Libero.id - Sejarah tercipta di Wembley Stadium. Kali ini, timnas wanita Inggris menorehkan tinta emas setelah mengatasi Jerman, 2-1, lewat perpanjangan waktu di final Euro 2022.
Pantas jika suporter, khususnya fans fanatik The Lionesses, yang memadati stadion keramat itu berpesta merayakan keberhasilan tim kesayangan mereka.
Hal itu bisa dimaklumi karena keberhasilan ini menjadi momen pertama timnas wanita Inggris mengangkat trofi bergengsi tersebut. Capaian terbaik The Lionesses sebelumnya hanya mentok di Euro 1984 dan 2009.
The Lionesses berpesta setelah Ella Toone membuka gol Inggris pada menit ke-62. Namun, keunggulan itu tak bertahan lama setelah Lina Magull memberi sedikit napas Jerman. Dia mencetak gol penyama pada menit ke-79. Pertandingan pun harus dilanjutkan ke babak tambahan setelah bermain imbang hingga turun minum.
Inggris yang bermain di depan pendukungnya sendiri sepertinya tak ingin membuang kesempatan. Mereka langsung tancap gas saat menjalani babak tambahan hingga Cloe Kelly memberikan asa The Lionesses. Wanita berusia 24 tahun itu mencetak gol pada menit ke-110.
Gol Kelly sepertinya bakal dikenang seumur hidup para pencinta The Lionesses karena Jerman tak bisa menyusul ketertinggalan hingga wasit meniup akhir babak tambahan.
Walau begitu, pertandingan dipercaya berlangsung keras. Terbukti, tujuh kartu kuning keluar dari kantong wasit, di mana empat kartu kuning diberikan kepada Inggris dan sisanya untuk timnas wanita Jerman.
Yang jelas, capaian ini juga menjadi sejarah bagi Sarina Wiegman. Pelatih wanita asal Belanda itu membawa The Lionesses berjaya di Euro 2022, meski baru menjabat sebagai pelatih kepala setahun silam.
Wiegman juga mencatat statistik luar biasa selama menjalani tugasnya bersama timnas wanita Inggris. Dia memiliki persentase kemenangan terbesar di antara para pelatih The Lionesses, yakni sebesar 89,5% dengan rincian 17 kemenangan, dua imbang, dan belum terkalahkan.
Opini