Kisah Virgil van Dijk Gagal Gabung Crystal Palace, Alasannya Bikin Menyesal
Penyesalan selalu datang terlambat. Klub ini contohnya..
Sebelum menjadi pahlawan Liverpool di Liga Premier dan Liga Champions, Virgil van Dijk memulai dari sejumlah klub di Belanda, Skotlandia, dan Inggris. Uniknya, bek tengah itu ternyata sempat nyaris bergabung ke Crystal Palace. Tapi, hal yang tampak mudah ternyata jadi masalah besar gara-gara hal sepele.
Lahir di Breda, 8 Juli 1991, Van Dijk memulai semuanya dari Akademi Willem II Tilburg. Kemudian, pindah ke FC Groningen pada 2010 dan bertahan hingga 2013.
Ketika tawaran untuk bermain di luar negeri tiba, Van Dijk tidak mau melewatkannya. Pada musim panas 2013 dirinya pergi ke Skotlandia untuk menandatangani kontrak empat tahun dengan Glasgow Celtic. Kemudian, ke Southampton pada 2015, dan Liverpool sejak 2018.
Uniknya, sebelum pergi ke St Mary's Stadium, Crystal Palace sempat ditawari opsi mengontrak Van Dijk. Tapi, pelatih The Eagles saat itu, Neil Warnock, menolaknya. Alasannya bikin Warnock menyesal seumur hidupnya.
"Yang lolos dari saya adalah Virgil van Dijk. Saya ditawari 5 juta pounds (Rp89 miliar) ketika saya masih di Crystal Palace. Tapi, kepala pemandu bakat saya mengatakan dia (Van Dijk) terlalu lambat. Ternyata, dia malah bergabung dengan Southampton," kata Warnock kepada Mirror Football.
Kesalahan para petinggi di Selhurst Park menjadi keuntungan besar Southampton. Saat gabung ke Soton, harga Van Dijk bukan lagi 5 juta pounds seperti yang ditawarkan kepada Warnock. Tapi, sudah naik menjadi 13 juta pounds (Rp231 miliar) pada 2015.
Tapi, berapa pun uang yang dikeluarkan Southampton, keuntungan besar didapat. Selain aksi di lapangan, Van Dijk juga mendatangkan dana besar. Pasalnya, saat dibeli Liverpool, harganya 75 juta pounds (Rp1,3 triliun). Keuntungan The Saints terjadi hanya dalam 2,5 tahun. Gokil!
Van Dijk kemudian menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia. Dia menampilkan performa luar biasa bersama Juergen Klopp. Van Dijk memenangkan Liga Premier, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, hingga Piala Super Eropa. Ada juga Piala FA dan Piala Liga Inggris.
"Sayang sekali karena apa pun yang mungkin kurang dalam memahaminya, dia menebus 10 kali lipat dari kemampuannya membaca permainan. Saya menyesalinya seumur hidup saya," pungkas Warnock.
Lahir di Breda, 8 Juli 1991, Van Dijk memulai semuanya dari Akademi Willem II Tilburg. Kemudian, pindah ke FC Groningen pada 2010 dan bertahan hingga 2013.
Ketika tawaran untuk bermain di luar negeri tiba, Van Dijk tidak mau melewatkannya. Pada musim panas 2013 dirinya pergi ke Skotlandia untuk menandatangani kontrak empat tahun dengan Glasgow Celtic. Kemudian, ke Southampton pada 2015, dan Liverpool sejak 2018.
Uniknya, sebelum pergi ke St Mary's Stadium, Crystal Palace sempat ditawari opsi mengontrak Van Dijk. Tapi, pelatih The Eagles saat itu, Neil Warnock, menolaknya. Alasannya bikin Warnock menyesal seumur hidupnya.
"Yang lolos dari saya adalah Virgil van Dijk. Saya ditawari 5 juta pounds (Rp89 miliar) ketika saya masih di Crystal Palace. Tapi, kepala pemandu bakat saya mengatakan dia (Van Dijk) terlalu lambat. Ternyata, dia malah bergabung dengan Southampton," kata Warnock kepada Mirror Football.
Kesalahan para petinggi di Selhurst Park menjadi keuntungan besar Southampton. Saat gabung ke Soton, harga Van Dijk bukan lagi 5 juta pounds seperti yang ditawarkan kepada Warnock. Tapi, sudah naik menjadi 13 juta pounds (Rp231 miliar) pada 2015.
Tapi, berapa pun uang yang dikeluarkan Southampton, keuntungan besar didapat. Selain aksi di lapangan, Van Dijk juga mendatangkan dana besar. Pasalnya, saat dibeli Liverpool, harganya 75 juta pounds (Rp1,3 triliun). Keuntungan The Saints terjadi hanya dalam 2,5 tahun. Gokil!
Virgil van Dijk - Southampton Days
Apparently he’s only been good since 2019.
pic.twitter.com/R4REuJpKa5Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
— CF Comps (@CF_Compss) June 13, 2022
Van Dijk kemudian menjadi salah satu bek tengah terbaik di dunia. Dia menampilkan performa luar biasa bersama Juergen Klopp. Van Dijk memenangkan Liga Premier, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, hingga Piala Super Eropa. Ada juga Piala FA dan Piala Liga Inggris.
"Sayang sekali karena apa pun yang mungkin kurang dalam memahaminya, dia menebus 10 kali lipat dari kemampuannya membaca permainan. Saya menyesalinya seumur hidup saya," pungkas Warnock.
Virgil van Dijk has never lost a Premier League game at Anfield as a Liverpool player ? pic.twitter.com/pnSyJxblEA
— Amazon Prime Video Sport (@primevideosport) June 9, 2022
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!