Claudio Ranieri Kritik Keras Sepakbola Negaranya: Italia Sudah Menjadi Budak Taktik
Ditulis oleh Atria WicaksanaRingkasan Berita
-
Claudio Ranieri menekankan pentingnya kejujuran dalam komunikasi untuk membangun tim yang kuat.
-
Ranieri mengkritik sepak bola Italia yang terlalu fokus pada taktik dibanding negara lain.
-
Ranieri berharap ada lebih banyak kisah sukses seperti Leicester City di masa depan.
Claudio Ranieri berbagi teknik manajemen dan harapannya untuk keajaiban sepak bola seperti Leicester City.
Teknik Manajemen Claudio Ranieri
Claudio Ranieri, pelatih legendaris yang dikenal dengan pendekatan manajemen manusianya, baru-baru ini berbicara tentang pentingnya kejujuran dalam berkomunikasi dengan pemain. Menurut Ranieri, menjadi jujur dengan pemain, bahkan ketika harus menyampaikan berita buruk, adalah kunci untuk membangun tim yang kuat. Ia percaya bahwa motivasi untuk menunjukkan apa yang dilakukan pemain dengan benar lebih penting daripada mengkritik kesalahan mereka. Dalam latihan, kesalahan harus dibahas, dan jika pemain tidak dapat memahami, Ranieri lebih memilih untuk memberikan dukungan emosional daripada menyalahkan.
Baca juga : Prediksi dan Analisis Pertandingan Bologna vs Parma | 4 Desember 2025
Pengalaman Ranieri di Berbagai Negara
Ranieri, yang telah melatih di berbagai negara seperti Spanyol, Prancis, Yunani, dan Inggris, mengamati bahwa sepak bola Italia terlalu terpaku pada taktik. Di negara lain, taktik memang penting, tetapi tidak seketat di Italia. Di Inggris dan Prancis, Ranieri lebih suka menetapkan konsep dasar dan membiarkan pemain bekerja sama berdasarkan karakteristik mereka. Ia menyayangkan bahwa di Italia, pemain sering kali terlalu dibatasi oleh taktik.
Ranieri juga menekankan pentingnya terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola. Setiap kali dipecat, ia akan berkeliling Eropa untuk mempelajari cara kerja pelatih lain, yang menurutnya membuka wawasan baru.
Selain itu, Ranieri berharap ada lebih banyak kisah ajaib seperti Leicester City di masa depan. Ketika melatih Leicester, Ranieri berhasil membawa tim yang awalnya hanya diharapkan bertahan di liga untuk memenangkan gelar Premier League. Ia berharap ada tim lain yang bisa menemukan bintang utara mereka dan meraih kesuksesan serupa.
Ranieri, yang kini berusia 73 tahun, telah melihat banyak perubahan dalam sepak bola sejak memulai karier manajemennya pada tahun 1986. Ia percaya bahwa penting untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terjebak dalam cara berpikir lama.
Baru-baru ini, Ranieri menerima penghargaan dari Asosiasi Pelatih Italia dan berbicara tentang apa yang membuat seorang pelatih hebat. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dengan pemain. Ranieri juga berbagi bahwa ia selalu berusaha untuk memperbaiki apa yang ada dan merasa beruntung memiliki banyak klip video untuk menunjukkan apa yang salah.
Ranieri juga dikenal karena kemampuannya untuk bekerja di berbagai negara dan melihat perbedaan dalam sepak bola Italia dengan negara lain. Ia mengkritik bahwa di Italia, pemain sering kali terlalu dibatasi oleh taktik, sementara di negara lain, taktik tidak seketat itu.
Ranieri berharap ada lebih banyak kisah ajaib seperti Leicester City di masa depan. Ketika melatih Leicester, Ranieri berhasil membawa tim yang awalnya hanya diharapkan bertahan di liga untuk memenangkan gelar Premier League. Ia berharap ada tim lain yang bisa menemukan bintang utara mereka dan meraih kesuksesan serupa.
Ranieri juga menekankan pentingnya terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola. Setiap kali dipecat, ia akan berkeliling Eropa untuk mempelajari cara kerja pelatih lain, yang menurutnya membuka wawasan baru.
Ranieri, yang kini berusia 73 tahun, telah melihat banyak perubahan dalam sepak bola sejak memulai karier manajemennya pada tahun 1986. Ia percaya bahwa penting untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terjebak dalam cara berpikir lama.
Baru-baru ini, Ranieri menerima penghargaan dari Asosiasi Pelatih Italia dan berbicara tentang apa yang membuat seorang pelatih hebat. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dengan pemain. Ranieri juga berbagi bahwa ia selalu berusaha untuk memperbaiki apa yang ada dan merasa beruntung memiliki banyak klip video untuk menunjukkan apa yang salah.
