Berita

Nestapa Inter Milan Dari Mimpi Treble ke Musim Tanpa Trofi, Treble ke Trouble

Ringkasan Berita

  • Inter Milan gagal meraih treble setelah kalah 5-0 dari PSG di final Liga Champions.

  • Kekalahan dari AC Milan di semifinal Coppa Italia memicu kehancuran musim Inter Milan.

  • Meski tanpa trofi, Inter Milan tetap optimis bangkit dan bersaing di musim depan.

Inter Milan mengakhiri musim 2024-25 tanpa trofi setelah kalah di final Liga Champions melawan PSG.

Inter Milan dan Mimpi Treble yang Pupus

Satu bulan yang lalu, Inter Milan masih bermimpi meraih treble, namun kini mereka mengakhiri musim tanpa satu pun trofi. Musim 2024-25 menjadi mimpi buruk bagi Nerazzurri setelah kalah telak 5-0 dari PSG di final Liga Champions. Pelatih Simone Inzaghi sebelumnya optimis timnya bisa meraih quadruple, termasuk Piala Dunia Antarklub.

Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025

Namun, kekalahan di semifinal Coppa Italia dari rival sekota, AC Milan, menjadi awal dari kehancuran. Beberapa hari kemudian, Inter kalah 1-0 dari Roma di kandang, membuat Napoli mengambil alih posisi puncak klasemen Serie A. Ini adalah kekalahan ketiga berturut-turut mereka di semua kompetisi, menjadi titik balik dramatis dalam kampanye mereka.

Fokus Penuh ke Liga Champions

Setelah kemenangan epik 7-6 secara agregat atas Barcelona di semifinal Liga Champions, Inter sepenuhnya mengalihkan fokus ke kompetisi ini. Sayangnya, mereka menyia-nyiakan kesempatan untuk menyalip Napoli di putaran kedua terakhir Serie A, dengan hanya bermain imbang melawan Lazio di San Siro. Sementara itu, Napoli ditahan imbang 0-0 oleh Parma.

Inter Milan, yang sempat berada di puncak harapan, harus menerima kenyataan pahit musim ini. Mimpi treble yang sempat menggantung tinggi, kini hanya menjadi kenangan pahit. Dengan kekalahan di final Liga Champions, Inter mengakhiri musim tanpa satu pun trofi.

Perjalanan Inter di musim ini memang penuh liku. Dari optimisme tinggi hingga kekecewaan mendalam, perjalanan mereka menjadi pelajaran berharga. Meski gagal meraih trofi, pengalaman ini bisa menjadi motivasi untuk bangkit di musim berikutnya.

Banyak momen yang perlu disesali. Misalnya dalam laga Serie A ketika Arnautovic mendapat peluang emas menit terakhir lawan Lazio. Andaikata gol, bisa jadi scudetto di tangan. Juga patut disesali kebobolan di menit ke-12 saat lawan PSG, mengapa secepat itu bobol.

Di tengah kekecewaan, para penggemar tetap memberikan dukungan penuh. Mereka percaya bahwa Inter akan bangkit dan kembali bersaing di level tertinggi. Dengan semangat dan determinasi, Inter diharapkan bisa kembali meraih kejayaan di masa depan.

Simone Inzaghi dan timnya kini harus mengevaluasi apa yang salah dan memperbaiki kekurangan. Dengan persiapan yang matang, Inter bisa kembali menjadi kekuatan yang diperhitungkan di Eropa.

Musim ini memang berakhir tanpa trofi, tetapi semangat juang Inter tidak boleh padam. Mereka harus bangkit dan membuktikan bahwa mereka masih menjadi salah satu tim terbaik di dunia.

Dengan dukungan penuh dari para penggemar dan manajemen yang solid, Inter Milan memiliki semua yang dibutuhkan untuk kembali ke jalur kemenangan. Musim depan akan menjadi tantangan baru, dan Inter harus siap menghadapinya dengan kepala tegak.

Inter Milan adalah tim dengan sejarah dan tradisi yang kuat. Meski musim ini berakhir dengan kekecewaan, mereka tetap menjadi kebanggaan para penggemarnya. 

Musim depan akan menjadi kesempatan baru bagi Inter untuk membuktikan diri. Dengan semangat dan determinasi, mereka bisa kembali meraih trofi dan membanggakan para penggemar setianya. Inter Milan, meski tanpa trofi musim ini, tetap menjadi tim yang diperhitungkan. 

Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!