Pemandangan Aneh saat Inter Milan Kalahkan Sampdoria 3-0, Curva Nord Kosong
Ada pemandangan aneh saat Inter Milan memetik kemenangan 3-0 atas Sampodoria pada laga lanjutan Serie A di Stadio Giuseppe Meazza, Minggu (30/10/2022) dini hari WIB. Ultras mengosongkan tribun utara. Ada apa?
Ultras Inter menurunkan spanduk mereka dan meninggalkan stadion pada babak pertama selama pertandingan melawan Sampdoria. Itu terjadi ketika berita datang soal mantan pemimpin mereka tewas dalam sebuah penyergapan.
I Nerazzurri langsung unggul 2-0 saat turun minum dengan gol-gol dari Stefan de Vrij dan Nicolo Barella.
Namun, ada suasana yang sunyi dan banyak kelompok ultras terorganisasi di Curva Nord menarik spanduk mereka dan berjalan keluar dari stadion pada babak pertama.
Saat itulah muncul berita bahwa Vittorio Boiocchi, seorang pemimpin legendaris Ultras Curva Nord, telah ditembak mati dalam penyergapan di luar rumahnya di pinggiran Milan. Penyergapan dilakukan oleh Kepolisian Italia setelah mencoba menagkap Vittorio Boiocchi terkait sebuah aksi kriminal.
Vittorio Boiocchi berusia 69 tahun dan memiliki catatan yang sangat panjang dalam kegiatan kriminal. Dia menghabiskan 26 tahun di penjara karena perdagangan narkoba, pencurian, dan penculikan.
Mendengar hal itu, Ultras berjalan keluar dan menarik bendera dan spanduk mereka sebagai tanda penghormatan kepada almarhum.
Inter Milan kemudian memenangkan pertandingan 3-0 setelah Joaquin Correa mencetak gol ketiga pada pertengahan babak kedua. Kemenangan penting yang otomatis membuat I Nerazzurri kembali ke persaingan Scudetto mengingat pada pertandingan sebelumnya, Napoli juga memetik tiga poin.
Ultras Inter menurunkan spanduk mereka dan meninggalkan stadion pada babak pertama selama pertandingan melawan Sampdoria. Itu terjadi ketika berita datang soal mantan pemimpin mereka tewas dalam sebuah penyergapan.
I Nerazzurri langsung unggul 2-0 saat turun minum dengan gol-gol dari Stefan de Vrij dan Nicolo Barella.
Namun, ada suasana yang sunyi dan banyak kelompok ultras terorganisasi di Curva Nord menarik spanduk mereka dan berjalan keluar dari stadion pada babak pertama.
Saat itulah muncul berita bahwa Vittorio Boiocchi, seorang pemimpin legendaris Ultras Curva Nord, telah ditembak mati dalam penyergapan di luar rumahnya di pinggiran Milan. Penyergapan dilakukan oleh Kepolisian Italia setelah mencoba menagkap Vittorio Boiocchi terkait sebuah aksi kriminal.
Vittorio Boiocchi berusia 69 tahun dan memiliki catatan yang sangat panjang dalam kegiatan kriminal. Dia menghabiskan 26 tahun di penjara karena perdagangan narkoba, pencurian, dan penculikan.
Mendengar hal itu, Ultras berjalan keluar dan menarik bendera dan spanduk mereka sebagai tanda penghormatan kepada almarhum.
Inter Milan kemudian memenangkan pertandingan 3-0 setelah Joaquin Correa mencetak gol ketiga pada pertengahan babak kedua. Kemenangan penting yang otomatis membuat I Nerazzurri kembali ke persaingan Scudetto mengingat pada pertandingan sebelumnya, Napoli juga memetik tiga poin.
Bel modo di sostenere l’@Inter #InterSampdoria pic.twitter.com/Fjil85dVWS
— Angelo (@elcobras_) October 29, 2022
Le chef des ultras de l'Inter Milan tué par balles https://t.co/KQX8nfFpwD pic.twitter.com/bz0PDIxIee
— WF Italie (@WYN_SERIE_A) October 29, 2022
Agguato a Milano, ucciso il capo ultrà dell'Inter Boiocchi https://t.co/wXlkHlfJuq
— La Gazzetta dello Sport (@Gazzetta_it) October 29, 2022