Sadio Mane, Mohamed Salah
Libero.id - Senegal menatap play-off Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Afrika kontra Mesir dengan status mentereng. Sadio Mane dkk adalah juara Piala Afrika edisi terbaru. Meski optimistis, mereka harus hati-hati karena sempat ada kutukan juara Piala Afrika yang gagal ke Piala Dunia.
Piala Dunia adalah panggung termegah dalam sepakbola internasional. Jadi, wajar jika semua tim nasional dan pemain berlomba-lomba untuk menjadi bagian dari sejarah itu.
Menghadapi Mesir, Senegal datang dengan status juara Piala Afrika 2021. Mereka akhirnya mendapatkan gelar Piala Afrika pertama dalam sejarah ketika mengalahkan Mesir melalui adu penalti di Kamerun, bulan lalu. Entah kebetulan atau jodoh, Senegal dan Mesir kembali bertemu pada dua leg play-off. Sang pemenang lolos ke Qatar.
Kini, senegal mengincar kualifikasi Piala Dunia berturut-turut untuk pertama kalinya setelah 2018 juga tampil di Rusia.
Mane v Salah parts II and III@LFC duo @MoSalah and Sadio Mane face each other once again as #Egypt ?? play #Senegal ?? over two legs for a place at 2022 @FIFAWorldCup - we take a look their relationship as rivals who are also team-mates.https://t.co/zTK2O1pk6R pic.twitter.com/nXLmLsviAN
— Nick Cavell BBC Africa (@BBC_NickCavell) March 23, 2022
Namun, fakta menunjukkan pemegang gelar juara Piala Afrika tidak selalu bisa hadir pada turnamen sepakbola terbesar di bumi tersebut. Ada banyak cerita bahwa tim terbaik di Konfederasi Sepakbola Afrika (CAF) tidak mampu menembus Piala Dunia setelah gagal di kualifikasi, play-off, atau sejenisnya.
Berikut ini 5 juara Piala Afrika yang gagal lolos ke Piala Dunia:
1. Mesir (Piala Afrika 1998, Piala Dunia 1998)
Mesir memenangkan Piala Afrika 1998 ketika mengalahkan juara bertahan Afrika Selatan 2-0 di Burkina Faso. Tapi, kemenangan di turnamen regional itu ternyata tidak berlanjut ke Kualifikasi Piala Dunia 1998. Mesir dikalahkan Tunisia. Dan, Afrika Selatan justru menjadi salah satu wakil Afrika di Prancis.
EGYPT ?? 2 vs 0 ?? South Africa
— AfricaFootballClassics (@AfricaClassic) April 15, 2020
AFCON 1998 final pic.twitter.com/xj0mm0uPcl
2. Mesir (Piala Afrika 2008 dan 2010, Piala Dunia 2010)
Piala Dunia 2010 menjadi masalah besar bagi Afrika karena perhelatan itu pertama diselenggarakan di kandang. Tapi, juara bertahan di benua itu tidak otomatis ikut serta. Pasalnya, Mesir tersingkir oleh salah satu rival abadinya, Aljazair, di Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Kegagalan itu menyakitkan. Bukan hanya mengulang memori kelam 1998, melainkan juga karena status Mesir saat itu sebagai juara Piala Afrika pada tiga edisi berturut-turut (2006, 2008, 2010).
3. Zambia (Piala Afrika 2012, Piala Dunia 2014)
Zambia secara mengejutkan menjuarai Piala Afrika 2012. Tapi, saat memasuki Kualifikasi Piala Dunia 2014, The Cotton Bullets loyo. Zambia kehilangan poin saat melawan Sudan di kandang dan Lesotho saat tandang. Tapi, setelah mengalahkan Ghana, asa zambia kembali muncul.
Sayang, ketika harus kembali berjumpa Ghana pada pertemuan kedua, Zambia tidak bisa berbuat banyak. Kekalahan 0-2 membuat Zambia terhenti di putaran kedua, dan Ghana mencapai putaran ketiga.
#OnThisDay in 2012, #Zambia won the CAF Africa of Nations, winning 8-7 on penalties. #AFCONhttps://t.co/2BnKtyJfEx pic.twitter.com/y0eyP2oZZZ
— FIFA.com (@FIFAcom) February 12, 2016
4. Pantai Gading (Piala Afrika 2015, Piala Dunia 2018)
Tiga tahun setelah memenangkan Piala Afrika bersama Zambia, Herve Renard mendapatkan kehormatan besar memimpin Pantai Gading menjuarai kompetisi yang sama di Guinea Khatulistiwa.
Sayang, ketika Kualifikasi Piala Dunia 2018 digelar, Pantai Gading hanya mampu menempati peringkat kedua di Grup C, di belakang Maroko. Sialnya, kegagalan tampil di Rusia terjadi setelah Pantai Gading harus mengakui keunggulan kuda hitam lainnya, Gabon.
5. Kamerun (Piala Afrika 2017, Piala Dunia 2018)
Di tahun ketika Kualifikasi Piala Dunia 2018 dilangsungkan, Piala Afrika 2017 digelar. Hasilnya, Kamerun memenangkan kompetisi untuk mengisi tempat yang diduduki Pantai Gading, dua tahun sebelumnya. Mereka mengalahkan Ghana di semifinal dan Mesir di final.
Sayang, kutukan itu kembali menyapa Kamerun. Mereka memulai Kualifikasi Piala Dunia dengan lambat saat ditahan imbang Aljazair dan Zambia. Kemudian, segalanya menjadi jauh lebih suram pada September 2017 ketika Kamerun dikalahkan Nigeria 0-4.
Kekalahan di Uyo terbukti fatal bagi Kamerun. Pasalnya, kemenangan 2-0 atas Aljazair di Yaounde, sebelum kemudian, tidak mampu mengantarkan Kamerun ke Rusia.
#AFCON is an amazing tournament. I'd recommend everyone to tune in while Europe goes through their January dip in performance. It's on SKY.
Watch this winner for Cameroon in 2017 final. Quality is so so so high, was jumping when it went in. #AFCON2021 pic.twitter.com/TdcTchfncm
— Nico (@SulkyNico) January 3, 2022
(diaz alvioriki/anda)
Kisah Jersey ala Cristiano Ronaldo di Barito Putera, Kini Puncaki Klasemen Liga 1
Apakah ini akan bertahan lama atau sementara?Gokil! Marselino Ferdinan Cetak 2 Gol Lawan FC Groningen di Laga Pramusim KMSK Deinze
Sayang, skor akhir tidak memihak Lino dkk. Cek videonya!Mundur atau Dipecat Persib Bandung? Ini Penjelasan Lengkap Luis Milla
Sepakbola dianggap mie instan. Baru 3 laga langsung pisah.Analisis Masa Depan 3 Pemain Timnas U-23 yang Dihukum AFC di Era Shin Tae-yong
Masih dipanggil atau tidak? Ini prediksinya.
Opini