Ranieri juga dikenal karena kemampuannya untuk bekerja di berbagai negara dan melihat perbedaan dalam sepak bola Italia dengan negara lain. Ia mengkritik bahwa di Italia, pemain sering kali terlalu dibatasi oleh taktik, sementara di negara lain, taktik tidak seketat itu.
Ranieri berharap ada lebih banyak kisah ajaib seperti Leicester City di masa depan. Ketika melatih Leicester, Ranieri berhasil membawa tim yang awalnya hanya diharapkan bertahan di liga untuk memenangkan gelar Premier League. Ia berharap ada tim lain yang bisa menemukan bintang utara mereka dan meraih kesuksesan serupa.
Ranieri juga menekankan pentingnya terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola. Setiap kali dipecat, ia akan berkeliling Eropa untuk mempelajari cara kerja pelatih lain, yang menurutnya membuka wawasan baru.
Ranieri, yang kini berusia 73 tahun, telah melihat banyak perubahan dalam sepak bola sejak memulai karier manajemennya pada tahun 1986. Ia percaya bahwa penting untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terjebak dalam cara berpikir lama.
Baru-baru ini, Ranieri menerima penghargaan dari Asosiasi Pelatih Italia dan berbicara tentang apa yang membuat seorang pelatih hebat. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dengan pemain. Ranieri juga berbagi bahwa ia selalu berusaha untuk memperbaiki apa yang ada dan merasa beruntung memiliki banyak klip video untuk menunjukkan apa yang salah.
Ranieri juga dikenal karena kemampuannya untuk bekerja di berbagai negara dan melihat perbedaan dalam sepak bola Italia dengan negara lain. Ia mengkritik bahwa di Italia, pemain sering kali terlalu dibatasi oleh taktik, sementara di negara lain, taktik tidak seketat itu.
Ranieri berharap ada lebih banyak kisah ajaib seperti Leicester City di masa depan. Ketika melatih Leicester, Ranieri berhasil membawa tim yang awalnya hanya diharapkan bertahan di liga untuk memenangkan gelar Premier League. Ia berharap ada tim lain yang bisa menemukan bintang utara mereka dan meraih kesuksesan serupa.
Ranieri juga menekankan pentingnya terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola. Setiap kali dipecat, ia akan berkeliling Eropa untuk mempelajari cara kerja pelatih lain, yang menurutnya membuka wawasan baru.
Ranieri, yang kini berusia 73 tahun, telah melihat banyak perubahan dalam sepak bola sejak memulai karier manajemennya pada tahun 1986. Ia percaya bahwa penting untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terjebak dalam cara berpikir lama.
Baru-baru ini, Ranieri menerima penghargaan dari Asosiasi Pelatih Italia dan berbicara tentang apa yang membuat seorang pelatih hebat. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dengan pemain. Ranieri juga berbagi bahwa ia selalu berusaha untuk memperbaiki apa yang ada dan merasa beruntung memiliki banyak klip video untuk menunjukkan apa yang salah.
Ranieri juga dikenal karena kemampuannya untuk bekerja di berbagai negara dan melihat perbedaan dalam sepak bola Italia dengan negara lain. Ia mengkritik bahwa di Italia, pemain sering kali terlalu dibatasi oleh taktik, sementara di negara lain, taktik tidak seketat itu.
Ranieri berharap ada lebih banyak kisah ajaib seperti Leicester City di masa depan. Ketika melatih Leicester, Ranieri berhasil membawa tim yang awalnya hanya diharapkan bertahan di liga untuk memenangkan gelar Premier League. Ia berharap ada tim lain yang bisa menemukan bintang utara mereka dan meraih kesuksesan serupa.
Ranieri juga menekankan pentingnya terus belajar dan beradaptasi dengan perubahan dalam dunia sepak bola. Setiap kali dipecat, ia akan berkeliling Eropa untuk mempelajari cara kerja pelatih lain, yang menurutnya membuka wawasan baru.
Ranieri, yang kini berusia 73 tahun, telah melihat banyak perubahan dalam sepak bola sejak memulai karier manajemennya pada tahun 1986. Ia percaya bahwa penting untuk tetap terbuka terhadap ide-ide baru dan tidak terjebak dalam cara berpikir lama.
Baru-baru ini, Ranieri menerima penghargaan dari Asosiasi Pelatih Italia dan berbicara tentang apa yang membuat seorang pelatih hebat. Ia menekankan pentingnya kejujuran dan komunikasi yang baik dengan pemain. Ranieri juga berbagi bahwa ia selalu berusaha untuk memperbaiki apa yang ada dan merasa beruntung memiliki banyak klip video untuk menunjukkan apa yang salah.
Newsletter : 📩 Dapatkan update terkini seputar dunia sepak bola langsung ke email kamu — gratis!