisanya, ditambahkan di bawah kepemimpinan Eugenio Montes Cabeza.
Lahannya terletak di pinggiran kota, dekat jalan raya ke Utrera. Ini adalah struktur kokoh yang telah berkembang seiring waktu. Saat ini, itu adalah markas tim utama, tempat mereka melakukan sebagian besar pelatihan mingguan. Selain itu, fasilitasnya termasuk lapangan rumput utama, dengan ukuran yang tepat untuk tim cadangan memainkan pertandingan resminya.
Ide hebat Palacios saat itu telah menjadikan Sevilla salah satu klub hebat yang mampu merajai Liga Eropa dan melahirkan banyak pemain hebat kelas dunia. "Ini adalah kejutan bagi saya. Saya tumbuh di sini. Di stadion ini. Lapangan utama Ciudad Deportiva yang dinamai nama saya adalah suatu kehormatan," ujar Navas saat itu.
Pemberian nama stadion kepada pemain yang aktif cukup langka. Hal itu berbeda dengan mantan pemain dan pelatih atau tokoh-tokoh terkenal di sepakbola yang sudah meninggal. Contohnya, Johan Cruyff Arena di Amsterdam, Ernst Happel-Stadion di Vienna, atau Ferenc Puskas Arena di Budapest.
Salva Balesta, Carlos Marchena, Sergio Rico, Alberto Moreno, Jesus Navas, Antonio Puerta, Sergio Ramos, Jose Antonio Reyes, Diego Capel, hingga Luis Alberto adalah beberapa produk lokal Negeri Matador lulusan Sevilla. Mayoritas sempat mencicipi bermain untuk La Furia Roja.
BACA FEATURE LAINNYA
Kisah Donald Trump, Ternyata Menyukai Manchester United dan Membenci Arsenal
Kisah Donald Trump, Ternyata Menyukai Manchester United dan Membenci Arsenal
Meski Ramos juga memenangkan ajang yang sama plus Euro 2008, Sevilla tetap menilai Navas yang terbaik. Sebab, Ramos hanya menghabiskan satu musim di Sevilla B dan tiga musim di Sevilla. Dia lebih dikenal sebagai pemain, kapten, dan maskot Real Madrid.
BACA FEATURE LAINNYA
Terowongan Baru Dibangun di The New Santiago Bernabeu, Ini Fungsinya
Terowongan Baru Dibangun di The New Santiago Bernabeu, Ini Fungsinya
Penamaan stadion itu diputusan Dewan Direksi Sevilla dengan suara bulat dengan alasan Navas adalah pemain terbaik dalam sejarah klub. "Kami menyadari bahwa nama yang tepat untuk stadion ini adalah Estadio Jesus Navas," kata Presiden Sevilla, Jose Castro Carmona, di situs resmi sevillafc.es.
Meski Ciudad Deportiva baru mulai beroperasi secara aktif pada 1974, gagasan tersebut muncul jauh lebih awal. Pada 1960-an, presiden klub saat itu Jose Ramon Cisneros Palacios memiliki ide untuk meningkatkan klub dengan fasilitas baru. Sebab, dulu tim utama berlatih di Estadio Ramon Sanchez-Pizjuan.
Lahannya terletak di pinggiran kota, dekat jalan raya ke Utrera. Ini adalah struktur kokoh yang telah berkembang seiring waktu. Saat ini, itu adalah markas tim utama, tempat mereka melakukan sebagian besar pelatihan mingguan. Selain itu, fasilitasnya termasuk lapangan rumput utama, dengan ukuran yang tepat untuk tim cadangan memainkan pertandingan resminya.
Ide hebat Palacios saat itu telah menjadikan Sevilla salah satu klub hebat yang mampu merajai Liga Eropa dan melahirkan banyak pemain hebat kelas dunia. "Ini adalah kejutan bagi saya. Saya tumbuh di sini. Di stadion ini. Lapangan utama Ciudad Deportiva yang dinamai nama saya adalah suatu kehormatan," ujar Navas saat itu.
Pemberian nama stadion kepada pemain yang aktif cukup langka. Hal itu berbeda dengan mantan pemain dan pelatih atau tokoh-tokoh terkenal di sepakbola yang sudah meninggal. Contohnya, Johan Cruyff Arena di Amsterdam, Ernst Happel-Stadion di Vienna, atau Ferenc Puskas Arena di Budapest.